Bantuan Internasional Masuk, Israel Serahkan Rafah kepada Uni Eropa
Langkah ini diambil sebagai bagian dari perjanjian fase pertama gencatan senjata yang mulai berlaku pada 19 Januari.
Penarikan ini dimaksudkan untuk membuka jalan bagi pasukan internasional dari Uni Eropa (UE) untuk mengawasi perlintasan tersebut.
Mengapa Israel Menyerahkan Rafah kepada Uni Eropa?
Pada tanggal 31 Januari 2025, IDF melakukan penarikan pasukannya dari Rafah.
Menurut laporan yang dikutip oleh Anadolu, Israel langsung menyerahkan wilayah penyeberangan itu kepada pasukan UE.
Setidaknya 100 petugas perbatasan akan dikerahkan untuk menjaga keamanan di area tersebut, mencerminkan dukungan Eropa terhadap gencatan senjata dan kerja sama antara Tel Aviv dan Otoritas Palestina.
Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, Kaja Kallas, menyatakan bahwa Uni Eropa hadir untuk membantu misi perbatasan sipil. "Penyeberangan Rafah dibuka atas permintaan Palestina dan Israel," ungkapnya di platform X.
Penyerahan ini juga dikonfirmasi oleh Kementerian Kesehatan Palestina, yang menyatakan bahwa perlintasan Rafah akan dibuka di bawah pengawasan pasukan Uni Eropa.
Kapan Perbatasan Rafah Dibuka?
Setelah sembilan bulan penutupan total, perbatasan Rafah direncanakan dibuka pada 1 Februari 2025.
Pembukaan ini memungkinkan pengungsi Gaza yang menderita penyakit kronis, seperti kanker, untuk mendapatkan perawatan medis di rumah sakit Mesir.
Operasi evakuasi ini akan diawasi oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yang juga mengerahkan lebih dari 30 ambulans di sisi Mesir.
WHO memperkirakan sekitar 2500 anak di Gaza membutuhkan perawatan medis mendesak.
Untuk tahap pertama, 50 anak dijadwalkan untuk dievakuasi, namun sayangnya hanya 37 yang berhasil menyeberang.
Sisanya tidak dapat dievakuasi karena dua pasien meninggal sebelum mendapat perawatan, sementara yang lainnya terlalu sakit untuk dipindahkan.
Apa Saja Manfaat Pembukaan Perbatasan Rafah?
Pembukaan perbatasan Rafah dan evakuasi pasien ini merupakan langkah signifikan dalam upaya kemanusiaan di tengah konflik yang berkepanjangan.
Selain memberikan harapan bagi banyak warga Gaza yang membutuhkan bantuan medis, pembukaan ini juga dimanfaatkan untuk mengakses bantuan kemanusiaan yang akan masuk ke Gaza.
Sejumlah kapal bantuan, termasuk dari Turki, diperkirakan tiba di Pelabuhan Al-Arish, Mesir.
Duta Besar Turki di Kairo, Salih Mutlu Shen, mengonfirmasi bahwa Ankara telah mengirim 14 kapal yang membawa 835 ton bantuan kemanusiaan.
Dalam beberapa hari mendatang, kapal lain yang membawa 2000 ton bantuan juga akan tiba.
Ribuan ton bantuan ini diharapkan dapat masuk melalui perbatasan Rafah, yang merupakan titik vital bagi bantuan internasional yang ditujukan untuk Gaza.
Namun, perlu dicatat bahwa sejak Mei 2024, akses ke perlintasan Rafah telah ditutup setelah Israel menguasai wilayah tersebut.
Dengan penarikan IDF dari perbatasan Rafah dan serah terima kepada pasukan UE, proses evakuasi dan bantuan kemanusiaan di Gaza diharapkan dapat dilaksanakan lebih lancar.
Ini menjadi momen penting bagi warga Gaza yang membutuhkan bantuan, serta menunjukkan komitmen internasional dalam menyelesaikan krisis kemanusiaan yang terus berlangsung.
Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).
Tag: #bantuan #internasional #masuk #israel #serahkan #rafah #kepada #eropa