Mayoritas Warga Israel Ingin Konten Sosmed Berisi Dukungan untuk Warga Palestina di Gaza Disensor
Keadaan Bangunan di kota Bani Suheila, timur Khan Younis di Jalur Gaza selatan setelah diserang pasukan Israel pada Kamis (30/8/2024). Hasil sebuah jajak pendapat baru yang dirilis oleh Pew Research Center menemukan bahwa 59 persen mayoritas warga Israel mendukung penyensoran unggahan media sosial (medsos) yang menunjukkan simpati kepada  warga sipil Palestina di Gaza di tengah perang Israel di daerah kantong yang terkepung itu. 
08:50
6 September 2024

Mayoritas Warga Israel Ingin Konten Sosmed Berisi Dukungan untuk Warga Palestina di Gaza Disensor

Mayoritas warga Israel mengungkapkan mereka mengharapkan konten dukungan untuk warga Palestina di Gaza disensor.

Hasil sebuah jajak pendapat baru yang dirilis oleh Pew Research Center menemukan 59 persen mayoritas warga Israel mendukung penyensoran unggahan media sosial (medsos) yang menunjukkan simpati kepada warga sipil Palestina di Gaza di serangan Israel.

Mayoritas warga Israel, 72 persen, mengatakan konten yang memuat video atau gambar kekerasan dalam perang harus disensor.

Dikutip dari Middle East Eye, jajak pendapat Pew terbaru menemukan setengah dari warga Israel percaya unggahan media sosial yang mengkritik pemerintah negara itu harus dilarang.

Sebelumnya, Pew juga melakukan jajak pendapat yang dilakukan pada bulan Mei.

Dari jajak pendapat empat bulan lalu, terungkap mayoritas warga Israel percaya militer negara itu mengambil respons yang tepat atau tidak bertindak cukup jauh.

Sebanyak 40 persen juga mengatakan Gaza harus diserahkan kepada Israel untuk diperintah.

Belum lama ini, terjadi beberapa protes antiperang besar-besaran di seluruh wilayah Israel, tetapi mayoritas mendukung upaya perang negara itu.

Sejak perang Israel-Hamas, puluhan warga Palestina di Israel telah ditangkap karena unggahan di media sosial terkait perang.

41.000 Warga Palestina Tewas

Israel telah melancarkan perang di Gaza sejak 7 Oktober 2023.

Hamas dan kelompok bersenjata Palestina lainnya melancarkan serangan ke Israel selatan yang menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera 240 orang lainnya kembali ke Gaza.

Israel menanggapi dengan perang skala penuh dan berlangsung sampai hari ini.

Jumlah warga Palestina yang tewas terbaru mencapai 41.546 dan 1.139 orang tewas di Israel sejak 7 Oktober, Al Jazeera melaporkan,

Lingkungan pemukiman, universitas, sekolah, rumah sakit, dan masjid pun hancur dan rata dengan tanah.

Perang Israel-Hamas

Dikutip dari Al Jazeera, berikut ini ringkasan perkembangan utama perang Israel-Hamas di Gaza:

  1. Lebih dari satu juta warga Palestina di Gaza tidak menerima jatah bantuan makanan pada bulan Agustus, kata Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Situasi kemanusiaan di wilayah yang dilanda perang itu 'melampaui bencana'.
  2. Setidaknya 21 orang tewas dalam serangan terbaru di Gaza, termasuk dalam serangan mematikan di dekat Rumah Sakit Kamal Adwan di utara.
  3. Hamas menuduh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sengaja menyabotase perundingan gencatan senjata sehingga Israel dapat “memperpanjang agresi terhadap rakyat kami”.
  4. Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan tentara Israel menolak mengoordinasikan masuknya tim medis yang berafiliasi dengan kampanye vaksinasi polio darurat ke beberapa wilayah di Gaza selatan.
  5. Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan sedikitnya 39 orang telah tewas di Tepi Barat yang diduduki sejak 28 Agustus, ketika pasukan Israel melancarkan serangan besar-besaran ke beberapa kota.
  6. Pasukan Israel kembali menyerbu kamp pengungsi Tulkarem di Tepi Barat setelah sempat mundur beberapa saat sebelumnya. Mereka menghancurkan sebuah rumah di lingkungan al-Madares di kamp tersebut.

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

Editor: Pravitri Retno W

Tag:  #mayoritas #warga #israel #ingin #konten #sosmed #berisi #dukungan #untuk #warga #palestina #gaza #disensor

KOMENTAR