



KEK Industropolis Batang Raup Investasi Rp 1,1 Triliun di Akhir Semester I 2025
- Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industropolis Batang melaporkan nilai investasi Rp 1,1 triliun pada akhir semester I 2025.
Angka ini diperoleh dari masuknya dua tenant strategis yang siap mendorong pertumbuhan industri manufaktur ekspor, yakni PT Simba Indosnack Makmur dan PT Jingxing Weiss Indonesia.
Direktur Utama PT Kawasan Industri Terpadu Batang Ngurah Wirawan menyatakan, pencapaian ini menjadi bukti konkret bahwa KEK Industropolis Batang telah bergerak dari fase pengembangan ke fase akselerasi.
Ilustrasi pabrik
Kehadiran investor seperti Simba dan Jingxing tidak hanya menambah nilai investasi, tetapi juga mencerminkan kepercayaan terhadap masa depan kawasan ini sebagai pusat industri ekspor.
“Penutupan semester I ini kami anggap sebagai penanda penting. Kehadiran dua tenant ekspor
yang kuat seperti Simba dan Jingxing membawa warna baru bagi kawasan ini. Mereka datang bukan hanya membangun fasilitas, tetapi juga membawa visi jangka panjang, pendekatan kolaboratif, serta pemanfaatan potensi lokal dan regional secara menyeluruh,” ungkapnya dalam siaran pers, Selasa (1/7/2025).
PT Simba Indosnack Makmur adalah bagian dari Combiphar Group, yang telah lebih dari dua
dekade menjadi pemain besar di industri makanan dan camilan sehat di Indonesia.
Di KEK Industropolis Batang, Simba akan membangun pabrik ekspor pertamanya dengan investasi Rp 300 miliar di atas lahan 3,6 hektare, yang difokuskan untuk memenuhi kebutuhan pasar Australia dan Arab Saudi. Fasilitas ini diperkirakan menyerap sekitar 250 tenaga kerja lokal.
Sementara itu, PT Jingxing Weiss Indonesia merupakan bagian dari Shanghai Jingxing Storage Equipment Engineering Co Ltd, perusahaan teknologi tinggi berbasis di Shanghai yang berdiri sejak 1989.
Dengan pengalaman lebih dari 35 tahun, Jingxing telah menyelesaikan lebih dari 15.000 proyek sistem rak logistik dan 1.200 sistem AS/RS (Automated Storage and Retrieval System) secara global.
Investasi yang ditanamkan di KEK Industropolis Batang mencapai Rp 800 miliar hingga Rp 1 triliun untuk pembangunan pabrik seluas 6,8 hektare, yang akan menyasar pasar ekspor di Asia Timur dan Pasifik, serta menyerap sekitar 100 tenaga kerja.
Dengan capaian ini, Ngurah mengatakan, KEK Industropolis Batang semakin menegaskan posisinya sebagai destinasi investasi dunia yang tidak hanya menarik investasi besar, tetapi juga menghadirkan ekosistem industri berorientasi masa depan, yakni efisien, inklusif, dan kompetitif di pasar global.
Tag: #industropolis #batang #raup #investasi #triliun #akhir #semester #2025