Houthi Kerahkan 'Senjata Kapal Selam' di Laut Merah, Bisa Bikin Israel Empot-empotan?
Pemimpin Houthi bernama Abdul al-Houthi mengklaim senjata itu bisa membuat musuh ketar-ketir.
“Kami memperkenalkan senjata kapal selam dalam konfrontasi di Laut Merah, dan senjata itu adalah senjata yang membuat musuh cemas,” ujar al-Houthi pada hari Kamis, (22/2/2024), dikutip dari Mehr News.
Sejak perang Israel-Hamas meletus, Houthi menargetkan kapal Israel dan kapal terafiliasi Israel di Laut Merah, Selat Bab al-Mandab, dan Teluk Aden.
Dalam serangan itu, Houthi mengerahkan pesawat tanpa awak dan rudal. Serangan itu merupakan bentuk dukungan kepada warga Palestina.
Houthi mengklaim serangan-serangan itu akan terus berlanjut hingga Israel menghentikan perang di Jalur Gaza.
Adapun hingga kini korban tewas akibat serangan Israel di Gaza mencapai hampir 30.000 jiwa. Sebagian besar adalah wanita dan anak-anak.
Sampai dengan saat ini sudah adan 183 rudal dan pesawat tanpa awak yang diluncurkan ke arah target di wilayah pendudukan itu.
Sementara itu, di Laut Merah dan Laut Arab sudah ada 48 kapal yang ditargetkan Houthi.
“Tiga belas operasi khusus telah dijalankan dalam beberapa hari belakangan, yang palling disorot ialah penenggelaman kapal Inggris dan penembakan drone Amerika hingga jatuh,” kata al-Houthi.
Selain itu, al-Houthi mengklaim operasi yang dilakukan pihaknya berjalan dengan efektif.
“Operasi di Laut Merah dan Laut Arab, Selat Bab al-Mandab, dan Teluk Aden terus berlanjut, meningkat, dan efektif.”
“Rudal yang tersedia telah dikembangkan hingga Amerika tak bisa menangkis atau menembak jatuh rudal itu, terlepas dari teknologi yang mereka punya,” katanya menambahkan.
Pada hari Senin, Houthi menargetkan kapal kargo Inggris bernama Rubymar di Teluk Aden.
Juru bicara Houthi, Yahya Saree, berujar awak kapal itu selamat, tetapi Rubymar rusak parah dan berisiko tenggelam.
Saree berkata besarnya tragedi kemanusiaan di Gaza telah meningkatkan kewajiban orang Arab dan umat Islam untuk mengambil tindakan serius.
Sementara itu, al-Houthi mengatakan ada banyak warga Gaza yang kini kelaparan.
“Ratusan ribu orang di Gaza kelaparan dan memohon umat Islam untuk membantu mereka mengatasi kelaparan dan penderitaan,” kata al-Houthi dikutip dari Al Mayadeen.
“Saat beberapa negara Arab yang kaya menghabiskan demi hal sepele dan mendanai perselisihan, kami melihat negara-negara itu bahkan tidak memberikan sedikit makanan untuk rakyat Palestina.”
Perlawanan telah melemahkan Israel
Al-Houthi menyebut Israel gagal dalam upayanya membebaskan sandera dalam waktu 20 pekan setelah perang.
Dia juga mengatakan Israel menderita kerugian ekonomi yang belum pernah terjadi sebelumnya meski negara Yahudi itu mendapatkan dukungan dari Amerika Serikat (AS).
“Front Hizbullah di Lebanon sangat ebsar dan efektif melawan Israel dan menimbukkan kerugian besar,” kata al-Houthi.
Sementara itu, di front Yaman, al-Houthi mengatakan telah melancarkan ratusan serangan ke wilayah Palestina yang diduduki Israel.
“Kami masih mendapatkan informasi akurat mengenai kapal-kapal di Laut Merah,” katanya.
Kata dia, pihaknya kini tengah mengembangkan senjata, terutama rudal.
“AS gagal menangkis rudal dan mereka gagal mencegah rudal itu menghantam kapal.”
Al-Houthi kemudian meminta negara-negara lain untuk tidak terlibat dengan AS dan Inggris agar kapal negara-negara itu tetap aman.
Minta Uni Eropa tak “bermain api”
Sementara itu, anggota Dewan Politik Tertingi Yaman bernama Mohamad Ali al-Houthi memperingatkan Uni Eropa agar tidak “bermain dengan api” setelah Houthi mulai melancarkan operasi di Laut Merah.
“Kepada orang Eropa, jangan bermain dengan api dan belajarlah dari Inggris,” kata Mohammad di media sosial X pada hari Selasa.
“Kalian tidak perlu mendukung setan Amerika dalam melindungi rezim Israel sehingga negara itu bisa melenyapkan warga Gaza tanpa gangguan.
Dia mengklaim pelayaran internasional masih aman. Namun, kedatangan orang Eropa justru makin meningkatkan militerisasi di Laut Merah.
(Tribunnews/Febri)
Tag: #houthi #kerahkan #senjata #kapal #selam #laut #merah #bisa #bikin #israel #empot #empotan