



Lee Jae-myung Resmi Terpilih Jadi Presiden Korea Selatan, Ini 5 Fakta Menarik di Balik Pemilihannya
Korea Selatan memasuki babak baru dalam sejarah politiknya, setelah Lee Jae-myung, tokoh liberal dari Partai Demokrat, resmi terpilih sebagai presiden.
Kemenangan ini diumumkan pada Rabu (4/6), setelah ia mengantongi 49,3% suara, unggul jauh dari pesaing utamanya, Kim Moon Soo dari kubu konservatif, yang memperoleh 41,3%.
Pemilihan ini sekaligus mengakhiri masa pemerintahan Yoon Suk-yeol, presiden konservatif yang terguling akibat keputusannya menerapkan darurat militer secara tiba-tiba pada Desember 2024.
Situasi itu sempat mengguncang demokrasi Korea Selatan dan memicu gejolak politik selama berbulan-bulan.
Namun, bukan hanya kemenangan politik yang menarik perhatian. Profil dan perjalanan hidup Lee Jae-myung juga mencuri sorotan publik dunia. Berikut beberapa fakta menarik yang telah dirangkum dari APnews pada Rabu (4/6).
Dari buruh anak menjadi Presiden
Lahir dalam kemiskinan, Lee Jae-myung pernah bekerja sebagai buruh anak untuk membantu keluarganya.
Perjuangan kerasnya membuahkan hasil, dari seorang anak yang miskin berhasil meraih gelar hukum dan membangun karir politik dengan semangat anti-korupsi dan berkeadilan sosial.
Kisah ini memberi citra ‘rags to riches’ yang menginspirasi, sangat jarang ditemukan dalam politik tingkat tinggi.
Pemimpin baru setelah gejolak politik
Kemenangan Lee menandai transisi penting setelah masa penuh gejolak. Kebijakan darurat militer yang sempat diterapkan Yoon Suk-yeol menyebabkan polarisasi ekstrem di masyarakat.
Hal ini bahkan memicu aksi unjuk rasa dan kekosongan kepemimpinan selama berbulan-bulan.
Saat ini, Lee dihadapkan pada tantangan besar untuk menyatukan bangsa yang terbelah dan mengembalikan stabilitas di dalam negeri.
Kebijakan luar negeri: realistis, bukan sensasional
Dalam urusan luar negeri, Lee mengambil posisi pragmatis. Meski sebelumnya sempat dituding terlalu dekat dengan Tiongkok dan Korea Utara, ia kini menegaskan bahwa aliansi Korea Selatan dengan Amerika Serikat tetap menjadi fondasi utama kebijakan luar negerinya.
Ia juga menyatakan keterbukaan terhadap diplomasi dengan Korea Utara, namun dengan pendekatan yang lebih realistis.
Hal ini karena dirasa sangat sulit untuk dapat langsung menggelar pertemuan dengan Kim Jong Un. Pernyataan itu memberi sinyal bahwa ia tidak akan terburu-buru mengambil langkah besar tanpa perhitungan matang.
Tarif Trump dan ancaman ekonomi
Lee juga harus menghadapi tantangan eksternal dari kebijakan tarif Presiden Amerika Serikat Donald Trump, yang menaikkan bea impor baja dan aluminium hingga 50%.
Kenaikan ini dikhawatirkan memperburuk ekonomi Korea Selatan yang baru-baru ini menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi 2025 ke angka 0,8%.
Meskipun demikian, Lee menegaskan bahwa negosiasi harus dilakukan dengan hati-hati dan tidak tergesa-gesa. Ia mendorong pendekatan diplomatik yang sabar tetapi tegas dalam melindungi kepentingan nasional Korea Selatan.
Antara janji persatuan dan bayang-bayang balas dendam politik
Dalam pidatonya usai pemilu, Lee menyerukan persatuan nasional dan menegaskan bahwa semua warga, baik pendukung maupun yang menentangnya, tetap bagian dari Republik Korea.
Namun, tekadnya untuk mengusut tuntas kasus darurat militer mantan presiden Yoon menimbulkan kekhawatiran terhadap potensi politik balas dendam.
Pengamat politik menyebutkan bahwa tantangan terbesar Lee bukan hanya soal ekonomi dan diplomasi, tetapi juga bagaimana ia akan menjaga integritas demokrasi dan menghindari jebakan politik retribusi.
Kemenangan Lee Jae-myung bukan sekadar pergantian kekuasaan, melainkan simbol kebangkitan harapan di tengah krisis.
Dari kehidupan yang penuh perjuangan hingga duduk di kursi kepresidenan, Lee membawa semangat perubahan yang dibutuhkan Korea Selatan saat ini.
Dengan pijakan yang realistis dan tekad untuk menyatukan bangsa, langkah awal kepemimpinannya menjadi titik tolak baru menuju stabilitas, demokrasi yang lebih matang, dan peran yang lebih tegas di panggung dunia.
Tag: #myung #resmi #terpilih #jadi #presiden #korea #selatan #fakta #menarik #balik #pemilihannya