6 Perilaku Orang yang Memiliki Standar Tinggi dan Tidak Realistis dalam Hubungan Cinta, Salah Satunya Percaya Adanya Cinta Sejati
Ilustrasi pasangan. (Pexels)
07:40
31 Januari 2025

6 Perilaku Orang yang Memiliki Standar Tinggi dan Tidak Realistis dalam Hubungan Cinta, Salah Satunya Percaya Adanya Cinta Sejati

- Banyak orang menginginkan hubungan cinta yang indah dan sempurna, tetapi ada perbedaan besar antara memiliki standar tinggi dan tidak realistis. Beberapa orang menetapkan ekspektasi yang begitu tinggi hingga sulit bagi siapa pun untuk mencapainya.

Alih-alih menemukan kebahagiaan, mereka justru sering merasa kecewa. Orang dengan standar tinggi dan tidak realistis dalam hubungan cinta sering kali mencari sesuatu yang lebih mirip dengan kisah dongeng daripada kenyataan.

Dilansir dari laman Blog Herald pada Kamis (30/1) berikut adalah enam perilaku yang sering mereka tunjukkan.

1. Mereka Percaya Adanya Cinta Sejati

Mereka memiliki keyakinan kuat bahwa di luar sana ada seseorang yang benar-benar sempurna untuk mereka. Bukan hanya sekadar pasangan yang cocok, tetapi seseorang yang memenuhi semua kriteria ideal mereka: tampan, cerdas, lucu, kaya, penuh petualangan dan tentu saja, tanpa kekurangan.

Masalahnya, manusia sempurna seperti itu tidak ada. Setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan. Namun, orang dengan standar tinggi dan tidak realistis terus mencari sosok ini.

Hal tersebut akhirnya berujung pada hubungan yang selalu terasa kurang memuaskan atau bahkan gagal sebelum sempat berkembang.

2. Berteman dengan Ketidakpuasan

Meskipun mereka mungkin sudah menjalin hubungan dengan seseorang yang penuh kasih sayang, perhatian, dan berkomitmen, mereka tetap merasa ada yang kurang. Mereka selalu bertanya-tanya, "Apakah ada yang lebih baik di luar sana?"

Ketidakpuasan ini membuat mereka sulit menikmati masa kini dan menghargai pasangan yang mereka miliki. Hubungan cinta yang seharusnya memberikan kebahagiaan justru terasa kurang memuaskan karena mereka selalu berfokus pada apa yang tidak ada, bukan pada apa yang sudah mereka miliki.

3. Takut Menjalin Komitmen

Karena mereka begitu terobsesi menemukan pasangan yang "sempurna," mereka cenderung takut untuk berkomitmen. Mereka tidak ingin membuat "kesalahan" dengan memilih seseorang yang ternyata tidak memenuhi semua harapan mereka.

Akibatnya, mereka terus menunda-nunda keputusan untuk berkomitmen. Dalam beberapa kasus, mereka bahkan memilih untuk tetap sendiri daripada mengambil risiko bersama seseorang yang tidak sesuai dengan ideal mereka.

Secara psikologi, ini bisa dikaitkan dengan perfectionism dalam hubungan cinta, di mana mereka lebih memilih menunggu sesuatu yang ideal daripada menerima kenyataan bahwa tidak ada hubungan yang sempurna.

4. Kecenderungan Menghancurkan Hubungan Mereka Sendiri

Tanpa disadari, orang dengan standar tinggi dan tidak realistis sering kali menjadi penyebab utama kehancuran hubungan mereka. Mereka mencari-cari kekurangan pasangan, menciptakan drama yang tidak perlu, atau bahkan menjauh ketika mulai merasa bahwa pasangan mereka tidak seideal yang diharapkan.

Lebih parahnya lagi, beberapa dari mereka mungkin mencoba mencari validasi dari orang lain, yang dapat berujung pada perselingkuhan. Semua ini terjadi karena di dalam hati mereka, ada ketakutan bahwa hubungan mereka tidak cukup sempurna atau bahwa mereka bisa menemukan seseorang yang lebih baik.

5. Masih Sering Merasa Kesepian Meski Sedang Menjalin Hubungan

Perilaku ini cukup ironis. Mereka memiliki pasangan, tetapi masih merasa kesepian. Mengapa? Karena secara emosional, mereka merasa terputus dari pasangan mereka. Ekspektasi yang terlalu tinggi membuat mereka sulit merasa benar-benar puas dan terhubung secara mendalam.

Mereka mungkin terus-menerus membandingkan pasangan mereka dengan standar ideal yang ada di kepala mereka.

Hal ini akhirnya membuat mereka merasa tidak sepenuhnya "klik" dengan orang yang seharusnya menjadi belahan jiwa mereka. Kesepian ini sering kali lebih berkaitan dengan ekspektasi internal mereka sendiri daripada dengan pasangan mereka.

6. Memandang Hubungan Cinta sebagai Sesuatu yang Harus Sempurna

Orang dengan standar tinggi dan tidak realistis cenderung percaya bahwa hubungan cinta harus selalu bahagia, penuh gairah, dan bebas dari konflik. Mereka tidak menyadari bahwa setiap hubungan pasti menghadapi tantangan, perbedaan, dan bahkan pertengkaran.

Ketika kenyataan tidak sesuai dengan harapan mereka, mereka mulai meragukan hubungan tersebut. Alih-alih bekerja sama untuk memperbaiki hubungan, mereka mungkin berpikir bahwa hubungan ini "tidak ditakdirkan.” Sehingga mereka memilih untuk mengakhirinya, berharap menemukan sesuatu yang lebih baik di tempat lain.

Kesimpulannya, memiliki standar dalam hubungan cinta itu penting, tetapi jika standar tersebut terlalu tinggi dan tidak realistis, itu justru bisa menjadi penghalang dalam menemukan kebahagiaan. Tidak ada manusia yang sempurna, begitu juga dengan hubungan.

Hubungan yang sehat bukan tentang mencari kesempurnaan, tetapi tentang bagaimana dua orang bisa saling menerima, tumbuh bersama, dan membangun cinta yang nyata, bukan yang ada dalam dongeng.

Editor: Setyo Adi Nugroho

Tag:  #perilaku #orang #yang #memiliki #standar #tinggi #tidak #realistis #dalam #hubungan #cinta #salah #satunya #percaya #adanya #cinta #sejati

KOMENTAR