Rupiah Pagi Melemah ke Level Rp 16.740 Per Dollar AS
Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS berada di teritori negatif pada awal perdagangan di pasar spot, Senin (17/11/2025).
Berdasarkan data Bloomberg pukul 10.26 WIB, rupiah terkoreksi 0,20 persen ke posisi Rp 16.740 per dollar Amerika Serikat (AS) pada pembukaan perdagangan hari ini.
Adapun indeks dollar AS menguat 0,08 persen ke level 99,37.
Pelemahan rupiah sejalan dengan pergerakan sejumlah mata uang Asia lainnya yang turut melemah terhadap dollar AS.
Yen Jepang turun 0,05 persen, dollar Singapura melemah 0,14 persen, won Korea Selatan melemah 0,31 persen, dan peso Filipina melemah 0,16 persen.
Selain itu, yuan China dan rupee India masing-masing melemah 0,08 persen, sementara ringgit Malaysia turun 0,30 persen.
Analis pasar uang, Ibrahim Assuaibi, sebelumnya memprediksi rupiah pada hari ini akan bergerak secara fluktuatif.
Meski demikian, rupiah diprediksi akan kembali melemah, di mana mata uang garuda fluktuatif, namun ditutup melemah di rentang Rp 16.700 - Rp 16.740 per dollar AS.
Ia mengungkapkan, pergerakan kurs rupiah hari ini dipengaruhi oleh suasana pasar yang secara umum konstruktif setelah kesepakatan mengakhiri penutupan pemerintah Amerika Serikat (AS) meredam minat untuk kenaikan harga emas lebih lanjut.
"Investor kini berfokus pada rilis data ekonomi AS yang tertunda yang akan kembali dirilis seiring dengan dimulainya kembali operasi federal, yang diperkirakan dapat mempertajam ekspektasi penurunan suku bunga Federal Reserve (Fed) pada Desember," ucap Ibrahim.
Penutupan pemerintah AS yang terlama, yang dimulai pada 1 Oktober, telah resmi berakhir setelah Presiden Donald Trump menandatangani langkah pendanaan sementara pada Rabu malam, tak lama setelah DPR mengesahkannya.
Paket tersebut memulihkan operasi federal hingga 30 Januari 2026, sekaligus memperpanjang pendanaan untuk departemen tertentu hingga 30 September 2026.
Namun, prospek dovish The Fed membebani dollar AS dan menjaga imbal hasil Treasury tetap rendah, membatasi penurunan logam non-imbal hasil.
Sentimen pasar secara keseluruhan juga tetap condong ke arah positif untuk emas, dengan pendorong makro dan struktur teknis mendukung tren bullish yang sedang berlangsung.
Di sisi lain, pemerintah Indonesia dipandang menjadikan disiplin fiskal dan stabilitas makro sebagai fondasi utama penguatan ekonomi Indonesia pada 2025.
Arah kebijakan ekonomi Presiden Prabowo Subianto telah membawa Indonesia menjadi salah satu kekuatan baru di Asia.
Memasuki 2025 dengan kondisi makroekonomi yang solid dan stabil, doktrin stabilitas makroekonomi Prabowo yang mengkombinasikan kehati-hatian fiskal, pengendalian inflasi, serta ekspansi industri jangka panjang telah mendorong proyeksi pertumbuhan ekonomi berada di kisaran 5,0 persen sampai 5,8 persen.
"Angka ini menempatkan Indonesia sebagai salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi terbaik di kawasan," tutur Ibrahim.
Disiplin fiskal menjadi kekuatan utama. Pemerintah menjaga defisit anggaran di sekitar 2,7 persen terhadap PDB, sementara rasio utang publik dipertahankan di bawah 40 persen, mempertegas rekam jejak Indonesia sebagai negara dengan tata kelola makro yang stabil di tengah melemahnya posisi fiskal banyak negara di dunia.
Pemerintahan juga Prabowo fokus pada tiga variabel kunci. Di antaranya adalah stabilitas makroekonomi, tanggung jawab fiskal, dan kredibilitas pertumbuhan jangka panjang.
Ketiga variabel tadi menjadi fondasi yang memberi kepercayaan besar bagi para pelaku usaha dan investor internasional.
Dari segi moneter, inflasi Indonesia tetap terkendali. Inflasi inti diproyeksikan berada di rentang 2,5 persen sampai 3,2 persen, sehingga mencerminkan kebijakan moneter Bank Indonesia yang terukur dan stabilnya rantai pasok nasional.
"Stabilitas harga ini dinilai menghasilkan kepastian yang dibutuhkan rumah tangga maupun pelaku industri," katanya.