Benarkah Brown Sugar Baik untuk Dikonsumsi? Ketahui 5 Pemanis Penggantinya yang Lebih Sehat
ilustrasi brown sugar. Sumber foto: Freepik
13:12
26 Februari 2024

Benarkah Brown Sugar Baik untuk Dikonsumsi? Ketahui 5 Pemanis Penggantinya yang Lebih Sehat

 

 

Brown sugar atau gula cokelat mengandung beberapa mineral dan nutrisi, namun jumlahnya tidak dapat berkontribusi secara signifikan terhadap nutrisi, juga tinggi kalori seperti gula rafinasi dan meningkatkan kadar gula darah.

Brown sugar berasal dari sari dan air tebu dibuat dalam bentuk butiran kristal kecil serta warna cokelatnya hasil dari pemurnian tebu. Gula tersebut merupakan produk gula sukrosa.

“Molase memberikan rasa yang berbeda selain warna dan membuatnya lembab. Proses pembuatannya melibatkan penambahan molases ke dalam gula putih halus untuk memberikan ciri khas,” kata ahli gizi Veena V, dikutip JawaPos.com dari Healthshots, Senin (26/2).

Adapun nilai gizi brown sugar sedikit berbeda berdasarkan faktor yang bergantung pada kandungan tambahan molase.

“Namun, brown sugar menyediakan sekitar 15 kalori per sendok teh dan mengandung sejumlah kecil mineral seperti kalsium, potasium, zat besi, dan magnesium,” jelas Veena.

Brown sugar seperti jenis gula lainnya, tidak sehat jika dikonsumsi berlebihan. Berikut beberapa alasan mengapa dianggap tidak sehat:

  1. Tinggi kalori

Brown sugar padat kalori, memberikan kalori kosong dengan sedikit atau tanpa nilai gizi. Kandungan kalorinya hanya sedikit lebih rendah dibandingkan gula putih.

Satu sendok teh gula putih mengandung 16,3 kalori sedangkan brown sugar punya 15 kalori.

  1. Tingkatkan kadar gula darah

Brown sugar jadi sumber karbohidrat menyebabkan lonjakan kadar gula darah bila dikonsumsi dalam jumlah banyak.

Hal ini dapat menjadi masalah khususnya bagi penderita diabetes atau mereka yang berisiko terkena diabetes.

  1. Kerusakan gigi

Seperti gula lainnya, brown sugar menyebabkan kerusakan gigi jika sering dikonsumsi. Bakteri di mulut memakan gula, menghasilkan asam yang dapat mengikis enamel gigi menghasilkan gigi berlubang.

  1. Risiko penyakit kronis

Konsumsi gula yang berlebihan termasuk brown sugar telah dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit kronis seperti penyakit jantung, diabetes tipe 2, dan jenis kanker tertentu.

Kendati demikian, terdapat beberapa pengganti brown sugar yang dianggap sebagai pilihan lebih sehat dan aman untuk dikonsumsi:

Gula kelapa

Gula kelapa terbuat dari nira pohon kelapa yang mengandung sejumlah kecil nutrisi seperti zat besi, zinc, kalsium, dan potasium, serta antioksidan.

Gula ini memiliki indeks glikemik lebih rendah dibanding brown sugar sehingga berdampak lebih kecil terhadap kadar gula darah.

Sirup maple

Sirup maple berasal dari getah pohon maple yang mengandung mineral seperti kalsium, potasium, dan mangan, serta antioksidan.

Meskipun masih merupakan sumber gula, sirup ini memiliki indeks glikemik lebih rendah dan dapat digunakan dalam jumlah sedang sebagai pemanis alami.

Madu

Madu merupakan pemanis alami yang dihasilkan lebah dari nektar bunga, memiliki sejumlah kecil vitamin, antioksidan dan mineral.

Meskipun masih dalam bentuk gula dan harus dikonsumsi dalam jumlah sedang, pemanis ini menawarkan beberapa manfaat kesehatan.

Stevia

Stevia merupakan pemanis bebas kalori yang berasal dari daun tanaman Stevia rebaudiana, tidak meningkatkan kadar gula darah dan cocok untuk individu yang ingin mengurangi asupan gula atau mengelola diabetes.

Gula kurma

Gula kurma terbuat dari kurma kering yang digiling dan mempertahankan beberapa nutrisi yang ditemukan dalam kurma utuh termasuk serat, potasium, dan antioksidan.

Memiliki indeks glikemik lebih rendah dan dapat digunakan untuk memanggang dan memasak.

***

Editor: Novia Tri Astuti

Tag:  #benarkah #brown #sugar #baik #untuk #dikonsumsi #ketahui #pemanis #penggantinya #yang #lebih #sehat

KOMENTAR