



Kunjungan Jawa Pos Media ke IFG, Bahas Peran Strategis Industri Keuangan Non-Bank di Indonesia
– Dalam semangat memperkuat kolaborasi antara media dan sektor keuangan nasional, Jawa Pos Media melakukan kunjungan resmi ke kantor pusat Indonesia Financial Group (IFG) di Jakarta pada Kamis, 19 Juni 2025. Kunjungan ini menjadi momen penting dalam menjalin komunikasi yang lebih intensif antara institusi media dan holding BUMN yang mengelola sektor asuransi dan penjaminan strategis di Tanah Air.
Tim Jawa Pos yang dipimpin langsung oleh jajaran pemimpin redaksi dari tiga platform yakni Koran, Online, dan TV, serta manajer bisnis disambut hangat oleh Kepala Dept. Komunikasi Korporasi IFG Holding, I Gede Suhendra, serta sejumlah pimpinan unit usaha anak perusahaan IFG. Kunjungan tersebut tidak hanya bersifat silaturahmi institusional, tetapi juga menjadi forum diskusi terbuka seputar arah strategis pengembangan sektor keuangan non-bank di Indonesia.
Indonesia Financial Group merupakan holding BUMN jasa keuangan non-perbankan yang resmi dibentuk pada 2020 dan berada di bawah Kementerian BUMN. Mengelola sejumlah perusahaan besar seperti PT Asuransi Kerugian Jasa Raharja (Jasa Raharja), PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo), PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo), PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo), PT Asuransi Jiwa IFG (IFG Life), PT Bahana Sekuritas, PT Bahana TCW Investment Management, PT Bahana Artha Ventura, PT Bahana Kapital Investa dan PT Grahaniaga Tatautama.
IFG merupakan holding yang dibentuk pemerintah untuk berperan dalam pembangunan nasional melalui pengembangan industri keuangan non-bank yang lengkap dan inovatif melalui layanan asuransi, penjaminan dan investasi. IFG bertanggung jawab atas penguatan industri asuransi, penjaminan, dan pengelolaan aset.
Dalam forum diskusi bersama Jawa Pos Media, IFG memaparkan peran penting mereka dalam mendukung stabilitas dan keberlanjutan keuangan nasional, terutama pasca berbagai dinamika di sektor asuransi jiwa dan dana pensiun beberapa tahun terakhir.
Kepala Dept. Komunikasi Korporasi IFG Holding, I Gede Suhendra menjelaskan bahwa IFG dibentuk sebagai respons terhadap kebutuhan akan tata kelola yang lebih baik, efisiensi operasional, dan transformasi model bisnis di sektor asuransi dan penjaminan.
Jawa Pos Media berkunjung ke IFG bahas transformasi industri keuangan non-bank, asuransi, hingga peran IFG dalam memperkuat literasi publik. (Istimewa)
“Sebagai holding, IFG mendorong transformasi menyeluruh di perusahaan-perusahaan anggotanya. Mulai dari penguatan manajemen risiko, modernisasi layanan digital, hingga peningkatan literasi keuangan masyarakat,” ujar Hendra - sapaan akrabnya.
Isu literasi dan inklusi keuangan menjadi salah satu topik hangat dalam kunjungan ini. Jawa Pos Media menggarisbawahi pentingnya peran media dalam mengedukasi publik tentang risiko dan manfaat dari produk keuangan non-bank, khususnya di bidang asuransi dan penjaminan yang masih sering disalahpahami oleh masyarakat luas.
IFG menyambut baik gagasan tersebut dan menyampaikan komitmennya untuk terus membangun transparansi serta keterbukaan informasi sebagai bagian dari tata kelola yang baik (good corporate governance).
“Kami percaya bahwa keterbukaan dan kolaborasi dengan media merupakan bagian penting dalam menjaga kepercayaan publik. Oleh karena itu, IFG senantiasa membuka ruang komunikasi yang konstruktif dengan berbagai stakeholder, termasuk media,” imbuh Hendra.
IFG juga menyampaikan kesiapan mereka untuk bekerja sama dengan media dalam penyusunan konten edukatif, pelatihan jurnalisme keuangan, dan forum diskusi tematik tentang dinamika industri jasa keuangan non-bank di Indonesia.
Dalam kesempatan itu, IFG juga memperkenalkan sejumlah inisiatif digital yang sedang dikembangkan untuk menyasar generasi muda sebagai pengguna potensial produk asuransi dan keuangan modern. IFG tengah menggarap ekosistem layanan berbasis teknologi yang lebih inklusif dan ramah generasi milenial dan Gen Z, termasuk dengan menyederhanakan akses informasi dan kanal layanan.
“Ke depan, kami melihat bahwa penetrasi asuransi dan penjaminan akan sangat bergantung pada kemudahan layanan dan kepercayaan publik. Maka dari itu, digitalisasi dan edukasi menjadi dua elemen kunci dalam strategi kami,” beber Hendra.
Kunjungan diakhiri dengan sesi dialog interaktif antara tim Jawa Pos Media dan manajemen IFG. Kedua belah pihak sepakat bahwa kolaborasi jangka panjang harus dibangun untuk memastikan bahwa publik tidak hanya menjadi konsumen produk keuangan, tetapi juga memahami manfaat dan risikonya dengan baik.
Pemimpin Redaksi Jawa Pos Koran, Eko Priyono, menyatakan apresiasinya atas keterbukaan IFG dan menegaskan bahwa media memiliki tanggung jawab moral untuk ikut mendorong terciptanya masyarakat yang cerdas finansial. “Kami siap menjadi mitra dalam penyampaian informasi yang jujur, edukatif, dan membangun ekosistem keuangan yang sehat di Indonesia,” ucapnya.
Kunjungan ini menjadi cerminan hubungan yang saling mendukung antara pelaku industri keuangan dan media massa. Diharapkan ke depan, sinergi ini terus berkembang demi memperkuat sektor jasa keuangan nasional yang sehat, inklusif, dan berkelanjutan.
Tag: #kunjungan #jawa #media #bahas #peran #strategis #industri #keuangan #bank #indonesia