Saraya Al-Quds Palestina Apresiasi Hizbullah Lebanon dan Yaman, Ancaman Israel Tidak Dihiraukan
Screenshot pidato Abu Hamza, Jubir Saraya Al-Quds/Telegram Resistance Chain
16:48
31 Januari 2024

Saraya Al-Quds Palestina Apresiasi Hizbullah Lebanon dan Yaman, Ancaman Israel Tidak Dihiraukan

Saraya Al-Quds organisasi sayap Hamas apresiasi dukungan Hizbullah Lebanon, Houthi Yaman hingga beberapa organisasi perlawanan lain yang ikut lakukan aksi protes mereka kepada tentara penjajah Israel.

Dilansir dari video pidato Abu Hamzah, Jubir pasukan Saraya Al-Quds (31/1), Saraya Al-Quds tegaskan bahwa perlawanan mereka terhadap kejahatan Zionis Israel akan terus berlanjut meski terdapat ancaman dari Israel.

Dalam pidatonya (30/1), Abu Hamzah menceritakan agresi militer Israel terhadap rakyat palestina berlanjut hingga hari ke 116 dengan pengeboman yang jahat dan biadab dari laut, darat, dan udara.

Jubir Saraya Al-Quds menegaskan, “Pertama, Kami mendeklarasikan kelanjutan perlawanan dan perjuangan melawan mesin kriminal Zionis, di semua poros kemajuan di Jalur Gaza yang kita cintai. Wahai masyarakat Gaza yang bangga, cerdas dan berani, putra-putra Anda, para pejuang di Saraya Al-Quds, telah melakukan operasi jihad yang diberkati sebagai balas dendam untuk Anda dan untuk mengusir musuh Nazi (Zionisme Israel) Anda."

Abu Hamzah dalam pidatonya mengumumkan serangkaian operasi mereka akhir-akhir ini, termasuk:

  • Penembakan jitu dan penyergapan rekayasa.

  • Penembakan artileri tepat di Gaza Utara, dan Khan Younis.

  • Menargetkan serangan di jalur pasokan dan dukungan logistik tentara Israel, di sebelah timur Jabalia dan pemerintahan Pusat.

  • Menembak jatuh banyak drone Israel di sepanjang Jalur Gaza, bersamaan dengan puluhan, bahkan ratusan, serangan artileri dan rudal terhadap lokasi dan tempat berkumpulnya tentara Israel.

Jubir Saraya Al-Quds tersebut mendeklarasikan bahwa, operasi heroik mereka bukan untuk meningkatkan moral atau untuk menyombongkan diri, namun operasi tersebut membawa makna militer dan pesan-pesan yang disampaikan kepada musuh dengan tinta mesiu dan api untuk mematahkan moral para pemimpin Israel di hadapan tentara mereka.

Abu Hamzah juga menegaskan bahwa, gagasan kemenangan Zionis atas kekuatan perlawanan Islam di Jalur Gaza perlahan memudar. Menurut Jubir Saraya Al-Quds, hal ini jelas terlihat dalam kabinet Israel, yang tidak bisa setara jika disamakan dengan dewan desa di kota.

Abu Hamzah berkata, “bergembiralah wahai warga Gaza, karena kemenangan Tuhan akan datang, dan kabar baik dari medan perang dan apa yang kita lihat sudah cukup menjadi bukti.”

Abu Hamzah juga memberi pesan kepada Israel, “wahai penjahat perang yang tidak bijaksana, Netanyahu, ancaman kosong Anda untuk melanjutkan perang tidak, tidak akan, dan tidak ada gunanya.”

Abu Hamzah menyindir PM Benjamin Netanyahu, “dengan tentara apa pemerintah Israel akan melanjutkan perang mereka? Tentara yang kalah dan tertekan menderita penyakit psikologis yang menular? Atau dengan tentara yang tidak mampu menghadapi laki-laki di Shuja'iyya, Khan Younis, Sheikh Radwan, Beit Hanoun, dan Gaza Tengah, di setiap bagian Jalur Gaza.”

Jubir Saraya Al-Quds itu berkata bahwa, Israel tidak akan mematikan tekad kelompok perlawanan, menghapus ingatan mereka, atau menghilangkan aib atas tindakan Israel di Jalur Gaza.

Abu Hamzah menegaskan kembali kepada Israel “para pemimpin (militer), dan para pemukim, serta keluarga para tawanan di tangan kami. Lingkaran keamanan di Saraya Al-Quds dan perlawanan Palestina telah bersumpah demi Tuhan bahwa, bahkan jika tentara musuh menggeledah pasir dari Gaza butir demi butir, termasuk pasir lautnya, tawanan mereka tidak akan kembali kecuali dengan keputusan pihak perlawanan, suka atau tidak suka.”

Menutup pidatonya, Abu Hamzah berkata “kami menyampaikan salam kami kepada sekutu-sekutu kami dalam perlawanan dan persenjataan, saudara-saudara Hizbullah di Yaman yang merdeka, berani dan gagah berani, perlawanan gagah berani di Irak, dan semua yang mengikuti jalan mereka.”

Abu Hamzah menambahkan bahwa, sebuah celaan yang sangat besar terhadap negara-negara Arab dan Islam baik pemerintah dan masyarakatnya. Dia mempertanyakan apa yang akan mereka katakan kepada Tuhan mereka pada hari kiamat karena mengabaikan penderitaan Palestina.

***

Editor: Novia Tri Astuti

Tag:  #saraya #quds #palestina #apresiasi #hizbullah #lebanon #yaman #ancaman #israel #tidak #dihiraukan

KOMENTAR