![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/view.png)
![Cek Kesehatan Gratis Dapat Deteksi Penyakit Paru dan Kurangi Kebiasaan Merokok](https://jakarta365.net/uploads/2025/02/13/kompas/cek-kesehatan-gratis-dapat-deteksi-penyakit-paru-dan-kurangi-kebiasaan-merokok-1251863.jpg)
![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/clock-d.png)
![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/calendar-d.png)
Cek Kesehatan Gratis Dapat Deteksi Penyakit Paru dan Kurangi Kebiasaan Merokok
Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang mencakup skrining kesehatan paru disebut berpotensi mengurangi kebiasaan merokok di kalangan masyarakat.
Hal ini disampaikan oleh Guru Besar Bidang Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Prof. Agus Dwi Susanto.
"Umumnya perokok akan berhenti merokok setelah tahu ada penyakit paru yang diderita bila diskrining," kata Prof. Agus, seperti ditulis oleh Antara, Kamis (13/2/2025).
Prof. Agus menjelaskan, skrining paru dapat membantu mendeteksi kelainan atau penyakit paru yang dimiliki oleh perokok.
Berbagai metode skrining paru, seperti kuesioner, rontgen paru, dan pemeriksaan fungsi paru (spirometri), dapat digunakan untuk mengetahui kondisi kesehatan paru seseorang.
Namun, ia juga mengingatkan bahwa meski skrining dapat memberikan informasi penting, masih ada perokok yang sulit berhenti.
"Tapi ada juga yang masih bandel merokok, ya karena adiksi, sudah ketagihan. Ini perlu terapi berhenti merokok dengan supervisi dokter spesialis paru atau (praktisi) yang kompeten lainnya," ujar Prof. Agus.
Selain itu, Ketua Umum Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) 2017-2024 ini juga mengungkapkan bahwa kebiasaan merokok merupakan faktor risiko utama penyakit paru.
Beberapa penyakit paru yang perlu diwaspadai antara lain pneumonia, tuberkulosis, kanker paru, Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK), dan asma.
Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya melakukan skrining kesehatan paru secara berkala, terutama bagi perokok.
Program CKG, yang merupakan inisiatif pemerintah, dirancang untuk mendeteksi masalah kesehatan sejak dini di berbagai kelompok usia.
Program ini mencakup pemeriksaan untuk bayi, balita, anak usia prasekolah, remaja, dewasa, hingga lansia.
Untuk bayi, fokus pemeriksaan adalah pada deteksi kelainan kongenital, sementara pada anak-anak dan balita, pemeriksaan bertujuan untuk memantau tumbuh kembang fisik mereka.
Pada kelompok dewasa, pemeriksaan difokuskan pada pemantauan kondisi kesehatan secara umum, termasuk deteksi dini terhadap potensi penyakit serius, seperti penyakit paru.
Sementara itu, pada lansia, pemeriksaan kesehatan juga mencakup identifikasi masalah pada tulang dan sendi.
Dengan program ini, diharapkan masyarakat dapat lebih proaktif dalam memeriksa kesehatan mereka, termasuk kesehatan paru, guna mencegah penyakit yang lebih serius di masa depan.
Tag: #kesehatan #gratis #dapat #deteksi #penyakit #paru #kurangi #kebiasaan #merokok