Wall Street Hari Ini: S&P 500 dan Nasdaq Kembali Cetak Rekor
Ilustrasi Wall Street, bursa saham AS New York Stock Exchange. (UNSPLASH/DAVID VIVES)
06:20
3 Juli 2025

Wall Street Hari Ini: S&P 500 dan Nasdaq Kembali Cetak Rekor

Indeks S&P 500  berada di zona hijau pada akhir perdagangan di Wall Street, Rabu (2/7/2025) waktu setempat (Kamis pagi WIB), setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan kesepakatan dagang antara Amerika Serikat dan Vietnam.

Namun, laporan baru yang menunjukkan penurunan mengejutkan pada jumlah pekerjaan sektor swasta di bulan Juni menimbulkan kekhawatiran terhadap kondisi ekonomi AS.

Indeks pasar yang luas tersebut ditutup menguat 0,47 persen pada 6.227,42, sekaligus mencetak rekor intraday tertinggi baru dan juga rekor penutupan.

Indeks Nasdaq Composite naik 0,94 persen, juga ditutup pada rekor 20.393,13.

Sementara itu, Dow Jones Industrial Average turun tipis 10,52 poin atau 0,02 persen ke posisi 44.484,42.

Kenaikan S&P 500 terjadi setelah Trump memposting di Truth Social mengenai kesepakatan antara AS dan Vietnam yang mencakup tarif impor sebesar 20 persen terhadap produk dari Vietnam. Saham Nike, yang memproduksi sekitar setengah dari sepatunya di Vietnam dan China, langsung melonjak 4 persen.

Sebelumnya pada hari yang sama, pasar sempat tertekan setelah laporan dari ADP menunjukkan sektor swasta kehilangan 33.000 pekerjaan bulan lalu. Ini merupakan penurunan bulanan pertama dalam laporan payroll ADP sejak Maret 2023.

Para ekonom yang disurvei oleh Dow Jones sebelumnya memperkirakan adanya pertumbuhan 100.000 pekerjaan.

“Kami sebenarnya sudah melihat pelemahan di pasar tenaga kerja selama berbulan-bulan, dan saya selalu bertanya-tanya apakah diperlukan laporan payroll negatif untuk membuat The Fed lebih memperhatikan kondisi pasar tenaga kerja dibandingkan hanya fokus pada inflasi,” kata Ross Mayfield, ahli strategi investasi di Baird, seperti dikuti dari CNBC.

“Dalam hal ini, semoga saja laporan ini bisa menarik perhatian,” tambah dia.

Meski demikian, laporan ADP memiliki rekam jejak yang kurang meyakinkan dalam memprediksi laporan resmi pemerintah tentang payroll sektor nonpertanian, yang akan dirilis pada Kamis. Para ekonom memperkirakan pertumbuhan sebesar 110.000 pekerjaan untuk bulan Juni.

Namun jika data ketenagakerjaan yang akan datang kembali meleset seperti laporan ADP, kemungkinan pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve bisa semakin terbuka dalam pertemuan kebijakan akhir bulan ini, menurut Sam Stovall dari CFRA Research.

Ekspektasi terhadap pemangkasan suku bunga oleh The Fed pada pertemuan bulan Juli memang meningkat, di mana alat FedWatch dari CME Group menunjukkan peluang sekitar 23 persen, naik dari 21 persen sehari sebelumnya.

“Jika kita mendapatkan laporan ketenagakerjaan yang cukup lemah, maka itu bisa membuka jalan bagi The Fed untuk memangkas suku bunga,” ujar Stovall, kepala strategi investasi di CFRA Research.

Ia juga menyoroti bahwa Ketua The Fed, Jerome Powell, baru-baru ini menyatakan bank sentral kemungkinan sudah memangkas suku bunga jika bukan karena rencana tarif Trump yang diumumkan awal tahun ini.

“Jika itu menjadi alasan saat itu, maka hal yang sama bisa terjadi sekarang, terutama jika data ketenagakerjaan lebih lemah dari ekspektasi,” tambah Stovall.

Sementara itu, para pelaku pasar juga mencermati rancangan undang-undang perpajakan dan belanja Trump yang lolos tipis di Senat pada Selasa. RUU tersebut kini kembali ke DPR, di mana masih terdapat penolakan dari sebagian legislator Partai Republik.

Tag:  #wall #street #hari #nasdaq #kembali #cetak #rekor

KOMENTAR