Kulit Gatal Sering Kambuh Tak Menentu? Kenali Istilah Eczema dan 15 Pemicunya yang Belum Disadari Banyak Orang
Banyak orang yang hidup dengan eczema atau eksim tahu betapa mengganggunya kondisi ini. Kulit yang terasa gatal, kering, dan meradang sering muncul tiba-tiba tanpa sebab yang jelas.
Meski beberapa orang bisa dengan mudah mengenali pemicunya, sebagian lainnya merasa kebingungan karena gejalanya datang dan pergi tanpa pola tertentu. Padahal, mengenali penyebab kambuhnya eczema merupakan langkah penting untuk mengendalikan kondisinya dan mencegah kekambuhan yang berulang.
Eczema adalah sekelompok kondisi peradangan kulit yang menyebabkan kulit kering, gatal, kemerahan, dan ruam. Kondisi ini dapat menyebabkan kulit terasa kering, bersisik, atau bahkan menebal dan berkerak. Eksim bukanlah penyakit menular, meskipun sering dikaitkan dengan faktor genetik dan lingkungan
Dilansir dari Medical News Today, inilah 15 pemicu utama kulit gatal yang bisa disebut eczema.
1. Gangguan dari Bahan Iritan
Kulit dengan eczema cenderung lebih sensitif terhadap bahan iritan. Sentuhan dengan sabun keras, deterjen, parfum, atau cairan pembersih rumah tangga dapat langsung memicu reaksi gatal dan perih. Hal ini terjadi karena bahan iritan merusak lapisan pelindung kulit dan menghilangkan minyak alami yang menjaga kelembapan.
Bila paparan terus berlanjut sebelum kulit sempat pulih, peradangan pun tak terelakkan. Untuk meredakannya, hindari paparan langsung dengan bahan pemicu dan gunakan krim penghalang atau emolien segera setelah kulit terpapar.
2. Paparan Air Berlebihan
Air memang penting bagi kebersihan, tetapi terlalu sering mencuci tangan atau mandi dalam waktu lama justru dapat memperburuk eczema. Air panas dan sabun mengikis minyak alami kulit, membuatnya kering dan rentan iritasi. Bahkan, penggunaan pembersih berbasis alkohol juga dapat mempercepat hilangnya kelembapan.
Solusinya, gunakan sabun lembut tanpa pewangi, air hangat bukan panas, dan selalu aplikasikan pelembap segera setelah mencuci tangan atau mandi agar kelembapan tetap terjaga.
3. Pengaruh Stres dan Kesehatan Emosional
Penelitian menunjukkan bahwa stres emosional menjadi salah satu pemicu paling sering dari kambuhnya eczema. Saat tubuh mengalami stres, kadar hormon kortisol meningkat dan memperburuk peradangan. Tak hanya itu, stres juga dapat memperburuk kualitas tidur dan memperlemah sistem imun, membuat kulit semakin sensitif.
Meskipun sulit dihindari, stres bisa dikelola melalui kebiasaan menenangkan seperti berjalan santai, mendengarkan musik, atau melakukan meditasi singkat setiap hari untuk menjaga keseimbangan tubuh dan pikiran.
4. Cuaca, Kelembapan, dan Perubahan Musim
Eczema sering kali memburuk saat udara terlalu kering atau panas. Pergantian musim, suhu ruangan yang terlalu tinggi, dan penggunaan pendingin atau pemanas udara bisa membuat kulit kehilangan kelembapan dengan cepat.
Karena itu, menjaga suhu ruangan agar tetap nyaman dan menggunakan humidifier dapat membantu menyeimbangkan kadar kelembapan udara. Selain itu, mengenakan pakaian berlapis yang mudah dilepas saat suhu berubah juga dapat membantu mengurangi iritasi kulit akibat perubahan mendadak.
5. Kulit yang Alami Kering Secara Genetik
Sebagian orang memang memiliki jenis kulit yang lebih kering karena faktor genetik. Mereka yang memiliki eczema jenis atopik biasanya memiliki lapisan kulit yang lebih permeabel, membuat air lebih mudah menguap dan kulit sulit mempertahankan kelembapan.
Karena itu, pelembap menjadi sahabat terbaik. Pilih produk bebas pewangi dan pengawet, atau gunakan salep sederhana seperti petroleum jelly yang efektif menjaga kelembapan lebih lama.
6. Perubahan Hormon
Fluktuasi hormon juga dapat berperan dalam munculnya eczema, terutama pada perempuan. Selama siklus menstruasi, kehamilan, atau masa pubertas, kadar hormon tertentu dapat memperburuk atau justru memperbaiki kondisi kulit.
Hormon estrogen, misalnya, dapat meningkatkan aktivitas sistem imun yang memicu peradangan. Meskipun hal ini tak bisa dihindari, mengenali pola perubahan kulit selama fase hormonal membantu seseorang mempersiapkan perawatan yang lebih tepat agar gejala tidak semakin parah.
7. Mikroorganisme dan Infeksi
Beberapa jenis bakteri, jamur, atau virus dapat memperburuk eczema. Kulit yang sering digaruk menciptakan luka kecil yang memudahkan mikroba seperti Staphylococcus aureus masuk dan menyebabkan infeksi. Pada jenis lain, seperti seborrheic dermatitis dan jamur Malassezia, bisa menjadi pemicunya.
Bahkan virus herpes dapat menyebabkan bentuk eczema berat yang disebut eczema herpeticum. Karena itu, penting menjaga kebersihan tangan dan segera berkonsultasi ke dokter jika muncul tanda infeksi seperti nanah, bengkak, atau rasa panas.
8. Keringat dan Suhu Tubuh
Keringat berlebih bisa memperparah gatal karena kelembapan di permukaan kulit menciptakan lingkungan yang tidak nyaman. Selain itu, kenaikan suhu tubuh saat berolahraga juga bisa memicu peradangan.
Untuk mencegahnya, kenakan pakaian berbahan katun atau linen yang ringan, hindari baju ketat, dan segera mandi serta mengganti pakaian setelah berkeringat. Menjaga tubuh tetap sejuk merupakan kunci penting bagi penderita eczema yang sensitif terhadap panas.
9. Alergi dan Sensitivitas Makanan
Meski eczema bukan bentuk alergi langsung, banyak penderita yang juga memiliki alergi makanan. Beberapa jenis makanan seperti telur, susu, kedelai, atau gandum dapat memperburuk gejala pada individu sensitif.
Jika mencurigai makanan tertentu sebagai pemicu, sebaiknya lakukan tes alergi di bawah pengawasan dokter. Menghindari pemicu makanan yang spesifik dan tetap menjaga pola makan bergizi seimbang dapat membantu menjaga kesehatan kulit secara menyeluruh.
10. Debu dan Tungau Rumah
Tungau debu rumah menjadi penyebab umum kambuhnya eczema pada banyak orang. Makhluk mikroskopis ini hidup di bantal, kasur, dan karpet, lalu memicu reaksi alergi melalui partikel halusnya.
Membersihkan tempat tidur setiap minggu dengan air panas, mengganti sprei secara rutin, serta menggunakan pelindung anti-tungau bisa membantu mengurangi paparan. Rumah yang bersih dan ventilasi yang baik akan mendukung kulit tetap tenang dan tidak mudah kambuh.
11. Asap Rokok
Asap rokok tidak hanya berbahaya bagi paru-paru, tetapi juga bagi kulit. Zat kimia di dalamnya dapat memicu peradangan dan memperburuk eczema, terutama pada anak-anak yang sering terpapar asap di rumah.
Menghindari lingkungan berasap dan berhenti merokok dapat memberikan dampak besar terhadap kesehatan kulit serta mempercepat pemulihan dari gejala eczema yang membandel.
12. Bulu Hewan Peliharaan
Hewan peliharaan yang berbulu sering kali menjadi sumber dander, yaitu serpihan kulit halus yang dapat memicu alergi dan memperburuk eczema. Jika gejala muncul setelah bermain dengan hewan, mungkin dander adalah pemicunya.
Menyisir hewan di luar rumah, menjaga kebersihan kandang, serta melarang hewan tidur di kamar tidur dapat membantu mengurangi risiko kambuhnya eczema akibat paparan bulu dan kulit hewan.
13. Polusi Udara dan Alergen Luar Ruangan
Udara luar yang dipenuhi debu, asap kendaraan, serbuk sari, dan jamur udara dapat memperparah gejala eczema. Saat kadar polusi atau serbuk sari tinggi, disarankan untuk menutup jendela, membatasi aktivitas luar ruangan, dan menggunakan masker pelindung.
Selain itu, sistem sirkulasi udara yang bersih di rumah membantu menjaga kulit agar tidak mudah teriritasi akibat partikel berbahaya dari luar.
14. Paparan Matahari Berlebihan
Meski sinar matahari dalam jumlah kecil dapat membantu kulit, paparan berlebih justru menyebabkan kulit terbakar dan memperparah peradangan.
Gunakan tabir surya berformula lembut tanpa pewangi, dengan kandungan zinc oxide atau titanium dioxide yang aman bagi kulit sensitif. Meneduh di bawah payung atau mengenakan pakaian pelindung dapat membantu mencegah iritasi akibat paparan sinar UV.
15. Pola Makan dan Gaya Hidup
Belum ada bukti pasti bahwa makanan tertentu langsung menyebabkan eczema, namun kebiasaan makan yang tidak seimbang bisa memengaruhi kesehatan kulit secara keseluruhan. Mengonsumsi sayuran segar, buah-buahan, ikan berlemak, dan makanan organik terbukti membantu menenangkan kulit.
Sementara itu, makanan pedas atau olahan yang tinggi gula bisa memicu peradangan. Menjaga gaya hidup sehat, tidur cukup, dan hidrasi optimal merupakan langkah sederhana untuk menjaga kulit tetap tenang dan sehat. (*)
Tag: #kulit #gatal #sering #kambuh #menentu #kenali #istilah #eczema #pemicunya #yang #belum #disadari #banyak #orang