Mengenal Aquaplaning, Pemicu Kecelakaan Ketika Berkendara saat Hujan
Ilustrasi Mengemudi Saat Hujan. (Freepik)
11:20
16 Maret 2024

Mengenal Aquaplaning, Pemicu Kecelakaan Ketika Berkendara saat Hujan

- Indonesia menghadapi musim hujan belakangan ini. Hujannya cukup ekstrem. Kadang lebat dan mendadak tanpa diawali gerimis. Durasi hujan pun lama. Hal itu membuat para pengendara jadi kaget dan tidak siap di jalan.

Kondisi seperti itu harus disikapi dengan tetap berhati-hati di jalan agar dapat meminimalisasi potensi risiko kecelakaan. Sebab, selama dan sesudah hujan jalanan kerap terasa licin. Sistem pengereman kerap tidak berfungsi optimal.

Dalam upaya menjaga keselamatan, mengemudi perlahan saat hujan menjadi suatu keharusan. Mari telaah lebih lanjut alasannya:

1. Mengurangi Risiko Kecelakaan

Jalanan yang basah cenderung menjadi licin dan dapat mengakibatkan kendaraan kehilangan traksi. Mengemudi dengan perlahan memungkinkan untuk memiliki reaksi yang lebih cepat jika terjadi keadaan darurat, seperti aquaplaning atau tergelincir.

Dilansir dari laman Suzuki.co.id, aquaplaning adalah suatu kondisi di mana kendaraan seperti mobil kehilangan daya cengkeram sehingga kehilangan kendali. Aquaplaning disebut juga dengan hydroplaning. Pemicu utamanya adalah genangan air, seperti hujan dan banjir.

Genangan air yang terlalu besar akan membuat mobil kesulitan dalam melaju atau bahkan tergelincir. Tidak hanya genangan air, aquaplaning juga bisa terjadi karena keadaan kendaraan yang tidak baik serta bobot kendaraan.

2. Meningkatkan Visibilitas

Hujan deras sering kali membuat visibilitas menurun drastis. Mengurangi kecepatan membantu pengemudi dalam melihat jalan dan kondisi di sekitarnya dengan lebih jelas.

3. Meminimalkan Bahaya

Aquaplaning terjadi ketika lapisan air di atas jalanan menjadi lebih tebal daripada daya cengkeram ban kendaraan. Hal ini dapat menyebabkan kendaraan kehilangan kendali.

Dengan mengemudi perlahan, pengemudi dapat mengurangi risiko aquaplaning karena kecepatan rendah memungkinkan ban untuk lebih efektif menyalurkan air dari bawah mobil.

4. Mengurangi Peluang Kecelakaan Tabrakan Beruntun

Mengemudi terlalu cepat di bawah hujan dapat meningkatkan risiko kecelakaan tabrakan beruntun karena jalanannya yang licin, visibilitas yang kurang, membuat adanya kejadian seperti itu.

Dengan mengurangi kecepatan, dapat memiliki lebih banyak waktu untuk bereaksi terhadap perubahan kondisi di jalan dan menghindari tabrakan dengan kendaraan di depannya.

5. Mematuhi Peraturan dan Etika Berkendara

Mengemudi dengan kecepatan yang aman adalah kewajiban setiap pengemudi. Kala hujan, perlu memastikan keselamatan. Tidak hanya untuk diri sendiri, tetapi juga untuk pengguna jalan lainnya.

Mengemudi perlahan saat hujan bukan hanya sekadar saran, tetapi merupakan langkah yang penting untuk menjaga keselamatan di jalan raya.

Dengan mengurangi kecepatan, pengemudi dapat meminimalisir risiko kecelakaan, meningkatkan visibilitas, dan menghindari bahaya aquaplaning. Selain itu, ini juga mencerminkan tanggung jawab dan etika berkendara yang baik.

Maka dari itu, ada beberapa tips berkendara aman saat hujan. Dilansir dari laman Carsome Indonesia (16/3), simak hal yang perlu dilakukan:

· Kurangi Kecepatan
· Jaga Jarak Aman dengan Kendaraan Lain
· Menyalakan Lampu
· Hindari Genangan Air
· Jangan Menyalakan Lampu Hazard
· Atur Suhu AC Mobil
· Hindari Mengerem Mendadak

Editor: Ilham Safutra

Tag:  #mengenal #aquaplaning #pemicu #kecelakaan #ketika #berkendara #saat #hujan

KOMENTAR