Faricimab Disetujui di Indonesia untuk Penanganan Stroke Mata, Kurangi Bengkak pada Retina
Dr. Yuen Yew Sen, seorang Spesialis Bedah Retina dari Universitas Nasional Uveitis Singapura. (ist)
00:07
5 November 2025

Faricimab Disetujui di Indonesia untuk Penanganan Stroke Mata, Kurangi Bengkak pada Retina

Stroke mata atau Retinal Vein Occlusion (RVO) merupakan salah satu penyebab kebutaan paling umum di Asia. Penangannya pun harus tepat agar penglihatan pasien membaik dalam jangka waktu yang panjang.

Dalam Roche Retina Summit 2025 diungkapkan, penanganan pasien RVO atau stroke mata di Indonesia kini bisa dilakukan dengan Faricimab. Faricimab sendiri merupakan obat suntik mata yang diberikan secara langsung ke dalam bola mata.

Diungkapkan Dr. Yuen Yew Sen, seorang Spesialis Bedah Retina dari Universitas Nasional Uveitis Singapura, hasil studi Faricimab untuk pengobatan RVO sejalan dengan hasil studi terhadap penyakit retina lainnya. Hasilnya, pengobatan stroke mata dengan Faricimab, terbukti efektif untuk memperbaiki penglihatan dan mengurangi bengkak di retina.

“Faricimab, yang kini disetujui untuk mengobati stroke mata di Indonesia sekaligus berpotensi mengurangi frekuensi suntikan mata dalam jangka panjang,” ujarnya baru-baru ini.

Untuk itu, melihat efek yang sangat signifikan dari Faricimab bagi pasien RVO, penanganan dini sangat penting untuk penyumbatan stroke mata. “Menunda pengobatan dapat mengakibatkan kerusakan penglihatan yang permanen, atau perbaikan tajam penglihatan yang tidak optimal meskipun bengkaknya akhirnya sembuh,” sambungnya.

Perlu diketahui, diperkirakan 5 hingga 6 juta orang di Indonesia mengalami gangguan mata. Bahkan, Kementerian Kesehatan RI telah menetapkan target untuk menurunkan gangguan penglihatan akibat retinopati diabetik (penyebab DME) sebesar 25 persen pada 2030.

Roche Retina Summit pun menyoroti hasil studi global terbaru yang menunjukkan efikasi kuat dan durabilitas yang lebih panjang dari Faricimab. Di mana, data tersebut memperkuat potensi Faricimab secara signifikan mengurangi beban pengobatan bagi pasien. Yakni dengan kemungkinan interval pengobatan yang lebih panjang hingga empat bulan sekali bagi lebih dari 60 persen pasien.

Sanaa Sayagh, Presiden Direktur Roche Indonesia, mengungkapkan, lewat Roche Retina Summit 2025, pihaknya tidak hanya memfasilitasi diskusi seputar data Faricimab terbaru, tapi juga berbagi inovasi ilmiah terdepan.

“Ini menegaskan komitmen kami dalam mentransformasi standar perawatan retina. Kami berdedikasi untuk menyediakan solusi yang tidak hanya efektif, tetapi juga benar-benar meringankan beban pasien dan memperkuat sistem layanan kesehatan,” ujar Sanna.

Editor: Nurul Adriyana Salbiah

Tag:  #faricimab #disetujui #indonesia #untuk #penanganan #stroke #mata #kurangi #bengkak #pada #retina

KOMENTAR