Klaim Israel Dibantah PBB, IAEA Sebut Iran Tak Memiliki Senjata Nuklir, Ketegangan di Timur Tengah Telanjur Meningkat
Eskalasi saling serang antara Iran dan Israel meningkatkan kekhawatiran pecahnya perang besar di Timur Tengah. (Reuters)
09:39
20 Juni 2025

Klaim Israel Dibantah PBB, IAEA Sebut Iran Tak Memiliki Senjata Nuklir, Ketegangan di Timur Tengah Telanjur Meningkat

- Di tengah meningkatnya ketegangan di Timur Tengah akibat serangan-serangan Israel ke wilayah Iran, sebuah pernyataan dari Badan Energi Atom Internasional (IAEA) menambah dimensi baru dalam narasi konflik yang terus membara itu. Direktur Jenderal IAEA, Rafael Grossi, menyatakan bahwa tidak ada bukti bahwa Iran sedang mengembangkan senjata nuklir, pernyataan yang secara langsung membantah tuduhan lama dari Israel dan Amerika Serikat. 

Dalam wawancaranya dengan jurnalis senior CNN, Christiane Amanpour, Grossi menegaskan bahwa "kami tidak memiliki bukti adanya upaya sistematis dari Iran untuk menuju pengembangan senjata nuklir."

IAEA sendiri merupakan organisasi yang berada di bawah naungan PBB. Pernyataan ini memperkuat posisi Iran yang sejak lama mengklaim bahwa program nuklirnya murni untuk kepentingan damai, termasuk energi dan medis. 

Dilansir via PressTV, bahkan, pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, telah mengeluarkan fatwa agama yang secara eksplisit melarang pengembangan senjata nuklir.

Namun, pernyataan Grossi muncul dalam suasana yang jauh dari tenang. Beberapa hari sebelumnya, Dewan Gubernur IAEA justru mengeluarkan resolusi kecaman terhadap Iran, menuduh negara tersebut tidak kooperatif terhadap inspeksi nuklir, tuduhan yang oleh Teheran dianggap bermotif politik.

Iran menegaskan bahwa kewajiban mereka dalam perjanjian nuklir JCPOA (yang telah dilanggar lebih dulu oleh negara-negara Barat) tidak lagi berlaku. Meski begitu, Iran menyatakan tetap berpegang pada komitmen di bawah Traktat Non-Proliferasi Nuklir (NPT) dan perjanjian pengawasan IAEA.

Sebagaimana diketahui, konflik semakin panas setelah Israel meluncurkan serangan langsung ke wilayah Iran, termasuk menyerang fasilitas nuklir Natanz di Isfahan, tindakan yang menuai kecaman internasional karena dinilai melanggar hukum internasional. 

Serangan ini juga menargetkan ilmuwan dan komandan militer senior Iran. Dan sebagai balasan, Iran meluncurkan operasi militer bertajuk True Promise III, yang menurut pihak Iran telah memasuki fase kesebelas dan berjalan “dengan keberhasilan besar”. 

Operasi ini diklaim sebagai tindakan pembelaan diri terhadap agresi militer yang dilakukan Israel.

Di sisi lain, retorika lama kembali dihidupkan oleh Presiden AS Donald Trump, yang kembali menuduh Iran tengah membangun senjata nuklir, meski klaim itu sudah berkali-kali terbantahkan, termasuk oleh lembaga resmi PBB sendiri.

Yang menarik, di tengah hiruk-pikuk ini, kontras mencolok terjadi, Iran adalah anggota resmi NPT, sedangkan Israel hingga kini menolak bergabung dan diduga memiliki senjata nuklir sendiri, sesuatu yang selama ini menjadi teka-teki dalam diplomasi global.

Ketegangan antara Iran dan Israel kini bukan lagi sekadar adu retorika, tapi telah memasuki babak militer yang membahayakan stabilitas regional dan global. 

Dan di tengah perang narasi, satu hal kini makin jelas, fakta-fakta dari lembaga internasional justru menantang narasi dominan yang selama ini dikumandangkan oleh sebagian kekuatan Barat dan sekutunya.

Editor: Edy Pramana

Tag:  #klaim #israel #dibantah #iaea #sebut #iran #memiliki #senjata #nuklir #ketegangan #timur #tengah #telanjur #meningkat

KOMENTAR