Donald Trump Sudah Memohon ke Netanyahu untuk Akhiri Perang Gaza di Juli Lalu: Harus Diakhiri
Perdana Menteri Israel Benjami Netanyahu dan Calon Presiden dari Partai Republik Donald Trump akan bertemu di Florida pada hari Jumat (26/7/2024) 
08:00
16 Agustus 2024

Donald Trump Sudah Memohon ke Netanyahu untuk Akhiri Perang Gaza di Juli Lalu: Harus Diakhiri

Calon presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump sudah memohon kepada Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu untuk segera hentikan perang di Gaza.

Permohonan Trump kepada Netanyahu ini ia sampaikan ketika sang Perdana Menteri melakukan kunjungan ke kediamannya di Mar-a-Lago pada akhir Juli.

Pada saat itu, Trump mengatakan telah mendorong Netanyahu untuk segera mengakhiri pembunuhan di Gaza.

"Dia tahu apa yang dia lakukan, saya mendorongnya untuk segera mengakhiri ini," kata Trump kepada wartawan dalam konferensi pers pada hari Kamis (15/8/2024), dikutip dari The Jerusalem Post.

"Ini harus segera berakhir, tetapi raih kemenangan, raih kemenangan Anda dan akhiri ini. Ini harus dihentikan, pembunuhan harus dihentikan," tegasnya.

Kantor Netanyahu dan Trump secara terpisah membantah pada hari Kamis laporan Axios yang mengatakan mereka telah berbicara pada hari sebelumnya tentang gencatan senjata Gaza dan pembicaraan pembebasan sandera.

"Bertentangan dengan laporan media, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu tidak berbicara kemarin dengan mantan Presiden Donald Trump," kata pernyataan dari kantor Netanyahu.

"Saya kira, saya mungkin akan berbicara dengannya, tetapi saya belum melakukannya sejak saat itu," kata Trump dalam konferensi pers hari Kamis.

Dapat Kritikan Pedas

Mengenai gencatan senjata, tak hanya Donald Trump yang mendesak Benjamin Netanyahu untuk segera mengakhiri perang di Gaza.

Mantan Perdana Menteri Israel, Ehud Barak juga telah berulang kali meminta Netanyahu untuk segera mengakhiri genosida di Gaza.

Bahkan, Ehud Barak sudah melontarkan kritikan pedas beberapa kali sejak perang Israel-Hamas pecah pada 7 Oktober 2023 lalu.

Kini, Barak menyebut Netanyahu telah membawa Israel ke dalam bencana sebanyak dua kali.

Radio Angkatan Darat Israel mengutip pernyataan Barak menyebutkan, kedua bencana tersebut adalah pada tanggal 7 Oktober, dan kemudian lagi melalui apa yang ia gambarkan sebagai perang yang dikelola paling buruk dalam sejarah.

"Saya berharap tim negosiasi menuntut Netanyahu untuk menyampaikan keputusan kepada kabinet, karena begitulah sistem yang berlaku di Israel," kata Barak, dikutip dari Palestine Chronicle.

Barak juga mengatakan Netanyahu tidak dapat membuat semua keputusan tentang perang di Gaza sendirian.

"Dia tidak berwenang untuk melakukannya. Jika dia terus menolak, saya perkirakan mereka akan berbicara langsung kepada publik," ungkap Barak.

Barak secara konsisten mengkritik kebijakan Netanyahu selama sepuluh bulan terakhir, khususnya penanganannya terhadap perang di Gaza, kesepakatan negosiasi, dan hubungan dengan Washington.

Juni lalu, dalam sebuah artikel untuk surat kabar Israel Haaretz, Barak menulis bahwa Israel menghadapi “krisis paling serius dan berbahaya dalam sejarah negara itu” dan tidak dapat “menerima kesalahan apa pun lagi”.

"Kita perlu segera mengganti pemerintahan yang gagal ini dengan menetapkan tanggal yang disepakati untuk pemilu, atau, sebagai alternatif, dengan mengadakan mosi tidak percaya yang konstruktif," tulis Barak, dikutip dari Haaretz.

"Kita akan tetap berada di Gaza, tanpa kemenangan yang jelas, sementara juga terlibat dalam perang habis-habisan dengan Hizbullah di utara, intifada ketiga di Tepi Barat, konflik dengan Houthi di Yaman dan milisi Irak di Dataran Tinggi Golan dan, tentu saja, konflik dengan Iran sendiri, yang telah menunjukkan melalui serangan rudal April lalu bahwa mereka bersedia bertindak melawan kita secara langsung," pungkasnya.

(Tribunnews.com/Whiesa)

Editor: Garudea Prabawati

Tag:  #donald #trump #sudah #memohon #netanyahu #untuk #akhiri #perang #gaza #juli #lalu #harus #diakhiri

KOMENTAR