Kontroversial, PM Takaichi Berikan Nominasi Trump untuk Nobel Perdamaian Saat Lawatan ke Jepang
Perdana Menteri Jepang Sanae Takaichi mengatakan pada hari Selasa bahwa dia menominasikan Presiden Trump untuk Hadiah Nobel Perdamaian. (AP).
12:27
29 Oktober 2025

Kontroversial, PM Takaichi Berikan Nominasi Trump untuk Nobel Perdamaian Saat Lawatan ke Jepang

 - Langkah mengejutkan datang dari Tokyo. Perdana Menteri Jepang Sanae Takaichi secara resmi memberi tahu Presiden Amerika Serikat Donald Trump bahwa ia telah menominasikannya untuk Nobel Perdamaian 2026.

Pengumuman itu disampaikan langsung saat pertemuan bilateral di Gedung Putih pada Selasa (28/10).

Seorang pejabat Gedung Putih mengonfirmasi kepada The Post bahwa Takaichi “secara pribadi menyerahkan dokumen nominasi dan memberi tahu Presiden bahwa ia telah mengajukannya,” sebuah langkah yang dinilai sebagai bentuk penghormatan politik sekaligus sinyal dukungan strategis terhadap kepemimpinan Trump.

Langkah Takaichi diumumkan bersamaan dengan penandatanganan deklarasi yang mereka sebut sebagai 'Golden Age' hubungan AS–Jepang.

Kesepakatan tersebut mencakup penurunan tarif impor barang Jepang menjadi 15 persen serta kerja sama strategis di sektor mineral langka, yang kian penting di tengah pembatasan ekspor dari Tiongkok.

“Dalam waktu yang sangat singkat, dunia mulai menikmati lebih banyak kedamaian. Saya sangat menghargai komitmen Anda terhadap perdamaian dan stabilitas global,” ujar Takaichi kepada Trump dalam pertemuan tersebut.

Takaichi, politisi konservatif sekaligus murid ideologis mendiang Shinzo Abe, juga menjanjikan donasi 250 pohon sakura dan pesta kembang api untuk memperingati 250 tahun berdirinya Amerika Serikat pada 2026.

Trump sendiri memuji Takaichi sebagai 'pemimpin kuat yang meneruskan semangat Abe' dan menyebut hubungan pribadi mereka sebagai simbol dari era baru diplomasi di Indo-Pasifik.

Namun, nominasi dari Jepang bukanlah yang pertama. Sejumlah pemimpin dunia telah mengajukan nama Trump ke Komite Nobel Norwegia atas perannya dalam sejumlah kesepakatan damai tahun ini:

Hun Manet, Perdana Menteri Kamboja, mengklaim Trump membantu mengakhiri konflik perbatasan dengan Thailand.

Shehbaz Sharif, PM Pakistan, menilai Trump berperan penting dalam menghentikan pertempuran dua tahun di Gaza dan ketegangan dengan India.

Nikol Pashinyan (Armenia) dan Ilham Aliyev (Azerbaijan) bahkan mengirim surat bersama berterima kasih atas mediasi Trump dalam perdamaian Kaukasus.

Benjamin Netanyahu, PM Israel, menominasikan Trump atas perannya menghentikan perang melawan Iran.

Dukungan juga datang dari Afrika, termasuk Menteri Luar Negeri Rwanda Olivier Nduhungirehe serta beberapa pemimpin regional yang menyebut Trump “membawa stabilitas di kawasan yang terlupakan dunia.”

Trump menanggapi semua pujian itu dengan nada percaya diri.

“Saya tak ingin menyebutnya hobi, karena ini lebih serius dari itu. Tapi perdamaian adalah sesuatu yang saya cintai dan saya kuasai,” katanya.

Trump mengklaim telah membantu menyelesaikan delapan konflik internasional sepanjang tahun ini, termasuk antara Israel–Hamas, India–Pakistan, dan Serbia–Kosovo.

Ia juga menyatakan kini fokus pada dua krisis besar berikutnya: perang Rusia–Ukraina dan ketegangan Pakistan–Afghanistan.

Meski belum ada konfirmasi resmi dari Komite Nobel di Norwegia, nominasi Takaichi menambah panjang daftar dukungan terhadap Trump.

Namun di sisi lain, langkah ini juga memunculkan kritik bahwa penghargaan perdamaian kini kian sarat kepentingan politik global, terutama di tengah meningkatnya rivalitas kekuatan dunia dan kebutuhan akan figur simbolik yang mampu 'menjual' citra stabilitas internasional.

Editor: Sabik Aji Taufan

Tag:  #kontroversial #takaichi #berikan #nominasi #trump #untuk #nobel #perdamaian #saat #lawatan #jepang

KOMENTAR