Menkes Budi Gunadi Sadikin Sebut Ancaman Biologis di Sektor Kesehatan Nasional Semakin Serius
- Ancaman biologis kini menjadi salah satu risiko strategis terbesar bagi sistem kesehatan dunia, mulai dari wabah penyakit menular yang cepat menyebar, mutasi patogen baru, hingga potensi penyalahgunaan teknologi biologi untuk tujuan destruktif.
Di tengah lanskap global yang makin kompleks ini, Indonesia menegaskan kesiapannya membangun ketahanan biosecurity nasional lewat forum 2nd International Military Medicine (IMEDIC) Symposium and Workshop yang digelar di Jakarta baru-baru ini.
Dengan tema “Biosecurity and Biosafety in Healthcare Services”, forum ini menjadi ruang strategis bagi kementerian, komunitas medis militer, akademisi, dan pakar kesehatan untuk berbagi pengetahuan, memamerkan teknologi mutakhir, serta merumuskan strategi kolaboratif menghadapi ancaman biologis lintas batas yang berpotensi melumpuhkan layanan kesehatan nasional.
Dalam kesempatan tersebut, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menegaskan bahwa pengalaman pandemi COVID-19 harus menjadi pelajaran penting. Sistem deteksi dini, laboratorium, dan respons cepat tidak boleh lagi bergantung pada situasi darurat.
“Teknologi rapid test dan biologi molekuler harus dikuasai, infrastrukturnya dipenuhi, dan tersebar merata agar deteksi dini berjalan cepat,” ujar Budi.
Menurutnya, ancaman biologis tidak hanya datang dari alam, tetapi juga bisa muncul akibat kecelakaan laboratorium atau bahkan serangan bioterorisme yang saat ini semakin serius dan banyak terjadi di negara-negara maju.
“Penguatan jaringan laboratorium di seluruh Indonesia penting untuk memastikan rantai kewaspadaan nasional tidak terputus. Kalau perlu, kita siapkan proxy di luar negeri agar pencegahan ancaman biosecurity dan biosafety dapat dilakukan lebih dini,” lanjutnya.
Budi menekankan, kesiapsiagaan menyeluruh dari hulu ke hilir harus menjadi prioritas, mencakup peningkatan kapasitas SDM, penjaminan mutu, serta integrasi data laboratorium nasional.
“Kita harus punya sistem pertahanan biologis yang tidak hanya reaktif, tapi juga proaktif,” tegasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Menteri Pertahanan Donny Ermawan Taufanto menyebut bahwa biosecurity dan biosafety kini menjadi bagian integral dari strategi pertahanan nasional.
“Ancaman biologis adalah bentuk perang generasi baru yang tak selalu terlihat. Ketika sistem kesehatan lumpuh, efeknya bisa lebih menghancurkan dibandingkan konflik bersenjata,” ujarnya.
Donny menilai forum seperti IMEDIC sangat penting untuk menyatukan perspektif pertahanan dan kesehatan publik. “Kami ingin hasil konkret, bukan sekadar diskusi akademik. Pelatihan, pembaruan kurikulum, dan kerja sama riset internasional harus segera diterjemahkan ke dalam aksi nyata,” tegasnya.
Menurutnya, kesiapan tenaga medis militer menghadapi ancaman biologis perlu ditingkatkan lewat simulasi lapangan dan pelatihan lintas negara agar respons cepat bisa dilakukan tanpa menunggu eskalasi krisis.
Selain itu, Ketua Perkumpulan Kedokteran Militer (Perdokmil) Mayjen TNI (Purn.) Dr. dr. Prihati Pujowaskito menegaskan bahwa ancaman biologis tidak mengenal batas sektor.
“Ketahanan kesehatan nasional hanya bisa dibangun melalui kolaborasi antara militer dan sipil, dari laboratorium hingga rumah sakit lapangan,” ujarnya.
Menurutnya, standarisasi kompetensi, riset terapan, dan latihan bersama adalah fondasi untuk memastikan semua pihak memiliki kesiapan yang sama dalam merespons ancaman biologis.
“Forum seperti IMEDIC harus berlanjut agar rekomendasi teknis dapat segera menjadi protokol operasional dan skema rujukan yang jelas,” tambahnya.
IMEDIC 2025 sendiri dihadiri sekitar 200 peserta dari berbagai lembaga nasional dan internasional, termasuk Kepala BPOM RI Taruna Ikrar, Prof. Tikki Pangestu (mantan Direktur Research Policy & Cooperation WHO), Mayjen TNI (Purn.) dr. Daniel Tjen (Chairman International Committee of Military Medicine/ICMM), dan Prof. Dr. Deby Susanti Vinski, Presiden World Council of Stem Cell (WOCS).
Kehadiran forum tersebut diyakini menegaskan bahwa penguatan biosecurity bukan isu domestik, tetapi bagian dari keamanan global. Melalui forum ini, Indonesia menunjukkan komitmennya membangun sistem pertahanan kesehatan yang mandiri, tangguh, dan adaptif terhadap segala bentuk ancaman biologis, baik alami maupun buatan.
Tag: #menkes #budi #gunadi #sadikin #sebut #ancaman #biologis #sektor #kesehatan #nasional #semakin #serius