Badai Sepakat AKSI Siapkan Sistem DDL, Pencipta Lagu Untung Dapat Royalti yang Adil
Baginya, langkah tersebut merupakan upaya yang tepat untuk memastikan para pencipta lagu mendapatkan hak-hak mereka.
"AKSI top, ini akan semakin besar lihat saja nanti," kata Badai ditemui di Gedung Kesenian Jakarta (GKJ) kawasan Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (25/1/2024).
"Dia akan jadi energi baru di dalam mengubah cara pikir, mengubah cara kerja dan menciptakan solusi baru. Nah itu yang penting," lanjutnya.
Badai percaya bahwa platform DDL memiliki potensi sebagai inovasi baru dalam menyelesaikan masalah pembayaran royalti kepada para pencipta.
"Jadi pencipta lagu akan menjadi profesi yang mendapatkan solusi yang the best, karena bisa mendapatkan uangnya langsung dari direct license ini," ujar Badai.
Badai juga mengatakan bahwa sistem DDL telah diterapkan di beberapa negara.
"Perlu diketahui direct license ini dulu sudah dilakukan di negara-negara lain. Jadi kita melakukan ini karena tidak bunya branchmark, PRS di Amerikan sudah ada. Indonesia aja yang masih manual sistem, dengan alasan blanket system," ungkap Badai.
"Jadi blanket system boleh-boleh aja, tapi kerjanya harus benar, penbagiannya harus sesuai dengan eksploitasi lagunya, bukan sekian kotak dibagi rata. Itu kan enggak fair," katanya lagi.
Sebagai tambahan, direct license adalah sistem di mana lisensi dan pembayaran royalti dilakukan secara langsung antara setiap pencipta dan pengguna karya cipta.
Namun, penting untuk dicatat bahwa platform ini hanya dapat diakses oleh anggota AKSI yang telah terdaftar.
Menurut Dewan Pembina AKSI, Ahmad Dhani, kehadiran platform ini merupakan salah satu langkah untuk membantu komposer atau pencipta dalam memperoleh royalti dari live event.
"Kita hanya mempersoalkan royalti live event dulu, jadi konser ya. Jangan berkembang ke jauh-jauh dulu fokus pada konser dan live event," ungkap Ahmad Dhani.
Tag: #badai #sepakat #aksi #siapkan #sistem #pencipta #lagu #untung #dapat #royalti #yang #adil