Danantara Sebut Proyek Sampah Jadi Energi Tak Ganggu Batu Bara
- Chief Investment Officer (CIO) Danantara, Pandu Sjahrir, menyebutkan, proyek pengolahan sampah menjadi energi atau waste to energy (WTE) tidak akan mempengaruhi permintaan batu bara dalam negeri.
Pandu menyebut pembelian batubara yang telah dikontrak akan terus berjalan.
Adapun produk WTE diketahui akan diserap oleh PT Perusahaan Listrik Negara atau PT PLN (Persero) menjadi sebagian sumber energi pada pembangkit listrik.
“Batu bara kan selalu base load jadi enggak ada perubahan dari batu bara yang sudah di-contracted,” kata Pandu dalam media briefing di Kompleks Kantor Danantara, Jakarta, Senin (3/10/2025).
Di sisi lain, kata Pandu, pemerintah telah menetapkan domestic market obligation (DMO) atau kewajiban pemenuhan batubara dalam negeri sebesar 30 persen.
Oleh karena itu, proyek WTE ini tidak akan mengubah permintaan terhadap suplai batubara.
Pada saat yang bersamaan, proyek WTE ini sekaligus untuk memenuhi target PLN menyediakan kapasitas pembangkit listrik 69,5 gigawatt (GW) dalam sepuluh tahun ke depan.
Sebanyak 76 persen di antaranya diketahui bersumber dari energi baru terbarukan (EBT).
“Jangan lupa juga ini juga untuk memenuhi yang tadi 69 renewable energy yang ingin dilakukan oleh PLN ke depan,” tutur Pandu.
Pada kesempatan yang sama, Managing Director Investment Dananta, Stefanus Ade, menekankan proyek ini menjadi upaya pemerintah dalam menanggulangi persoalan sampah yang menjadi momok di berbagai kota.
Ia mencontohkan, sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bantar Gebang, misalnya, sudah menumpuk begitu tinggi.
Sejauh ini, baru 38 persen dari total tumpukan sampah di Bantar Gebang yang telah dikelola.
Kondisi serupa juga terjadi di sejumlah kota besar lain seperti Semarang, Jawa Tengah, dan Bandung, Jawa Barat.
“Jadi total sampah yang terkumpul di Bantar Gebang per hari itu 55 juta ton. Jadi sama tadi, kalau 55 juta ton itu dari Bantar Gebang ditarik balik ke Jakarta, itu hampir seluruh Jakarta ketutup,” jelas Stefanus.
Sebagai informasi, pemerintah melalui Danantara telah mencanangkan program WTE yang ditargetkan akan direalisasikan di 33 daerah.
Chief Executive Officer (CEO) Danantara, Rosan P. Roeslani, menyebut proyek WTE ini membutuhkan investasi sebesar Rp 91 triliun.
“Mungkin total investasinya itu mencapai kurang lebih Rp 91 triliun. Rp 91 triliun untuk kurang lebih di 33 daerah itu,” ujar Rosan dalam acara Indonesia International Sustainability Forum (ISF) 2025 di Jakarta, Jumat (10/10/2025).
Tag: #danantara #sebut #proyek #sampah #jadi #energi #ganggu #batu #bara