Kemenkes Jepang Keluarkan Pedoman Kehidupan di Pengungsian Korban Bencana Noto Hanto Ishikawa
Kehidupan di Vinyl House di Ishikawa dan semula dipakai untuk perkebunan rumah kaca berbagai tanaman buah-buahan di sana. 
21:40
11 Januari 2024

Kemenkes Jepang Keluarkan Pedoman Kehidupan di Pengungsian Korban Bencana Noto Hanto Ishikawa

- Kementerian Kesehatan Jepang memberikan pedoman kehidupan di pengungsian dan di tempat evakuasi bagi para korban bencana alam Noto Hanto Ishikawa 1 Januari 2024.

"Banyak lansia telah dievakuasi ke daerah yang terkena dampak gempa Semenanjung Noto. Apa poin kunci dari manajemen kesehatan dan dukungan untuk orang dengan demensia bahwa orang tua harus sangat berhati-hati ketika tinggal di evakuasi? Kami akan memberikan panduan bahwa Kementerian Kesehatan, Perburuhan dan Kesejahteraan menyerukan diseminasi dalam komunikasi administratif," ungkap sumber Tribunnews.com Kamis (11/1/2024).

Hal pertama yang harus diperhatikan adalah aspirasi.

Selama Gempa Besar Jepang Timur (11/3/2011) ada banyak makanan seperti roti kering dan bola nasi yang sulit ditelan oleh orang tua.

"Selain menyiapkan makanan yang mudah dimakan dengan memotongnya menjadi potongan-potongan kecil, kami ingin memprioritaskan distribusi makanan yang mengandung air, seperti buah-buahan dan makanan kaleng, kepada orang tua," tambahnya.

Dalam beberapa kasus, kita mungkin tidak selalu memiliki obat untuk tekanan darah tinggi, jadi harus menghindari permen dan mie instan yang dapat meningkatkan tekanan darah sebanyak mungkin. Makanan yang disukai termasuk nasi pregelatinized dan roti kering.

Penderita diabetes juga ingin menghindari permen dan mie instan, yang cenderung dikirim ke pusat-pusat evakuasi dalam jumlah besar.

Hal ini karena tinggi garam dan energi tinggi. Sangat baik untuk memiliki persiapan seperti makanan rendah energi dan permen untuk mengendalikan hipoglikemia. Penting juga untuk membuat waktu makan seteratur mungkin.

◇ Untuk mencegah sindrom kelas ekonomi

Pertama, akan memperkenalkan latihan pencegahan yang bisa dilakukan sambil duduk.

(1) Latihan leher Pertama-tama, bolak-balik. 10 detik di depan dan 10 detik di belakang. 10 detik di setiap sisi. Berhati-hatilah untuk tidak mengangkat bahu di sisi lain bahu.

(2) Latihan tubuh bagian atas Lipat tangan setinggi bahu, regangkan ke depan dan putar dari sisi ke sisi. 1 atau 2 kali masing-masing selama 10 detik. Angkat tangan yang disilangkan ke atas dan sandarkan tubuh ke kiri dan kanan. Ini juga 1 atau 2 kali masing-masing selama 10 detik.

(3) Latihan bahu Angkat bahu kita sebanyak yang bisa dilakukan dan jatuhkan dengan bunyi gedebuk. Lakukan empat atau lima kali.

Selanjutnya, apa yang dapat kita lakukan sambil berbaring.

(1) Tekuk dan regangkan pergelangan kaki sekitar 10 kali.

(2) Latihan jari kaki Gerakkan jari-jari kaki Anda untuk membuat goo, choki, dan par. Ini juga sekitar 10 kali.

◇ Apa lingkungan yang diperlukan untuk penderita demensia?

Demensia juga merupakan penyakit yang membuat sulit untuk mengikuti perubahan yang cepat di lingkungan. Namun, kecemasan dapat dikurangi tergantung pada lingkungan tempat tinggal pengungsi. Menurut survei pendukung pusat evakuasi setelah Gempa Besar Jepang Timur, poin-poin berikut diperlukan bagi penderita demensia untuk terus tinggal di pusat-pusat evakuasi: mengamankan ruang khusus untuk orang-orang dengan demensia, ruang ganti popok dan ekskresi khusus, lingkungan yang tenang dan tenang, dan lingkungan di mana wajah-wajah yang dikenal berada di dekatnya.

◇ Bagaimana berhubungan dengan orang dengan demensia

Dalam Gempa Besar Jepang Timur, beberapa orang berkata, "Kami dapat mengatasi situasi dengan memeriksa apakah ada orang yang berpengalaman dalam merawat demensia atau pendukung demensia di dekatnya, dan dengan bekerja sama dengan seluruh pusat evakuasi." Pertama-tama, periksa apakah ada orang yang akrab dengan demensia.

Bahkan jika kita tidak tahu banyak, jika kita mengerti, maka kita bisa bersama mereka. Poin-poin penting tentang bagaimana berinteraksi dengan mereka adalah (1) tidak mengejutkan mereka, (2) jangan terburu-buru mereka, (3) tidak melukai harga diri mereka, dan (4) berbicara dengan pengasuh.

Hal ini diperlukan tidak hanya untuk orang dengan demensia, tetapi juga untuk orang yang memahami dan mendukung situasi pengasuh. Info lengkap kementerian kesehatan itu bisa dibaca pdf file di: https://www.mhlw.go.jp/content/001186815.pdf

Sementara itu bagi para UKM Handicraft dan pecinta Jepang yang mau berpameran di Tokyo dapat bergabung gratis ke dalam whatsapp group Pecinta Jepang dengan mengirimkan email ke: [email protected] Subject: WAG Pecinta Jepang. Tuliskan Nama dan alamat serta nomor whatsappnya.

Editor: Eko Sutriyanto

Tag:  #kemenkes #jepang #keluarkan #pedoman #kehidupan #pengungsian #korban #bencana #noto #hanto #ishikawa

KOMENTAR