



Kenali Ciri Khas Orang yang Tumbuh Sebagai 'People-Pleaser', Sering Menghindari Konflik hingga Mengikuti Arus
- Tumbuh sebagai people-pleaser bisa membentuk kepribadian kita dengan cara yang unik. Sifat ini sering muncul sejak usia dini, saat kita belajar untuk memenuhi harapan orang lain. Namun, ciri khas ini tidak selalu hilang saat dewasa.
Sebagai orang dewasa, people-pleaser biasanya menunjukkan pola perilaku yang khas. Apakah kamu merasa terjebak dalam pola yang sama? Mungkin kamu memiliki beberapa ciri khas ini tanpa sadar.
Dilansir dari parade.com, inilah 12 ciri khas orang yang tumbuh sebagai people-pleaser yang wajib kamu kenali. Temukan apakah salah satu dari ciri ini ada dalam diri kamu.
1. Menghindari Konflik
Menghindari konflik bisa menjadi kebiasaan yang memengaruhi banyak aspek hidup kamu. Bagi mereka yang tumbuh sebagai people-pleaser, konflik seringkali dihindari.
Ketika menghadapi perbedaan pendapat, mereka merasa terancam. Mereka khawatir akan membuat orang lain tidak suka atau dianggap sulit. Oleh karena itu, mereka cenderung menghindari ketegangan agar tetap diterima.
Namun, penting untuk diingat bahwa menyelesaikan konflik dapat memperkuat hubungan. Menghindari konflik tidak selalu merupakan solusi terbaik dalam jangka panjang.
2. Kesulitan Menetapkan Batasan/Boundaries
Menetapkan batasan adalah hal yang penting untuk kesehatan mental. Sayangnya, orang yang tumbuh sebagai people-pleaser sering mengalami kesulitan dalam hal ini.
Sejak kecil, mereka belajar untuk memenuhi kebutuhan orang lain. Kini, sebagai orang dewasa, mereka kesulitan menetapkan batasan pribadi. Mereka takut ditolak atau tidak disetujui.
Menetapkan batasan adalah cara untuk melindungi diri sendiri. Ini penting agar kamu tidak merasa terbebani oleh harapan orang lain.
3. Kecemasan
Kecemasan bisa disebabkan oleh banyak faktor. Namun, kecenderungan untuk menyenangkan orang lain juga dapat menjadi salah satu penyebabnya.
Kamu mungkin merasa cemas karena harus selalu memenuhi harapan orang lain. Menghadapi kebutuhan dan harapan ini secara terus-menerus bisa sangat melelahkan.
Ketidakpastian tentang kepuasan orang lain juga bisa menambah kecemasan. Belajarlah untuk mengatasi perasaan ini agar kamu bisa merasa lebih tenang.
4. Mengikuti Arus
Mengikuti arus kadang-kadang bisa jadi hal positif. Namun, jika ini dilakukan hanya untuk menyenangkan orang lain, itu bisa menjadi masalah.
People-pleaser sering kali tidak memiliki pendapat yang kuat. Mereka cenderung mudah berkompromi dan sering meminta maaf jika tidak sesuai dengan keinginan orang lain.
Mengabaikan diri sendiri untuk menyenangkan orang lain bisa menghambat hubungan yang tulus. Ini juga bisa membuat kamu merasa lelah dan tidak puas.
5. Empati yang Tinggi
Orang yang tumbuh sebagai people-pleaser biasanya memiliki empati yang tinggi. Mereka sangat peka terhadap perasaan orang lain.
Kamu mungkin bisa memahami dan merasakan apa yang dirasakan orang lain dengan sangat baik. Ini adalah kualitas yang positif, tetapi penting juga untuk menghargai perasaanmu sendiri.
Menjaga keseimbangan antara perhatian terhadap orang lain dan diri sendiri adalah kunci untuk hubungan yang sehat.
6. Ketergantungan pada Validasi Eksternal
Keinginan untuk menyenangkan semua orang bisa menyebabkan ketergantungan pada validasi dari orang lain. Hal ini bisa memengaruhi rasa percaya diri dan keputusanmu.
Kamu mungkin terus mencari persetujuan dari orang lain bahkan ketika sudah dewasa. Ini bisa membuat sulit untuk merasa yakin dengan keputusan dan tindakanmu sendiri.
Menemukan apa yang benar-benar kamu nikmati dan hargai penting untuk membangun kepercayaan diri yang kuat. Cobalah untuk fokus pada apa yang membuatmu bahagia.
7. Sangat Sensitif terhadap Kritik
Kritik, meski ringan dan membangun, bisa sangat menyakitkan bagi kamu yang tumbuh sebagai people-pleaser.
Karena kebutuhan mendalam akan persetujuan, kritik sering kali dianggap sebagai tanda kekurangan. Kamu mungkin merasa terpuruk hanya karena menerima umpan balik negatif.
Kamu mungkin mengalami kesulitan untuk menerima segala bentuk kritik. Ini bisa mempengaruhi kepercayaan diri dan perasaanmu.
8. Merasa Tidak Tenang dalam Menjalani Hubungan
Hubungan seringkali menjadi tantangan bagi people-pleaser. Kamu mungkin sangat sensitif terhadap perubahan kecil dalam interaksi.
Satu perubahan kecil dalam nada suara atau tindakan bisa membuatmu merasa ditolak. Rasa takut ditolak ini bisa memengaruhi hubunganmu.
Perasaan tidak aman ini bisa membuat kamu merasa tidak nyaman dalam hubungan. Mengelola ketidakamanan ini penting untuk kesehatan emosionalmu.
9. Perilaku seperti Bunglon
People-pleaser sering kali berusaha untuk menjadi seperti orang lain. Ini bisa membuat kamu kehilangan identitas diri.
Kamu mungkin menyesuaikan diri dengan semua orang di sekelilingmu, bahkan dalam hubungan romantis. Hal ini bisa menyebabkan masalah, termasuk hubungan yang tidak sehat.
Menjadi diri sendiri dalam hubungan sangat penting. Jangan biarkan dirimu terpengaruh secara berlebihan oleh keinginan orang lain.
10. Menekan Keinginan Sendiri
People-pleaser sering kali menempatkan kebutuhan orang lain di atas kepentingan mereka sendiri. Ini bisa membuat kamu sulit untuk menentukan tujuan dan minat pribadi.
Sebagai orang dewasa, kamu mungkin merasa bingung dengan apa yang sebenarnya kamu inginkan. Mengidentifikasi dan memprioritaskan keinginanmu adalah langkah penting.
Berusaha untuk menghubungkan kembali dengan keinginan yang hilang dari masa kecil bisa sangat bermanfaat. Ini adalah proses untuk menemukan kembali bagian dari dirimu yang mungkin telah hilang.
11. Rasa Bersalah Kronis
Kadang-kadang, ketika kamu mencoba menetapkan batasan, perasaan bersalah bisa muncul. Ini adalah hal yang umum bagi people-pleaser.
Setelah menetapkan batasan atau mengungkapkan keinginan, kamu mungkin merasa bersalah. Perasaan ini bisa muncul sebagai penyesalan atau pertanyaan tentang keputusan yang telah dibuat.
Mengatasi rasa bersalah ini penting untuk kesejahteraan emosional. Mengingat pengalaman masa lalu dapat membantu mengurangi perasaan bersalah ini.
12. Rendahnya Rasa Percaya Diri
Rendahnya harga diri sering menjadi penyebab perilaku people-pleaser. Kamu mungkin merasa nilai diri hanya terletak pada bagaimana kamu melayani orang lain.
Kamu mungkin memiliki rasa percaya diri yang rendah karena bergantung pada persetujuan orang lain. Mengembangkan rasa percaya diri yang kuat penting untuk kesehatan mentalmu.
Belajarlah untuk menghargai dirimu sendiri tanpa bergantung pada validasi eksternal. Ini akan membantu meningkatkan harga diri dan kesejahteraan emosionalmu.
***
Tag: #kenali #ciri #khas #orang #yang #tumbuh #sebagai #people #pleaser #sering #menghindari #konflik #hingga #mengikuti #arus