



Ajakan Tarik Dana di Bank BUMN Dinilai Menyesatkan, Bisa Ganggu Stabilitas Ekonomi
– Seruan penarikan dana massal dari bank-bank milik negara yang ramai di media sosial dinilai sebagai kampanye gelap atau black campaign. Isu yang tidak berdasar ini berpotensi merugikan perekonomian nasional.
Direktur Eksekutif Segara Research Institute, Piter Abdullah, menegaskan bahwa bank-bank BUMN masih memiliki fundamental yang sangat baik.
"Tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Apalagi mereka juga dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)," kata Piter dalam keterangannya, Senin (24/2/2025).
Menurut dia, ajakan tersebut perlu dikoreksi karena dapat merugikan masyarakat kecil. Keberadaan Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara juga tidak berkaitan dengan kinerja bank-bank BUMN.
"Justru ajakan menarik dana ini bisa menimbulkan gejolak dalam sistem keuangan secara keseluruhan," ujar Piter.
Ia menambahkan, dampak dari isu ini juga bisa berpengaruh ke bank-bank kecil yang lebih rentan terhadap ketidakstabilan.
Jika ada pihak yang memanfaatkan situasi ini demi kepentingan sendiri, dampaknya bisa menjadi sistemik.
Bank BUMN Jamin Dana Nasabah Aman
Sejumlah bank BUMN telah menyampaikan klarifikasi terkait kondisi keuangan dan operasional mereka.
Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Mandiri, dan Bank Negara Indonesia (BNI) menegaskan bahwa fundamental keuangan mereka tetap solid.
Corporate Secretary BRI, Agustya Hendy Bernadi, memastikan bahwa pembentukan Danantara tidak akan mempengaruhi stabilitas bank.
"Operasional maupun bisnis perbankan tetap berjalan normal. Dana nasabah aman dan terlindungi dengan baik," ujarnya, Selasa (20/2/2025).
Hal senada disampaikan Corporate Secretary Bank Mandiri, M. Ashidiq Iswara. Ia menegaskan bahwa kondisi keuangan Bank Mandiri tetap dalam keadaan solid dan aman.
"Nasabah serta pemangku kepentingan tidak perlu khawatir," kata Ashidiq dalam keterangannya, Jumat (21/2/2025).
Sementara itu, Corporate Secretary BNI, Okki Rushartomo, meminta masyarakat tidak terpengaruh oleh isu yang beredar di media sosial.
“Kami berkomitmen menjalankan prinsip tata kelola yang baik. Operasional BNI diawasi ketat oleh regulator, seperti Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan,” ujarnya, Sabtu (22/2/2025).
Bank-bank BUMN juga mengingatkan dana nasabah tetap aman karena seluruhnya merupakan peserta LPS.
Tag: #ajakan #tarik #dana #bank #bumn #dinilai #menyesatkan #bisa #ganggu #stabilitas #ekonomi