Kerusakan Kabel Serat Optik di Dasar Laut Merah, Berdampak ke Akses Internet di Indonesia?
Foto ilustrasi jaringan internet. 
07:00
7 Maret 2024

Kerusakan Kabel Serat Optik di Dasar Laut Merah, Berdampak ke Akses Internet di Indonesia?

Kabel serat optik di dasar Laut Merah dilaporkan terputus sehingga mengganggu 25 persen lalu lintas data yang mengalir antara Asia dan Eropa.

Empat kabel bawah laut di Laut Merah di antaranya Seacom, TGN-Gulf, Asia-Africa-
Europe 1 dan Europe India Gateway yang terputus.

Dampaknya terasa pada Selasa (5/3/2024) malam waktu Indonesia di mana akses
internet sangat sulit.

Beberapa platform media sosial Facebook dan Instagram juga tidak dapat diakses.

HGC Global Communications yang berbasis di Hong Kong menyatakan pihaknya
mengambil tindakan untuk mengubah rute lalu lintas data setelah 4 dari 15 kabel
bawah laut diketahui rusak.

Lalu lintas data ke Eropa kini melalui kabel di daratan China dan di bawah Samudra
Pasifik ke AS serta menggunakan sisa kabel di Laut Merah.

Hingga kini penyebabnya kerusakan jaringan di dasar Laut Merah masih belum
dapat diketahui.

Pejabat Amerika Serikat tengah mencari tahu apa kabel tersebut dipotong sengaja
atau tersangkut jangkar.

Sebab ada peringatan dari pemerintah Yaman yang diakui secara internasional,
bahwa kelompok Houthi yang didukung Iran akan menyabotase kabel bawah laut
selain menyerang kapal.

Kelompok Houthi yang menguasai sebagian besar pantai barat Laut Merah Yaman
telah membantah mereka mengincar kabel internet.

Mereka justru menyalahkan serangan militer AS dan Inggris atas kerusakan yang
terjadi pada kabel tersebut.

Pasukan AS dan Inggris menyerang senjata dan infrastruktur Houthi sebagai
respons atas serangan drone dan rudal terhadap kapal dagang yang melewati Laut
Merah dan Teluk Aden.

Kelompok Houthi menyatakan serangan tersebut adalah dukungan terhadap
Palestina dalam perang antara Israel dan Hamas.

Setidaknya ada lebih dari 550 kabel optik bawah Laut Merah yang aktif.

Secara total, kabel ini berada hampir 870.000 mil di bawah laut dan menghubungkan
Amerika, Eropa, Asia dan seluruh dunia.

Juru bicara Meta Andy Stone menyatakan terdapat gangguan dalam aplikasinya.

Ia juga menuturkan bahwa pihaknya akan segera menyelesaikan masalah dalam
aplikasinya.

“Sebelumnya hari ini, ada masalah teknis yang menyebabkan orang kesulitan
mengakses beberapa layanan kami. Kami menyelesaikan masalah ini secepat
mungkin untuk semua orang yang terkena dampaknya, dan kami mohon maaf atas
ketidaknyamanan yang terjadi,” ujarnya.

Gangguan dalam aplikasi Meta bukan yang pertama kali terjadi.

Sebelumnya di bulan Oktober 2021 Meta sempat mengalami gangguan serupa di
beberapa aplikasinya.

Tensi Geopolitik

Pakar Telekomunikasi sekaligus Direktur Eksekutif ICT Institute Heru Sutadi menilai
jaringan internet Indonesia tidak terganggu imbas putusnya kabel optik di Laut
Merah.

Menurut Heru, Indonesia saat ini sudah memiliki banyak jaringan yang terhubung
dengan Tier One di Amerika Serikat.

"Memang ini kasusnya agak berbeda ketika misalnya ada gempa di Taiwan pada
2006 jaringan kita itu putus," tuturnya kepada Tribun Network, Rabu (6/3/2024).

Heru mengatakan jaringan internet Indonesia yang terhubung ke Tier One ketika itu
masih melewati Taiwan dan Hongkong.

Dampak dari gempa itu pun berimbas kepada Indonesia.

"Saat ini Indonesia memiliki posisi yang bagus di tengah geopolitik yang tengah
terjadi. Mengapa? sebab sekarang banyak penyedia jaringan serat optik
internasional yang mulai menggeser atau menghindari laut China Selatan," 
ungkapnya.

Penyedia jaringan serat optik ini memang berjaga-jaga menghindari laut merah
karena tensi geopolitik yang tidak menentu utamanya Amerika dan Tiongkok.

Sehingga penyedia jaringan serat optik internasional tentu harus memiliki jalur
alternatif.

"Sekarang ini kalau kita lihat Facebook, Google, Amazon menggunakan jaringan itu,
dan diharapkan Indonesia terhubung dengan tier-1 Amerika Serikat," tukas Heru.

Dia menambahkan ada beberapa jalur jaringan serat optik alternatif yang sudah
selesai dibangun dan ada yang sedang berjalan.

"Dengan tidak menggunakan jalur Laut China Selatan diharapkan kita tidak
menemui gangguan jaringan ke depan," tuturnya.

Heru menuturkan bahwa platform media sosial yang sulit diakses mungkin juga
sebenarnya tidak terpengaruh apa yang terjadi di Laut Merah.

Hal itu perlu dilakukan cek kembali persoalannya sebab di mana kalau dilihat antara
aplikasi tersebut memiliki keterkaitan.

"Bisa jadi memang servernya berada di tempat berdekatan atau sama dan kemudian terkendala. Facebook dan Instagram itu sebenarnya kan di bawah Meta, mereka
menempatkan aplikasinya di sana sehingga tidak ada korelasi apa yang terjadi di
Laut Merah," pungkasnya. (Tribun Network/Reynas Abdila).

Editor: Hasanudin Aco

Tag:  #kerusakan #kabel #serat #optik #dasar #laut #merah #berdampak #akses #internet #indonesia

KOMENTAR