Mengenal Rabun Senja: Dianggap Remeh Namun Bisa Mengindikasikan Gangguan Lain, Berikut Penyebab dan Gejalanya

   - Rabun senja atau rabun ayam, dikenal juga dengan istilah nyctalopia, adalah kondisi dimana kemampuan melihat seseorang menurun drastis saat berada di tempat gelap atau dengan pencahayaan redup.     Meskipun terkadang dianggap remeh, rabun senja bisa menjadi indikasi adanya gangguan kesehatan pada mata yang lain.   Penyebab rabun senja berasal dari berbagai kelainan kesehatan pada mata, apa saja?   Dilansir dari laman Optometrist Network pada Rabu (07/05), berikut adalah penyebab dan gejala dari rabun senja.   Penyebab Rabun Senja   Penurunan penglihatan pada malam hari atau rabun senja total dapat terjadi ketika sel batang berhenti bekerja, biasanya akibat cedera, kondisi, atau penurunan fungsi pada mata.   Dalam beberapa kasus, penglihatan buruk pada malam hari dapat menjadi efek samping sementara dari kondisi medis lain atau bahkan merupakan bagian alami dari proses penuaan.   Rabun senja umumnya merupakan gejala dari kondisi mata yang melibatkan kesehatan retina, meskipun bisa juga disebabkan oleh miopi yang parah, atau kekurangan vitamin A.  

  1. Kekurangan vitamin A   Kekurangan vitamin A adalah salah satu penyebab paling umum dari rabun senja.    Jumlah asupan vitamin A yang tidak mencukupi dalam tubuh mempengaruhi produksi rhodopsin, pigmen yang diperlukan untuk penglihatan malam.    Rabun senja biasanya merupakan salah satu tanda pertama kekurangan vitamin A.   2. Katarak   Katarak umumnya muncul sebagai bagian dari proses penuaan alami, ketika protein yang membentuk lensa mata mulai mengkristal dan mengeras.    Katarak mempengaruhi kejernihan penglihatan, menyebabkan penglihatan kabur, silau, dan adanya lingkaran cahaya pada penglihatan.    Penurunan penglihatan pada malam hari bisa jadi merupakan tanda pertama berkembangnya katarak.  

  3. Glaukoma   Glaukoma terjadi ketika tekanan di dalam mata meningkat dan menyebabkan kerusakan progresif pada saraf optik.    Penyakit ini mempengaruhi penglihatan siang dan malam hari.   Glaukoma awalnya mempengaruhi penglihatan tepi, dan kemudian penglihatan sentral.   4. Diabetes   Diabetes dapat memengaruhi bentuk lensa mata dan menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah di mata sehingga menyebabkan kondisi yang disebut retinopati diabetik.    Salah satu gejala awal retinopati diabetik adalah penglihatan malam yang buruk.   5. Retinitis pigmentosa   Retinitis pigmentosa adalah penyakit retina yang terjadi ketika pigmen gelap terkumpul di retina, menyebabkan kerusakan sel batang.    Penyakit ini membuat kita sulit melihat dalam kondisi minim cahaya, dan dapat menyebabkan penglihatan terowongan dan akhirnya kehilangan penglihatan total.  

  6. Kondisi kongenital   Kondisi bawaan lahir yang menyebabkan masalah pigmentasi mata dapat menurunkan penglihatan pada malam hari.    Kelainan bawaan lahir umum yang terkait dengan rabun senja disebut Sindrom Usher.   7. Miopia   Rabun jauh (miopi) terjadi ketika gambar dan objek yang jauh tampak buram.    Jika tidak dapat melihat dengan jelas di siang hari, atau jika memerlukan resep optik baru, penglihatan dalam cahaya redup akan sama kaburnya dengan penglihatan di siang hari.   Gejala Rabun Senja   Karena rabun senja dapat disebabkan oleh sejumlah kondisi yang mendasarinya, gejalanya dapat bervariasi.   Tanda-tanda rabun senja yang paling umum meliputi hal-hal berikut ini: - Penglihatan kabur atau keruh dalam cahaya redup. - Sensitivitas terhadap cahaya meningkat. - Silau atau terdapat lingkaran cahaya saat melihat sekitar lampu. - Kesulitan melihat objek jauh dalam kondisi minim cahaya. - Ketidakmampuan melihat bintang di langit malam. - Kehilangan penglihatan total saat memasuki ruangan gelap (berlangsung lebih dari beberapa menit). - Kesulitan melihat objek atau wajah dalam kondisi kurang cahaya.   Jika mengalami gejala-gejala tersebut, segera temui dokter mata sesegera mungkin.   ***

Tag:  #mengenal #rabun #senja #dianggap #remeh #namun #bisa #mengindikasikan #gangguan #lain #berikut #penyebab #gejalanya