AI Telehealth Gateway jadi Ikhtiar Kurangi Kesenjangan Layanan Kesehatan Lewat Satelit
- Di tengah upaya pemerataan layanan kesehatan nasional, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menggandeng Telkomsat untuk mengimplementasikan AI Telehealth Gateway, sebuah sistem berbasis satelit dan kecerdasan buatan (AI) yang ditujukan bagi daerah tanpa akses jaringan internet terestrial.
Langkah ini menjadi bagian dari strategi pemerintah memperkuat transformasi digital kesehatan, terutama dalam memastikan layanan medis jarak jauh (telehealth) bisa diakses hingga pelosok Indonesia.
Kerja sama tersebut dituangkan dalam Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Telkomsat dan Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kemenkes, yang ditandatangani di Jakarta, Kamis (23/10).
Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Utama Telkomsat Lukman Hakim Abd Rauf dan Kepala Pusdatin Kemenkes Eko Sulistijo, disaksikan Wakil Menteri Kesehatan Prof. Dante Saksono Harbuwono.
Salah satu isu krusial dalam sistem kesehatan nasional adalah ketimpangan layanan antara kota besar dan daerah terpencil. Banyak puskesmas di wilayah terluar masih bergantung pada jaringan internet yang tidak stabil atau bahkan tidak tersedia sama sekali, sehingga pelayanan medis berbasis data sulit diterapkan.
Melalui AI Telehealth Gateway, konektivitas satelit diharapkan mampu menjembatani kesenjangan itu. Sistem ini memungkinkan konsultasi jarak jauh antar-tenaga medis, mempercepat proses rujukan pasien berbasis data, serta menghadirkan analitik kesehatan real-time yang bisa menjadi dasar pengambilan kebijakan.
“Teknologi bukan hanya milik kota besar, tapi untuk semua wilayah. Kolaborasi seperti ini perlu dikawal dan dievaluasi agar betul-betul membawa perubahan,” ujar Prof. Dante dalam sambutannya.
Pasca-penandatanganan, Telkomsat bersama mitra strategisnya, Teleport Access Service (TAS), akan menjalankan tahap Proof of Concept (PoC) sebagai uji coba awal. Hasilnya akan menjadi dasar penguatan model operasional, pelatihan tenaga kesehatan, dan penjaminan mutu layanan sebelum diterapkan secara luas.
Program ini ditargetkan mulai bergulir di jaringan puskesmas dan fasilitas kesehatan pada 2025, dengan fokus pada empat aspek utama: keandalan konektivitas, ketersediaan perangkat, integrasi data, dan tata kelola layanan.
“Setiap provinsi memiliki harapan besar agar telehealth berbasis satelit dan AI dapat membantu masyarakat. Kami ingin memastikan dampaknya nyata di lapangan,” kata Lukman Hakim Abd Rauf.
Kerja sama ini diyakini mencerminkan arah baru dalam kebijakan kesehatan nasional: bahwa teknologi digital dan satelit kini menjadi elemen strategis dalam menjamin keadilan layanan kesehatan.
Namun, tantangannya tidak ringan. Selain infrastruktur, keberhasilan sistem ini juga akan bergantung pada kesiapan tenaga medis, keamanan data, dan keberlanjutan anggaran operasional di daerah.
Jika berhasil, AI Telehealth Gateway bisa menjadi tonggak penting dalam mewujudkan layanan kesehatan digital yang inklusif, efektif, dan berkeadilan, bukan hanya untuk kota besar, tapi untuk seluruh pelosok negeri.
Tag: #telehealth #gateway #jadi #ikhtiar #kurangi #kesenjangan #layanan #kesehatan #lewat #satelit