Israel Bikin Zona Eksekusi di Jalur Gaza Utara, Warga Palestina yang Masuk akan Dibunuh
Cuplikan video yang menunjukkan tentara Israel mengeksekusi dua warga sipil Palestina saat mereka mencoba kembali ke Jalur Gaza utara. 
15:10
1 April 2024

Israel Bikin Zona Eksekusi di Jalur Gaza Utara, Warga Palestina yang Masuk akan Dibunuh

Gerakan Palestina, Hamas, mengomentari publikasi media Israel, Haaretz, yang mengatakan tentara Israel menetapkan zona eksekusi di sepanjang Jalur Gaza utara.

Menurut pemberitaan itu, tentara Israel menembaki warga Palestina yang melintasi zona tersebut tanpa pandang bulu, bahkan meski mereka mengibarkan bendera putih.

“Apa yang diungkapkan oleh media Zionis hari ini mengenai pembentukan 'zona eksekusi' oleh tentara pendudukan kriminal di sepanjang Jalur Gaza, di mana siapa pun yang pindah ke sana akan dibunuh, tanpa diskriminasi apa pun, adalah kejahatan perang yang brutal," kata Hamas dalam pernyataannya, Minggu (31/3/2024).

"Ini merupakan pelanggaran terhadap semua norma dan hukum perang, dengan menargetkan warga sipil tak bersenjata, dalam insiden yang sedang berlangsung," lanjutnya.

Hamas menyerukan kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan lembaga-lembaga peradilan internasional, yang dipimpin oleh Pengadilan Kriminal Internasional (ICJ), untuk segera memulai penyelidikan atas kejahatan Israel.

Terutama pelanggaran-pelanggaran memalukan lainnya yang dilakukan Israel dan tersebar dalam video di media sosial.

Hamas menuntut ICJ untuk mengadili para pemimpin Israel, seperti diberitakan Al Quds.

"Kami berharap PBB dapat bekerja untuk menghentikan pembantaian yang sedang berlangsung dan perang pemusnahan yang diluncurkan terhadap warga sipil yang tidak berdaya, dan untuk melindungi nilai-nilai kemanusiaan yang diinjak-injak oleh pendudukan (Israel) dengan kedok dan lampu hijau dari pemerintahan Presiden (Amerika Serikat) Joe Biden," ujarnya, merujuk pada posisi AS yang merupakan sekutu utama Israel.

Beberapa video eksekusi tersebut terungkap dalam klip video yang sebelumnya disiarkan oleh Al Jazeera.

Video itu memperlihatkan tentara Israel mengebom sejumlah warga sipil yang berjalan santai dan mengibarkan bendera putih, yang mencoba kembali ke Jalur Gaza utara.

Pejabat intelijen Israel mengindikasikan para pemuda tersebut mungkin sedang mencari makanan.

Ia menekankan bahwa para pemuda tersebut tidak bersenjata dan tidak menempatkan pasukan mereka dalam bahaya.

Israel Bunuh Warga Palestina

Sebelumnya, media Israel, Haaretz memberitakan kesaksikan dari para perwira dan tentara Israel sejak 7 Oktober 2023.

Para perwira dan tentara itu mengklasifikasikan sekitar 9.000 warga Palestina yang tewas di Jalur Gaza mungkin hanyalah orang-orang yang melanggar batas zona pertempuran.

Mereka adalah warga sipil tidak bersenjata, yang tidak menimbulkan ancaman.

Para perwira dan tentara tersebut membenarkan jika ada seorang yang mengancam mereka dan melarikan diri ke sebuah gedung yang berisi banyak warga Palestina, maka tentara Israel akan menargetkan gedung tersebut tanpa peduli dengan orang-orang di sana.

"Kami secara khusus diberitahu bahwa meskipun tersangka melarikan diri ke dalam sebuah gedung, gedung tersebut akan ditembak, bahkan jika hal ini menyebabkan cederanya warga sipil," katanya.

Menurut kesaksian para perwira dan tentara, tentara Israel menembak siapa saja yang memasuki zona pemusnahan yang telah ditentukan, baik militan maupun warga sipil.

Seorang perwira cadangan Israel mengatakan, mereka menganggap setiap orang yang dibunuh oleh Israel di dalam zona pertempuran adalah anggota Hamas.

Ia mencatat, tidak mungkin untuk mengidentifikasi warga Palestina dengan pasti ketika mereka menjadi sasaran langsung dari tentara Israel di zona pertempuran.

Klaim tersebut secara tidak langsung memperlihatkan pandangan Israel yang mencari pembenaran atas pembunuhan anak-anak, wanita, orang tua, dan warga sipil Palestina di Jalur Gaza.

Jumlah Korban

Di tengah agresi Israel yang berlanjut, jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi 32.782 jiwa dan 75.298 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Senin (1/4/2024), dan 1.147 kematian di wilayah Israel, dikutip dari Xinhua News.

Sebelumnya, Israel mulai membombardir Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023).

Israel memperkirakan, ada kurang lebih 136 sandera yang masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.

Sementara itu, ada lebih dari 8.000 warga Palestina yang berada di penjara-penjara Israel, menurut laporan The Guardian pada Desember 2023 lalu.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

Editor: Whiesa Daniswara

Tag:  #israel #bikin #zona #eksekusi #jalur #gaza #utara #warga #palestina #yang #masuk #akan #dibunuh

KOMENTAR