PLTP Ijen Diresmikan, jadi yang Pertama di Jawa Timur
Presiden Prabowo Subianto meresmikan pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Ijen di Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, Kamis (26/6).
14:00
27 Juni 2025

PLTP Ijen Diresmikan, jadi yang Pertama di Jawa Timur

- Presiden Prabowo Subianto meresmikan pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Ijen di Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, Kamis (26/6). Proyek itu menjadi PLTP pertama di Jawa Timur, sekaligus menandai babak baru pengembangan energi terbarukan nasional. Nilai investasinya dilaporkan mencapai Rp 3,9 triliun.

Peresmian PLTP Ijen dilakukan bersamaan dengan tujuh PLTP lainnya dan 47 Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di berbagai daerah di 15 provinsi. Dalam sambutan melalui video konferensi, Presiden mengapresiasi melimpahnya sumber daya energi terbarukan di Indonesia.

"Kami bersyukur memiliki sumber-sumber energi yang luar biasa. Ini adalah bukti kemampuan bangsa Indonesia untuk menuju swasembada energi, yang sangat menentukan masa depan kita," ujarnya.

PLTP Ijen memiliki kapasitas awal 35 megawatt (MW) dari total rencana 110 MW, dan diproyeksikan mampu menyuplai energi listrik ke wilayah Jawa-Bali. Berlokasi di lahan seluas 117 hektare, pembangkit ini dapat melistriki sekitar 85 ribu rumah tangga.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia yang hadir langsung di lokasi, menyatakan bahwa proyek itu sejalan dengan arahan Presiden untuk mempercepat transisi energi. "Hari ini kami ingin melaksanakan arahan Bapak Presiden bahwa transisi energi harus kita lakukan terus-menerus," ujarnya.

Bahlil menegaskan bahwa pembangunan pembangkit listrik berbasis EBT tidak hanya penting untuk transisi energi, tetapi juga berdampak langsung pada penguatan industri nasional dan penciptaan lapangan kerja. Menurut Bahlil, proyek-proyek EBT seperti PLTP memberikan banyak manfaat strategis.

"Manfaat pertama dari pembangunan PLTP energi baru terbarukan adalah mendorong pertumbuhan industri lokal dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) mencapai 40 persen. Setelah dihitung, kontribusi PLTP dan bonus produksi panas bumi diperkirakan mencapai Rp 426,5 miliar per tahun,” urainya.

Selain kontribusi ekonomi, proyek PLTP Blawan Ijen Unit 1 juga berdampak positif pada penciptaan lapangan kerja. Total sebanyak 1.404 tenaga kerja terlibat dalam proses pembangunan hingga pengoperasian pembangkit tersebut. Angka ini menunjukkan bahwa sektor EBT mampu menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar, khususnya di daerah.

Secara teknis, PLTP Ijen menggunakan teknologi binary dua fase dengan sistem reinjeksi 100 persen, sehingga lebih ramah lingkungan dan hampir tanpa emisi. Uap dan fluida panas bumi dari sumur produksi digunakan untuk memanaskan fluida penggerak yang kemudian memutar turbin dan menghasilkan listrik. Sistem ini dianggap ideal untuk menjaga keberlanjutan sumber daya dan meminimalkan dampak lingkungan.

Pembangunan PLTP Ijen mencakup enam sumur produksi, satu sumur injeksi, dua sumur cadangan, serta didukung oleh 83 menara transmisi dan jaringan listrik bertegangan 150 kilovolt (kV). Dalam tahap eksplorasi, proyek ini menyerap 288 tenaga kerja, meningkat menjadi 1.020 orang pada fase pengembangan. Saat ini, operasional pembangkit didukung oleh 96 orang tenaga kerja, termasuk 191 putra daerah.

Pembangkit itu mulai beroperasi secara komersial sejak Februari 2025, dan dikembangkan melalui kemitraan antara PT Medco Power Indonesia dan Ormat Technologies melalui entitas usaha PT Medco Cahaya Geothermal.

Editor: Estu Suryowati

Tag:  #pltp #ijen #diresmikan #jadi #yang #pertama #jawa #timur

KOMENTAR