Dari Hengki Kawilarang Meninggal dengan Komplikasi Diabetes, Kenali Ini Gejalanya…
Desainer Hengki Kawilarang meninggal dunia dalam usia 47 tahun pada Jumat (20/6/2025). Hengki Kawilarang meninggal dengan komplikasi diabetes serius. Kondisi tersebut memiliki beberapa gejala yang harus diwaspadai sejak dini.(Instagram/@hengkikawilarang_id)
10:24
22 Juni 2025

Dari Hengki Kawilarang Meninggal dengan Komplikasi Diabetes, Kenali Ini Gejalanya…

Hengki Kawilarang meninggal pada Jumat (20/6/2025), setelah menderita komplikasi diabetes yang serius dan sempat cedera kepala.

Desainer ternama berusia 47 tahun ini memiliki riwayat diabetes dan beberapa kali telah dirawat di rumah sakit berbeda.

Keponakan Hengki, Audrey Fitria Devani, mengatakan bahwa pada 2024, pamannya sempat dirawat di RS Mayapada, Bandung.

Pada awal tahun ini, Hengki mendapatkan perawatan di RS Cahya Kawaluyaan, Kabupaten Bandung Barat.

“Jadi sebelumnya, didiagnosa itu ada diabetes. Jadi, diabetes sampai dia dikasih obat insulin, dari situ dia cedera di kepala, dirawat inap di rumah sakit Mayapada (Bandung),” ujar Audrey seperti yang dikutip dari pemberitaan Kompas.com sebelumnya.

Di akhir hidupnya, Hengki Kawilarang mengalami komplikasi diabetes serius yang menyerang ginjal, dengan kadar kreatinin tinggi.

“Dari situ didiagnosa kreatininnya tinggi, sehingga ginjalnya bermasalah,” lanjut Audrey.

Dari riwayat kesehatan sebelum Hengki Kawilarang meninggal, mengingatkan kita bahwa diabetes merupakan penyakit serius yang harus diwaspadai semua orang, termasuk orang dengan usia produktif.

Berikut artikel ini akan mengulas lebih lanjut tentang gejala dan risiko komplikasi diabetes.

Pengertian dan bahaya diabetes

Diabetes melitus dijuluki sebagai mother of all diseases.

Hal itu karena jika diabetes tidak dikontrol dengan baik, sejumlah masalah kesehatan bisa muncul akibat kerusakan berbagai jaringan maupun organ, termasuk ginjal.

Diabetes adalah penyakit kronis yang ditandai dengan kadar gula darah tinggi mencapai 126 miligram per desiliter (mg/dl).

Sementara, kadar gula darah normal adalah 70-100 mg/dl.

Penyakit ini terdiri dari beberapa jenis, yang meliputi diabetes tipe 1, diabetes tipe 2, dan diabetes gestasional.

Secara umum, diabetes memiliki beberapa faktor risiko, meliputi riwayat keluarga memiliki diabetes, aktivitas fisik yang kurang, dan konsumsi gula yang tinggi terus-menerus.

Data dari International Diabetes Federation (IDF) pada 2021 menunjukkan jumlah penderita diabetes di dunia mencapai 537 juta.

Pada periode yang sama, Indonesia menduduki peringkat kelima sebagai negara dengan jumlah kasus diabetes terbanyak, yaitu mencapai 19,5 juta.

Diprediksi angka tersebut semakin meningkat menjadi 28,6 juta pada 2045.

Oleh karenanya, sangat penting untuk mengantisipasi diabetes sejak dini, karena penyakit ini bisa merusak tubuh pada usia produktif, seperti yang terjadi pada Hengki Kawilarang.

Gejala diabetes

Saat diabetes terjadi, sejumlah gejala yang umum muncul meliputi:

  • Meningkatnya rasa haus ( polidipsia ) dan mulut kering
  • Sering buang air kecil
  • Kelelahan yang terus-menerus
  • Penglihatan kabur
  • Penurunan berat badan yang tidak disengaja atau tanpa usaha
  • Mati rasa atau kesemutan di tangan atau kaki
  • Luka atau cedera yang lambat sembuh
  • Sering mengalami infeksi jamur pada kulit dan/atau vagina

Gejala lainnya juga bisa muncul tergantung dari jenis diabetes yang dimiliki seseorang.

Diabetes tipe 1

Diabetes tipe 1, yang terjadi akibat reaksi autoimun terhadap sel-sel pankreas, bisa memunculkan gejala lain, seperti muntah, sakit perut, napas bau buah, dan napas sesak.

Gejala tambahan itu biasa muncul ketika telah terjadi komplikasi parah yang disebut ketoasidosis.

Gejala diabetes tipe 1 cenderung lebih cepat berkembang, mungkin hanya dalam beberapa minggu atau bulan.

Diabetes tipe 2

Gejala diabetes tipe 2 berkembang perlahan, sehingga penderitanya cenderung tidak merasakan gejala pada tahap awal.

Namun, gejala awal bisa juga muncul berupa kulit yang menghitam di bagian tubuh tertentu, seperti leher, ketiak, dan selangkangan. Gejala itu disebut akantosis nigrikans.

Diabetes gastasional

Diabetes gastasional adalah diabetes yang terjadi selama kehamilan.

Pada kebanyakan kasus ini, gejala diabetes tidak muncul. Baru diketahui ketika ibu hamil melakukan tes darah.

Penyedia layanan kesehatan biasanya akan cek diabetes gestasional antara minggu ke-24 dan ke-28 kehamilan.

Jika merasakan gejala diabetes, disarankan untuk segera periksa ke dokter.

Hal itu untuk memperoleh perawatan yang tepat segera dan mencegah komplikasi diabetes berkembang.

Risiko komplikasi diabetes

Kadar gula darah tinggi pada penderita diabetes dapat menyebabkan sejumlah kerusakan pada jaringan dan organ.

Sejumlah komplikasi diabetes yang bisa di antaranya meliputi:

  • Penyakit jantung

Penyakit ini terjadi karena diabetes bisa merusak pembuluh darah yang menyuplai darah ke jantung.

Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), penyakit jantung adalah penyebab utama kematian.

  • Neuropati

Diabetes juga bisa menyebabkan kerusakan saraf di berbagai bagian tubuh, terutama tangan dan kaki.

Bersama dengan sirkulasi darah yang buruk, kondisi ini menyebabkan luka pada tangan dan kaki sulit sembuh serta mudah terinfeksi.

Tanpa pengobatan yang cepat dan tepat, sering kali membuat tangan atau kaki pasien harus diamputasi.

  • Masalah penglihatan

Diabetes yang tidak dikontrol dengan benar berisiko tinggi menyebabkan kerusakan mata hingga kebutaan.

Penyakit yang umum muncul sebagai komplikasi diabetes pada mata, seperti retinopati, katarak, dan glaukoma.

Hipertensi dan kolesterol tinggi yang sering dimiliki oleh penderita diabetes akan memperburuk kondisi ini.

  • Penyakit ginjal

Diabetes bisa merusak pembuluh darah di ginjal, sehingga mengganggu fungsinya hingga terjadi gagal ginjal.

Kondisi ini yang diperkirakan terjadi pada Hengki Kawilarang sebelum meninggal.

Kerusakan ginjal yang dialami oleh desainer kondang Indonesia ini diindikasikan dari kadar kreatinin yang tinggi.

Kreatinin merupakan produk limbah dari proses pencernaan protein makanan dan pemecahan jaringan otot secara normal.

Kreatinin dalam darah disaring oleh ginjal untuk dikeluarkan melalui urine.

Kadar kreatinin dalam urine dan darah sifatnya konstans, sehingga mudah diukur.

Kadar kreatinin tinggi dalam darah bisa berarti fungsi ginjal bermasalah.

Demikianlah uraian dari diabetes dan risikonya yang bisa kita ambil pelajaran dari kabar duka desainer kondang Tanah Air, Hengki Kawilarang yang tutup usia.

Disclaimer: Artikel ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak dimaksudkan untuk menawarkan nasihat medis.

Referensi:
“Saatnya Mengatur Si Manis”. Sehat Negeriku Kementerian Kesehatan. Diakses Juni 2025.
“Jenis Pemeriksaan Kesehatan Berkala untuk Cek Kondisi Tubuh Anda”. Ayo Sehat Kementerian Kesehatan. Diakses Juni 2025.
“Diabetes”. Cleveland Clinic. Diakses Juni 2025.
“Symptoms and complications of diabetes”. Medical News Today. Diakses Juni 2025.

 

Tag:  #dari #hengki #kawilarang #meninggal #dengan #komplikasi #diabetes #kenali #gejalanya

KOMENTAR