Tim Kemanusiaan PMI Distribusikan 32.5 Ton Bantuan dari Masyarakat Indonesia untuk Pengungsi Gaza
Bantuan diberikan kepada mereka yang mengungsi baik yang berada di wilayah Gaza maupun di El Arish Mesir yang merupakan perbatasan antara Rafah dan Mesir.
Sekjen PMI Abdurrahman Mohammad Fachir mengatakan pihaknya telah mendistribusikan dengan baik bantuan sebanyak 32,5 ton mencakup 2,5 ton selimut sebanyak 1000 pcs serta 30 ton bantuan bahan pangan meliputi Beras, Gandum, Gula, Garam dan Minyak Goreng, kepada pengungsi yang berada di kedua wilayah tersebut.
Selain bantuan selimut PMI juga akan mendistribusikan pakaian bagi bayi dan anak anak serta obat obatan untuk klinik klinik kesehatan di wilayah El Arish yang menampung pengungsi Gaza di wilayah perbatasan.
Lebih lanjut Fachir mengatakan Dalam pengelolaan bantuan kemanusiaan untuk pengungsi Gaza baik yang berada di wilayah Palestina maupun di wilayah Mesir ini, PMI bekerjasama dengan Egyptian Red Crescent, KBRI Mesir serta Lembaga Bantuan yang berbasis di Gaza Palestina.
Fachir menjamin PMI akan terus mendorong bantuan lainnya dan memastikan agar bantuan tersebut sampai pada para pengungsi baik yang ada di wilayah Gaza maupun Wilayah Mesir.
“Untuk penglolaan bantuan untuk pengungsi baik yang berada di Gaza maupun di wilayah Mesir ini, PMI bekerjasama dengan Egyptian Red Crescent, KBRI Mesir serta Lembaga Bantuan yang berbasis di Gaza Palestina. Kami akan terus mendorong bantuan lainnya dan memastikan agar bantuan tersebut sampai pada para pengungsi baik yang ada di wilayah Gaza maupun Wilayah Mesir,” Ujar Fachir, Jumat (9/2/2024).
Data Sitrep UNRWA mencatat bahwa pertempuran sengit di sekitar Khan Younis (barat daya Gaza) selama sepuluh hari terakhir sungguh menimbulkan masalah hilangnya nyawa dan kerusakan infrastruktur sipil, termasuk tempat penampungan terbesar UNRWA di wilayah selatan, Pusat Pelatihan Khan Younis (KYTC).
Pertarungan lanjutan di Khan Younis adalah memaksa warga Palestina bergerak lebih jauh ke selatan menuju Rafah, yang sangat padat penduduknya.
Fungsi dan akses pelayanan kesehatan sangat terganggu akibat terbatasnya akses listrik dan air.
Hal ini menimbulkan bencana kesehatan yang luar biasa. Suhu dingin di wilayah Gaza dan sekitarnya serta tingginya peningkatan angka kematian dan cedera akibat pemboman dan kekerasan sangat menyentuh nilai nilai kemanusiaan.
Demikian pengungsian masal tanpa akses shelter yang memadai, gangguan besar dan disfungsi sistem kesehatan, serta kerusakan infrastruktur air dan sanitasi semakin memperparah kondisi kehidupan warga.
Tag: #kemanusiaan #distribusikan #bantuan #dari #masyarakat #indonesia #untuk #pengungsi #gaza