



Urusan Anak Jadi Tanggung Jawab Ibu Sepenunya, Psikolog Ungkap Dampaknya
Seorang ibu kerap menjadi pihak yang dianggap paling bertanggung jawab dalam soal mengurus anak.
Seperti yang terjadi dalam kasus viral di media sosial belum lama ini, dimana pria yang diduga seorang ayah melempar anaknya ke air banjir di Bekasi.
Dalam rekaman CCTV tampak pria melempar anaknya sambil berkata, "hey anakmu". Pria tersebut juga melempar payung ke arah anak tersebut.
Omongan pria tersebut diduga ditujukan kepada istrinya yang sedang berada di depan rumah tetangga.
Kabar beredar, diduga ayah tersebut merasa kesal karena sang anak rewel, sedangkan ibunya sedang di luar rumah.
Belajar dari hal tersebut, Psikolog mengungkap bahayanya bila seorang suami membebankan seluruh tanggung jawab mengurus anak pada istri.
Menurut Psikolog Pendidikan Anak dari Analisa Personality Development Center (APDC), Pratiwi Kusuma Wardani, M. Psi., Psikolog, seorang ibu bisa berisiko stres dan depresi hingga kehilangan kepercayaan diri maupun kepercayaan kepada suami.
"Kondisi psikologis ibu cukup berdampak pada hilangnya kepercayaan istri pada suami. Apalagi, bila istri juga berperan dalam mencari tambahan untuk kebutuhan rumah tangga, maka dampaknya akan semakin kompleks seperti kelelahan, kecemasan, emosi yang tidak terkontrol," ujar Pratiwi.
Ia menyampaikan, dalam mengurus dan mendidik anak dibutuhkan kerjasama tim dalam keluarga, dari ayah dan ibu. Mengurus anak tidak bisa hanya menjadi tanggung jawab salah satu orangtua.
"Oleh sebab itu, penting ketika akan membangun sebuah keluarga memiliki pemahaman tentang peran-peran tambahan baru, baik itu menjadi suami atau istri dan orangtua," jelasnya.
Pratiwi juga menekankan, pentingnya suami untuk berinisiatif memberikan dukungan pada istri dalam mengurus anak.
Perhatikan kondisi istri, apakah istri sedang terlalu sibuk mengurus urusan rumah tangga atau apakah istri mulai kelelehan. Dalam kondisi tersebut, suami punya kewajiban untuk menwarkan bantuan, bahkan mengambil alih kesibukan istri.
Hal lain yang tak kalah penting adalah komunikasi dan saling menghormati satu sama lain.
"Komunikasikan bahwa ada hal yang perlu dilakukan dalam waktu sekian menit atau berapa jam. Respect bahwa masing-masing individu memiliki kesibukan, ada hal yang harus dilakukan, maka lakukan hal yang menjadi prioritas utama," tandasnya.
Tag: #urusan #anak #jadi #tanggung #jawab #sepenunya #psikolog #ungkap #dampaknya