Mengapa Teh Bukan Minuman Ideal untuk Anak: 7 Alasan Utama yang Harus Anda Ketahui
JawaPos.Com - Minuman teh telah menjadi bagian dari tradisi dan kebiasaan sehari-hari di banyak budaya, termasuk di Indonesia.
Sering kali teh menjadi minuman yang disajikan di berbagai kesempatan, mulai dari sarapan hingga menemani camilan sore.
Meskipun teh memiliki banyak penggemar dewasa karena rasa dan aroma khasnya, apakah minuman ini benar-benar aman untuk anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan?
Banyak orang tua mungkin tidak menyadari bahwa di balik manfaat yang diakui pada orang dewasa, teh bisa membawa risiko bagi perkembangan anak.
Kandungan teh seperti kafein, tannin, dan zat lainnya ternyata dapat mempengaruhi penyerapan nutrisi, keseimbangan energi, dan bahkan perilaku anak.
Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk memahami mengapa teh mungkin bukan pilihan terbaik untuk dikonsumsi anak secara teratur.
Dilansir dari Healthline, inilah 7 alasan utama mengapa teh sebaiknya dihindari oleh anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan.
1. Mengandung Kafein yang Bisa Mengganggu Pola Tidur AnakSalah satu masalah utama dalam teh adalah kandungan kafeinnya. Meskipun tidak setinggi kopi, teh tetap mengandung kafein dalam jumlah yang cukup untuk memengaruhi anak-anak, yang tubuhnya lebih sensitif terhadap zat ini dibandingkan orang dewasa.
Kafein adalah stimulan yang dapat memengaruhi sistem saraf pusat dan mengganggu pola tidur anak.
Anak yang mengonsumsi teh terlalu banyak mungkin menjadi lebih sulit tidur, mengalami gangguan tidur seperti insomnia, atau bahkan menjadi lebih gelisah dan hiperaktif pada siang hari.
Kurangnya tidur yang berkualitas pada anak-anak dapat menghambat pertumbuhan fisik dan perkembangan mental mereka.
2. Mengganggu Penyerapan Zat BesiTeh mengandung zat yang disebut tannin, yang dapat mengikat zat besi dalam makanan. Hal ini mengakibatkan penyerapan zat besi di dalam tubuh menjadi lebih sulit.
Zat besi adalah mineral penting yang berperan dalam produksi sel darah merah dan mendukung fungsi otak.
Kekurangan zat besi pada anak-anak dapat menyebabkan anemia, yang ditandai dengan rasa lelah, lemas, dan penurunan konsentrasi.
Jika anak-anak secara rutin minum teh, mereka bisa berisiko mengalami kekurangan zat besi yang dapat memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan mereka secara keseluruhan.
3. Membuat Anak Kehilangan Nafsu MakanMinum teh, terutama yang disertai dengan gula, dapat membuat anak merasa kenyang sementara tanpa asupan nutrisi yang cukup.
Anak-anak yang minum teh di antara waktu makan mungkin kehilangan nafsu makan saat jam makan tiba, sehingga mengurangi asupan makanan padat yang kaya nutrisi.
Hal ini dapat menyebabkan anak-anak tidak mendapatkan cukup protein, vitamin, dan mineral yang mereka butuhkan untuk tumbuh dengan optimal.
Selain itu, kebiasaan ini dapat memengaruhi pola makan anak, yang bisa berdampak jangka panjang pada kesehatan dan perkembangan mereka.
4. Meningkatkan Risiko DehidrasiMeskipun teh tampaknya memberikan cairan, kafein dalam teh sebenarnya bersifat diuretik, yang berarti dapat meningkatkan produksi urine dan menyebabkan tubuh kehilangan lebih banyak cairan.
Bagi anak-anak yang membutuhkan cukup cairan untuk mendukung pertumbuhan, perkembangan, dan fungsi organ, risiko dehidrasi dapat meningkat jika mereka sering minum teh.
Dehidrasi pada anak-anak dapat menyebabkan penurunan energi, sulit berkonsentrasi, dan masalah kesehatan lainnya yang memengaruhi aktivitas harian mereka.
5. Menghambat Perkembangan Tulang yang SehatMasa kanak-kanak adalah waktu di mana tulang mengalami pertumbuhan pesat, dan kalsium memainkan peran utama dalam proses ini.
Namun kafein yang terkandung dalam teh dapat mengganggu penyerapan kalsium dalam tubuh.
Jika tubuh anak tidak mendapatkan cukup kalsium, perkembangan tulang mereka dapat terganggu, meningkatkan risiko terjadinya masalah tulang di kemudian hari, seperti kerapuhan tulang.
Memberikan teh pada anak secara berlebihan bisa berdampak pada perkembangan tulang yang sehat.
6. Menyebabkan Masalah GigiTeh, terutama teh yang ditambah dengan gula, dapat menyebabkan kerusakan gigi pada anak-anak.
Gula yang terkandung dalam teh dapat berinteraksi dengan bakteri di mulut, menghasilkan asam yang merusak enamel gigi.
Enamel yang rusak membuat gigi lebih rentan terhadap kerusakan, seperti gigi berlubang.
Selain itu, tannin dalam teh juga dapat meninggalkan noda pada gigi, membuatnya tampak kurang bersih dan cerah.
Kesehatan gigi sangat penting bagi anak-anak karena masalah pada gigi dapat berdampak pada kesehatan mulut secara keseluruhan, yang mempengaruhi kemampuan mereka makan dan berbicara dengan nyaman.
7. Tidak Memberikan Nilai Nutrisi yang SignifikanSecara nutrisi, teh tidak memberikan manfaat yang signifikan bagi pertumbuhan anak-anak.
Sebagian besar teh hanya mengandung sedikit nutrisi dan tidak bisa menggantikan makanan atau minuman yang lebih bergizi seperti susu, air, atau jus buah yang kaya vitamin dan mineral.
Ketika anak minum teh secara rutin, mereka mungkin kehilangan kesempatan untuk mengonsumsi minuman lain yang lebih bermanfaat bagi pertumbuhan mereka.
Dalam masa pertumbuhan, anak-anak memerlukan asupan nutrisi yang optimal, dan teh bukanlah sumber nutrisi yang memadai untuk mendukung kebutuhan tersebut.
***
Tag: #mengapa #bukan #minuman #ideal #untuk #anak #alasan #utama #yang #harus #anda #ketahui