Saat Melintasi Lajur Contraflow Jangan Melakukan Overtaking
CONTRAFLOW: Kendaraan memadati tol Jakarta-Cikampek di kawasan Karawang, Jawa Barat, kemarin (24/12). Untuk mengurai kepadatan, Jasa Marga memberlakukan rekayasa lalu lintas mulai Km 47 hingga Km 61 arah Cikampek. (IMAM HUSEIN/JAWA POS)
09:08
9 April 2024

Saat Melintasi Lajur Contraflow Jangan Melakukan Overtaking

- Bila tak siap masuk lajur contraflow sebaiknya jangan dilakukan, hal ini disarankan oleh Jusri Pulubuhu selaku Training Director sekaligus Pendiri Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC). Jusri menambahkan alasan jalur contraflow sangat berbahaya.

“Saya selalu menyarankan untuk tidak memilih jalur contraflow ketika masih punya opsi (jalur) yang lain,” kata Jusri dikutip dari Antara Selasa [9/4].

Banyak yang belum paham terkait hak ini, Contraflow adalah suatu sistem rekayasa atau pengaturan lalu lintas (lalin) yang dilakukan dengan cara mengubah sebagian arah arus lalu lintas kendaraan di jalan yang sedang mengalami kemacetan. Rekayasa lalin ini umum diterapkan saat arus mudik maupun balik.

Dan cara kerja contraflow, yaitu menggunakan jalur lalu lintas yang mengalir pada arah yang berlawanan, disertai pembatas yang tidak permanen, misalnya dengan traffic cone (kerucut lalu lintas). Ini tentu sangat berisiko tabrakan dari arah berlawanan.

“Ini seakan jalur yang mematikan, di sisi kiri ada tembok [pembatas], sementara sisi kanannya ada kendaraan lain dari arus berlawanan. Sering ditemui ketika lengah sedikit saja, sangat mungkin untuk keluar jalur masuk ke lajur lawan, hingga terjadi tabrakan beruntun karena distraksi motorik,” ujar Jusri.

Tak sedikit masyarakat khususnya pemula masih bingung posisi menyalip yang benar saat di jalur contra flow. Jika salah kondisinya akan sangat fatal, apa lagi kondisi fisik dan psikis sedang lelah atau tidak siap.

“Kalau kita (orang Indonesia) pakai right hand right mengemudi dengan setir kanan, di mana proses menyalip itu selalu dilakukan melalui sisi kanan. Sehingga kalo ada pertanyaan ya tetap di jalur kanan,” ujarnya.

Jusri menyarankan selama di area contra flow tetap santai dan tidak melakukan overtaking(menyalip). Mengapa? Karena hampir 76 persen kontribusi kecelakaan lalu lintas di dunia itu melibatkan saat menyalip, karena saat menyalip kita melakukan percepatan dari kendaraan di depan.

"Saat kita menyalip ada kemungkinan sisi tertentu mengalami sisi blind spot. Bisa saja ada kaleng biskuit jatuh dan jika menghindar bisa banting setir sembarangan,” imbuhnya.

Saat memasuki jalur contra flow pemudik harus fokus dan siap dengan berbagai konsekuensi dan kondisi di jalan.

“Jadi sebelum masuk contra flow mereka harus paham saat darurat, mereka harus memiliki Emergency Response Plan (ERP), atau respons tanggap darurat, apa yang harus dilakukan kita harus siap. Jika tidak yakin ya jangan ikut-ikutan masuk jalur contra flow,” jelas Jusri.

Namun jika di jalur contra flow mengalami ban kempis atau keadaan darurat lainnya, Jusri mengingatkan pemudik tidak boleh panik, harus tenang dan tetap menepi di sisi kiri jalur contra flow.

Editor: Dony Lesmana Eko Putra

Tag:  #saat #melintasi #lajur #contraflow #jangan #melakukan #overtaking

KOMENTAR