6 Penyebab Anemia pada Anak: Kekurangan Zat Besi dan Pola Makan Buruk Jadi Faktor Utama
Ilustrasi anak lemas. Penyebab anemia pada anak, terutama kekurangan zat besi, dapat menghambat tumbuh kembang mereka dan memengaruhi masa depan, sehingga pencegahan sejak dini sangat penting.(Freepik)
14:06
18 Juni 2025

6 Penyebab Anemia pada Anak: Kekurangan Zat Besi dan Pola Makan Buruk Jadi Faktor Utama

Anemia pada anak di Indonesia masih menjadi masalah kesehatan yang mengkhawatirkan.

Menurut Prof. Harapan Parlindungan Ringoringo, Sp.A, Subsp.H.Onk(K), di dalam webinar yang diselenggarakan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) pada Selasa (17/6/2025), salah satu penyebab utama adalah kekurangan zat besi yang banyak dipicu oleh pola makan yang tidak memadai.

Defisiensi besi menghambat produksi hemoglobin yang vital bagi kesehatan anak, berisiko mengganggu tumbuh kembang mereka.

Pencegahan anemia dimulai dengan asupan gizi yang cukup dan suplementasi besi sejak dini.

Penyebab anemia pada anak

Anemia pada anak dapat disebabkan oleh berbagai faktor yang saling berkaitan. Berikut adalah beberapa penyebab utama anemia pada anak yang perlu diperhatikan oleh orang tua dan tenaga kesehatan.

Kekurangan zat besi adalah penyebab utama anemia defisiensi besi (ADB) pada anak. Zat besi dibutuhkan untuk produksi hemoglobin yang membawa oksigen ke seluruh tubuh.

“Anemia defisiensi besi terjadi ketika tubuh tidak mendapatkan cukup zat besi untuk memproduksi hemoglobin yang cukup dalam darah. Ini sangat berbahaya, terutama bagi anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan," ujar Prof. Parlin.

  • Pola makan yang tidak seimbang

Pola makan yang tidak mencukupi kebutuhan zat besi juga menjadi faktor risiko utama. Banyak anak yang tidak mengonsumsi makanan kaya zat besi, seperti daging merah, hati, atau makanan yang diperkaya dengan zat besi.

“Jika anak tidak makan makanan yang kaya zat besi dan tidak mendapat cukup vitamin C yang membantu penyerapan besi, mereka berisiko tinggi mengidap anemia," tambahnya.

  • Faktor genetik (thalassemia dan anemia aplastik)

Beberapa anak lahir dengan kelainan genetik yang dapat menyebabkan anemia, seperti thalassemia atau anemia aplastik.

Dalam kasus ini, meskipun pola makan yang baik tetap diperlukan, faktor genetik dapat memperburuk kondisi anemia yang ada.

  • Kehilangan darah yang berkelanjutan

Anemia juga dapat disebabkan oleh kehilangan darah yang berulang atau berkelanjutan, seperti akibat infeksi atau trauma.

“Gangguan pencernaan dan infeksi kronis yang menyebabkan perdarahan berulang bisa menyebabkan penurunan jumlah sel darah merah, memperburuk kondisi anemia pada anak," ujar Prof. Parlin.

  • Gangguan penyerapan zat besi

Beberapa kondisi medis, seperti gangguan pencernaan atau penyakit celiac, dapat mengganggu penyerapan zat besi.

Anak-anak dengan kondisi ini mungkin tidak dapat menyerap zat besi dari makanan dengan efektif, meskipun asupan zat besi mereka cukup.

  • Kebutuhan zat besi yang lebih tinggi

Selama masa pertumbuhan, anak-anak membutuhkan lebih banyak zat besi dibandingkan dengan orang dewasa.

Bayi dan balita, misalnya, membutuhkan lebih banyak zat besi untuk mendukung perkembangan otak dan tubuh mereka.

Kekurangan zat besi pada tahap ini dapat berdampak besar pada perkembangan fisik dan kognitif anak.

Penanggulangan dan pencegahan

IDAI merekomendasikan pemberian suplemen zat besi bagi anak-anak, terutama yang berusia di bawah lima tahun, untuk memastikan tubuh anak mendapatkan cukup zat besi.

Dalam kesempatan yang sama, DR Dr. Piprim Basarah Yanuarso, Sp.A, Subsp.Kardio(K), Ketua Pengurus Pusat IDAI, menjelaskan bahwa suplementasi besi ini penting karena tubuh anak yang berkembang pesat membutuhkan lebih banyak zat besi daripada orang dewasa.

"Bayi yang lahir dengan berat badan rendah (BBLR) dan bayi yang menerima ASI eksklusif sangat rentan terhadap defisiensi zat besi. Oleh karena itu, suplementasi besi harus diberikan sejak dini untuk mencegah ADB," ujarnya.

Anemia pada anak adalah masalah kesehatan yang harus mendapatkan perhatian serius, mengingat dampaknya yang bisa memengaruhi tumbuh kembang fisik dan mental anak.

Kekurangan zat besi, pola makan yang tidak memadai, dan faktor genetik adalah penyebab utama yang perlu diwaspadai.

Upaya pencegahan melalui diet seimbang, suplementasi besi, dan pemeriksaan kesehatan rutin menjadi kunci untuk mengurangi prevalensi anemia pada anak.

Orang tua, tenaga kesehatan, dan pemerintah perlu berkolaborasi untuk memastikan anak-anak di Indonesia tumbuh sehat dan bebas dari anemia, demi masa depan yang lebih cerah.

Tag:  #penyebab #anemia #pada #anak #kekurangan #besi #pola #makan #buruk #jadi #faktor #utama

KOMENTAR