



7 Kebiasaan Hemat Para Miliarder yang Bikin Mereka Kaya
- Tahukah Anda bahwa 93 persen para miliarder mengatakan mereka tidak mendapatkan kekayaannya dari warisan?
Lebih mengejutkan lagi, sepertiga dari miliarder mandiri ini bahkan tidak pernah menghasilkan 100.000 dollar AS (Rp 1,63 miliar) dalam satu tahun kerja sepanjang kariernya.
Fakta tersebut mengungkapkan kebenaran bahwa menjadi kaya bukan soal pengeluaran mencolok atau pendapatan tinggi, melainkan tentang kebiasaan hidup hemat yang konsisten yang membangun kekayaan seiring waktu.
Berikut ini 7 kebiasaan hemat yang secara konsisten diterapkan oleh para miliarder mandiri tersebut.
1. Bayar Diri Sendiri Terlebih Dahulu
Pondasi utama membangun kekayaan adalah menyisihkan uang untuk ditabung dan diinvestasikan sebelum membayar pengeluaran lain.
Para miliarder secara otomatis menyisihkan 20–25 persen penghasilan mereka, bahkan sebelum membayar tagihan atau belanja. Mereka tidak menabung saat ada sisa uang. Menabung adalah prioritas utama mereka.
Dengan memperlakukan tabungan seperti pengeluaran wajib, mereka memastikan akumulasi kekayaan secara konsisten.
Transfer otomatis ke akun investasi dilakukan setiap kali gajian, menghindari godaan untuk membelanjakannya. Kebiasaan ini menciptakan fondasi kuat untuk pertumbuhan kekayaan melalui kontribusi rutin dan bunga majemuk.
2. Hilangkan dan Hindari Utang Konsumtif
Para miliarder paham bahwa utang konsumtif berbunga tinggi adalah pembunuh kekayaan. Mereka menghindari utang kartu kredit, cicilan mobil, dan program cicilan toko. Kalau pun menggunakan kartu kredit, mereka selalu melunasi penuh setiap bulan, hanya memanfaatkannya untuk kemudahan dan reward.
Satu-satunya utang yang biasanya dianggap dapat diterima adalah KPR. Ini pun sering mereka lunasi secepat mungkin.
Uang yang seharusnya habis untuk bunga dialihkan ke investasi.
3. Belanja dengan Penuh Kesadaran
Menjadi hemat bukan berarti pelit. Para miliarder sangat selektif dalam membelanjakan uang, bahkan memangkas biaya secara ekstrem untuk hal-hal yang tidak memberi nilai atau kebahagiaan. Mereka membandingkan harga, tidak gengsi membeli merek generik, atau memilih opsi lebih murah dengan kualitas sepadan.
Contohnya, memasak sendiri di rumah ketimbang makan di luar, memakai mobil lama selama bertahun-tahun, atau membeli barang berkualitas tanpa merek mewah.
Kuncinya adalah pengeluaran yang disengaja: berinvestasi pada hal yang penting dan mengeliminasi yang tidak bernilai.
4. Gaya Hidup Sederhana, Bukan Simbol Status
Miliarder yang mengendarai mobil mewah dan tinggal di mansion lebih banyak mitos daripada kenyataan. Kebanyakan justru mengendarai mobil biasa, tinggal di lingkungan kelas menengah, dan tidak memakai pakaian desainer. Mereka lebih menghargai pengalaman dan hubungan daripada barang-barang mewah.
Gaya hidup sederhana ini menjadi makin kuat saat pendapatan meningkat. Mereka menghindari lifestyle creep, alias gaya hidup dengan kecenderungan belanja lebih saat penghasilan naik.
Perbedaan antara pendapatan dan pengeluaran: ini menjadi sumber daya utama untuk mempercepat investasi dan menumbuhkan kekayaan.
5. Terus Belajar Tentang Keuangan
Mayoritas miliarder mandiri ini meluangkan waktu untuk belajar mengelola keuangan. Mereka membaca buku, mengikuti seminar, mengikuti pakar keuangan, dan terus memperbarui wawasan mereka. Pengetahuan ini membantu mereka melihat peluang yang tidak disadari orang lain dan mengambil keputusan finansial yang lebih baik.
Memahami bunga majemuk, strategi pajak, dan jenis investasi memberikan rasa percaya diri dalam membuat keputusan. Mereka tidak tergoda oleh “tips panas” atau spekulasi emosional. Mereka berpegang pada prinsip ekonomi yang kuat. Dan kabar baiknya, pendidikan keuangan tidak butuh gelar khusus, cukup kemauan belajar.
Ilustrasi6. Efisiensi Pajak
Mengurangi beban pajak secara sah adalah kebiasaan yang sangat berdampak terhadap pertumbuhan kekayaan jangka panjang.
Para miliarder memaksimalkan kontribusi ke akun pensiun, menggunakan akun tabungan kesehatan, dan menstruktur investasi dengan efisiensi pajak sebagai pertimbangan utama.
Mereka juga bekerja sama dengan profesional pajak agar tidak membayar lebih dari yang seharusnya. Donasi amal strategis, investasi properti, dan struktur bisnis bisa memberi keuntungan pajak tambahan.
Meskipun terlihat kecil satu per satu, dampaknya jika dikombinasikan selama puluhan tahun bisa sangat besar.
7. Punya Banyak Sumber Pendapatan
Mengandalkan satu sumber penghasilan adalah risiko besar. Miliarder mandiri biasanya memiliki beberapa sumber penghasilan, dari investasi, usaha sampingan, properti sewa, atau pendapatan pasif lainnya.
Banyak dari mereka memulai dari hal kecil, seperti saham dividen, rumah sewa kecil, atau bisnis rumahan. Lalu menginvestasikan ulang keuntungan untuk memperbesar penghasilan.
Lama-lama, penghasilan sampingan ini bahkan bisa melebihi penghasilan utama. Pendekatan ini menciptakan ketahanan finansial. Jika satu sumber goyah, yang lain bisa menopang.
Tag: #kebiasaan #hemat #para #miliarder #yang #bikin #mereka #kaya