Ambisi AS Ciptakan Perang Saudara di Lebanon, Beri Bantuan ke Tentara hingga Pojokkan Hizbullah
Kendaraan militer Lebanon bersiap untuk melanjutkan penempatan kembali di lokasi-lokasi yang sebelumnya dikosongkan selama penyerbuan pasukan Israel.
Untuk pertama kalinya sejak perang, para nelayan memasuki pelabuhan Naqoura, ditemani oleh tentara Lebanon, untuk memeriksa perahu mereka, yang beberapa di antaranya telah tenggelam.
Sementara, tentara Lebanon melarang warga kembali ke daerah tempat tentara masih melakukan survei.
"Kota Naqoura hampir hancur total. Saya mendesak penduduk kota untuk menunggu sebelum kembali hingga inspeksi lapangan selesai karena khawatir akan adanya persenjataan yang belum meledak," kata Wali Kota Naqoura, Abbas Awada, dikutip dari Arab News.
Sebelumnya, Amerika Serikat (AS) mengalokasikan kembali bantuan militer sebesar $95 juta atau setara Rp1,5 triliun kepada Lebanon.
Semula, bantuan militer tersebut akan diberikan kepada Mesir, namun urung dilakukan.
Bantuan militer itu nantinya disalurkan oleh AS untuk membantu LAF melemahkan kelompok Hizbullah.
Pejabat AS mengatakan dukungan untuk LAF sangat penting bagi kepentingan keamanan nasional AS.
Para kritikus mengatakan LAF perlu berbuat lebih banyak untuk melawan Hizbullah yang terus memberikan pengaruh atas sebagian besar aspek pemerintahan.
Meskipun demikian, LAF telah menjadi mitra penting dalam perang melawan ISIS.
Dikutip dari Al Arabiya, utusan AS, Amos Hochstein, memimpin pertemuan mekanisme gencatan senjata di Lebanon selatan saat pasukan Israel mulai menarik diri dari Naqoura dan LAF dikerahkan.
Naqoura adalah kota kedua yang ditinggalkan Israel, dan Hochstein mengatakan ini akan terus berlanjut "sampai semua pasukan Israel keluar dari Lebanon sepenuhnya."
Lebanon mengatakan LAF membutuhkan $400 juta atau Rp6,4 triliun untuk memperlengkapi pasukan secara memadai guna dikerahkan ke selatan dan melaksanakan kontrol negara atas wilayah Lebanon.
Menurut sumber, gelombang pertama yang diumumkan pada Senin (6/1/2025), sebesar $95 juta adalah bagian dari rencana tersebut.
AS Tawarkan Uang untuk Bentuk Pemerintahan Baru
Dalam pertemuan di Riyadh, AS dan Arab Saudi sepakat mereka memiliki 'kesempatan sekali dalam tiga puluh tahun' untuk menyingkirkan Hizbullah dengan pemilihan presiden baru.
AS telah mengatakan kepada pejabat Lebanon, Arab Saudi siap mengerahkan ratusan juta dolar untuk membangun kembali negara mereka yang dilanda perang jika komandan militer Lebanon, Joseph Aoun, terpilih sebagai presiden.
Iming-iming dana besar dari Arab Saudi digulirkan oleh utusan AS, Amos Hochstein, selama lawatannya ke Lebanon pada Senin.
Dalam lawatannya tersebut, Hochstein melobi secara gencar untuk Aoun, termasuk dengan juru bicara parlemen Lebanon Nabih Berri.
Aoun sudah mendapat dukungan dari Perdana Menteri Sunni Lebanon, Najib Mikati.
"Amerika sudah bertekad. Mereka tidak menginginkan kandidat lain selain Aoun," kata pejabat senior Arab itu kepada Middle East Eye.
"Hochstein telah mengaitkan pemilihan Aoun dengan Arab Saudi yang mendanai pembangunan kembali Lebanon," lanjutnya.
Parlemen Lebanon dijadwalkan menyelenggarakan pemilihan presiden pada tanggal 9 Januari, tetapi sebelumnya telah ditunda.
Pasukan Israel (IDF) dari Divisi Lapis Baja melancarkan agresi militer di Lebanon Selatan. (khaberni/HO)Pemungutan suara ini dilakukan pada saat yang kritis, dengan negosiasi untuk pembaruan gencatan senjata 60 hari yang mengakhiri pertempuran brutal antara Hizbullah dan Israel yang akan segera dimulai hanya dalam waktu tiga minggu, tepatnya pada tanggal 26 Januari.
Sudah lama menjadi rahasia umum di kalangan politik Beirut bahwa AS ingin Aoun mengisi jabatan presiden yang kosong sejak 2022.
Secara tradisi, jabatan presiden diperuntukkan bagi penganut Kristen Maronit.
Jihad Azour, bankir senior di Dana Moneter Internasional, dianggap sebagai kandidat kedua yang pro-AS.
AS mendorong Aoun sebagai presiden karena meyakini mandat militernya akan penting untuk melaksanakan gencatan senjata.
Seorang pejabat Arab mengatakan, dengan melemahnya Hizbullah, pejabat Lebanon dan Amerika percaya Israel dan Lebanon dapat secara resmi menetapkan batas wilayah mereka setelah Israel menarik diri.
Yang membuat dorongan AS terhadap Aoun lebih kuat sekarang adalah karena AS telah melibatkan Arab Saudi - dalam upaya untuk menghidupkan kembali peran kerajaan sebagai pemegang kekuasaan Sunni utama di negara Mediterania tersebut.
(Tribunnews.com/Whiesa)
Tag: #ambisi #ciptakan #perang #saudara #lebanon #beri #bantuan #tentara #hingga #pojokkan #hizbullah