Mitos atau Fakta? Menghitung Hari yang Tepat untuk Bercocok Tanam Berdasarkan Perhitungan Jawa
Ilustrasi bercocok tanam (jcomp/freepik)
23:22
30 Januari 2025

Mitos atau Fakta? Menghitung Hari yang Tepat untuk Bercocok Tanam Berdasarkan Perhitungan Jawa

Dalam tradisi Jawa, menghitung hari sebelum bercocok tanam dianggap penting untuk menentukan waktu yang paling tepat guna mendapatkan hasil panen yang optimal.

Kepercayaan ini didasarkan pada perhitungan neptu hari dan pasaran, yang dipercaya dapat menentukan jenis tanaman mana yang akan tumbuh dengan baik berdasarkan hari penanamannya.

Meski di era modern banyak yang mengandalkan pupuk kimia dan teknologi pertanian, masih banyak petani yang menerapkan cara tradisional ini dengan harapan memperoleh hasil yang lebih alami dan berkualitas.

Namun, apakah metode ini hanya sekadar mitos atau memang memiliki dasar yang bisa dibuktikan?

Dalam artikel ini, JawaPos.com telah merangkum dari kanal youTube Jenggo Erpah pada Kamis (30/01) akan membahas lebih dalam mengenai perhitungan hari bercocok tanam menurut primbon Jawa, serta bagaimana metode ini bisa dikaitkan dengan prinsip-prinsip pertanian modern.

Dengan memahami konsep ini, Anda bisa menentukan sendiri apakah ingin mencobanya atau tidak dalam praktik bercocok tanam Anda.

1. Menentukan Jenis Tanaman yang Akan Ditanam

Sebelum menghitung hari yang tepat, langkah pertama adalah menentukan jenis tanaman yang ingin Anda tanam.

Dalam perhitungan Jawa, setiap tanaman dikategorikan berdasarkan bagian yang dipanen, seperti akar, batang, daun, atau buah.

Misalnya, sayuran seperti bayam dan kangkung lebih cocok ditanam pada hari yang hitungannya jatuh pada kategori daun, sementara pohon buah lebih baik ditanam pada hari yang hitungannya jatuh pada kategori buah.

2. Menggunakan Perhitungan Neptu Hari dan Pasaran

Sistem perhitungan ini didasarkan pada nilai neptu dari hari dan pasaran dalam kalender Jawa. Setiap hari memiliki nilai angka tersendiri, begitu juga dengan pasarannya (Kliwon, Legi, Pahing, Pon, Wage).

Setelah menjumlahkan nilai neptu dari kedua faktor tersebut, hasilnya dibagi empat, dan sisanya akan menentukan kategori tanaman yang cocok ditanam pada hari tersebut.

3. Memilih Waktu yang Tepat dalam Setahun

Selain berdasarkan perhitungan hari, memilih musim yang tepat juga sangat berpengaruh terhadap hasil panen.

Biasanya, musim hujan menjadi waktu terbaik untuk menanam sebagian besar tanaman karena ketersediaan air yang melimpah.

Namun, ada juga tanaman yang lebih cocok ditanam saat musim kemarau dengan sistem irigasi yang baik.

4. Menyesuaikan dengan Kondisi Tanah

Tanah yang subur dan kaya akan unsur hara menjadi faktor utama dalam keberhasilan bercocok tanam.

Oleh karena itu, selain memilih hari yang baik, penting juga untuk memastikan bahwa tanah dalam kondisi optimal, baik melalui pemupukan alami maupun pengolahan tanah yang benar.

Penggunaan pupuk organik dapat menjadi alternatif yang lebih sehat dibandingkan pupuk kimia yang dapat mencemari tanah dalam jangka panjang.

5. Mengiringi dengan Usaha dan Doa

Dalam kepercayaan masyarakat Jawa, bercocok tanam bukan hanya soal teknis pertanian, tetapi juga memiliki unsur spiritual yang kuat.

Banyak petani zaman dahulu yang mengiringi proses ini dengan doa dan tirakat agar hasil panennya berkah.

Meskipun di era modern banyak metode ilmiah yang digunakan, menjaga keseimbangan antara usaha dan keyakinan tetap menjadi kunci kesuksesan dalam bercocok tanam.

Dengan memahami cara menghitung hari yang tepat berdasarkan primbon Jawa, Anda bisa mencoba menerapkannya dan melihat apakah ada perbedaan dalam hasil panen.

Akan tetapi, yang terpenting adalah tetap mengutamakan kesehatan tanah, tanaman, serta kesejahteraan diri sendiri dalam setiap langkah pertanian yang Anda lakukan.

Editor: Hanny Suwindari

Tag:  #mitos #atau #fakta #menghitung #hari #yang #tepat #untuk #bercocok #tanam #berdasarkan #perhitungan #jawa

KOMENTAR