Bank Digital, Jembatan Perantau Kelola Gaji dan Kirim Uang ke Kampung
Pengguna SeaBank, Nofi Adriana, terbantu dengan layanan bank digital untuk berbagai aktivitas keuangannya.(Dok. istimewa)
08:04
26 Februari 2025

Bank Digital, Jembatan Perantau Kelola Gaji dan Kirim Uang ke Kampung

- Awal bulan selalu jadi momen yang paling dinanti bagi Nofita Adriana Tefi (25). Seperti pekerja pada umumnya, perempuan asal Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), ini tak sabar menunggu gajinya masuk ke rekening.

Begitu saldo bertambah, Nofi langsung menghabiskan waktu sekitar 15 hingga 20 menit di ponselnya. Bukan untuk bermain media sosial, melainkan mengatur keuangannya lewat aplikasi bank digital.

"Sudah hampir enam bulan aku pakai SeaBank. Ini rekening bank pertamaku dan ternyata sangat membantu. Bisa langsung transfer dan bayar apa saja dari handphone," kata Nofi.

Nofi bukan satu-satunya yang merasakan manfaat bank digital. Teknologi ini kian memudahkan banyak orang, terutama mereka yang dulu mengalami keterbatasan akses perbankan.

Di kampung halaman Nofi, misalnya, transfer uang masih mengandalkan wesel pos sebelum ada bank digital. Metode ini butuh waktu berhari-hari hingga sampai ke rekening tujuan.

Kini, jarak lebih dari 2.000 km antara Jakarta dan Kupang bukan lagi kendala. Berkat layanan perbankan digital, Nofi bisa mengirim uang ke ibunya dalam hitungan detik.

"Sekarang setiap gajian, kalau mau kirim uang ke Mama, tinggal transfer. Mama di sana pakai BRI, jadi langsung sampai. Enggak perlu nunggu beberapa hari lagi," ujar Nofi.

Ilustrasi aplikasi SeaBank di telepon seluler.Dok. istimewa Ilustrasi aplikasi SeaBank di telepon seluler.

Kemudahan di ujung jari

Nofi mengenal SeaBank secara tak sengaja. Rekan sesama pengasuh anak di kompleks tempatnya bekerja di Jakarta Timur merekomendasikan aplikasi tersebut.

Awalnya, ia berpikir, proses membuka rekening bank ribet. Ia harus datang ke kantor cabang dan mengurus banyak dokumen. Dengan bank digital, semua bisa dilakukan langsung dari ponsel.

Selain kemudahan transfer, Nofi juga merasakan manfaat lain, yaitu transparansi keuangan. Dengan fitur pencatatan transaksi, ia bisa memantau pemasukan dan pengeluaran dengan lebih baik.

"Aku senang bisa lihat bunga harian yang didapat, meskipun enggak seberapa. Terus kalau lihat pengeluaran di aplikasi, kadang jadi sadar sudah banyak belanja. Akhirnya, bisa lebih mengerem pengeluaran yang enggak perlu," tuturnya.

Dalam beberapa tahun terakhir, kehadiran bank digital memang membawa perubahan besar bagi masyarakat unbanked dan underbanked atau belum memiliki atau memiliki akses terbatas ke layanan perbankan.

Presiden Direktur SeaBank Indonesia  menyebut, hampir 80 persen nasabah SeaBank berada di luar Jabodetabek. Mereka tersebar di berbagai wilayah Indonesia.

"Hal itu membuktikan komitmen kami dalam melayani masyarakat underserved yang kesulitan mengakses layanan keuangan karena faktor geografis. Aplikasi SeaBank yang ringan dan mudah digunakan terbukti menjangkau seluruh masyarakat di berbagai daerah," ujarnya.

Bank digital seaman bank konvensional

Meski menawarkan kemudahan, sebagian masyarakat masih ragu dengan keamanan bank digital. Menanggapi hal ini, Sasmaya menegaskan bahwa layanan perbankan digital memiliki standar keamanan yang sama seperti bank konvensional.

"Masyarakat perlu yakin bahwa bank digital aman, meskipun tidak bertemu langsung dengan customer service atau datang ke kantor cabang. Oleh karena itu, kami membangun sistem yang andal dan aman serta berada di bawah pengawasan Otoritas Jasa Keuangan (OJK)," jelasnya.

Bagi Nofi, bank digital telah mengubah cara ia mengelola uang, berbelanja, hingga membantu keluarganya di kampung halaman. Dulu, jarak terasa jauh. Sekarang, semua terasa lebih dekat, cukup dengan sentuhan jari di layar ponsel. 

Editor: Hotria Mariana

Tag:  #bank #digital #jembatan #perantau #kelola #gaji #kirim #uang #kampung

KOMENTAR