



PBSI Ultimatum Pelatih dan Binpres Buntut Seretnya Prestasi Atlet Pelatnas, Pastikan Bakal Ada yang Out!
-Ultimatum diberikan Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) kepada pelatih serta bidang pembinaan dan prestasi menyusul seretnya prestasi atlet Pelatnas PBSI Cipayung. Evaluasi berupa degradasi akan dilakukan dalam waktu dekat.
Hal itu dikatakan Taufik Hidayat selaku Wakil Ketua Umum I PP PBSI. Dia menyebut ultimatum tersebut telah disampaikan dalam evaluasi setelah Indonesia Open 2025.
Taufik menjelaskan, dalam evaluasi tersebut dirinya menegaskan kepada pelatih untuk membina para pemain bahwa juara adalah fokus yang harus diterapkan, bukan sekadar ranking BWF saja dalam bertanding.
"Evaluasi kemarin lebih ke pelatih, ke atletnya belum. Dan disitu saya ultimatum untuk pelatih juga. Karena kita udah 6 bulan, mau 7 bulan, setahun. Dan mereka juga yang ditegaskan ya itu," kata Taufik Hidayat.
"Jangan hanya mengejar ranking, tapi gimanapun kita tetap yang diinginkan masyarakat itu kan juaranya. Juara (dua) itu gak ada lah kata orang, juara dua. Gak ada. Juara itu cuma satu," tambah dia.
Prestasi bulu tangkis Indonesia pada tahun ini memang anjlok. Terutama para atlet Pelatnas PBSI, di mana hanya mampu meraih dua gelar BWF World Tour Super 300.
Yakni Thailand Masters 2025 atas nama Siti Fadia Silva Ramadhanti/Lanny Tria Mayasari dan Taiwan Open 2025 atas nama Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu. Sementara di atas level Super 300, tak ada satupun gelar yang diraih.
Legenda bulu tangkis Indonesia itu juga mengultimatimu bidang pembinaan dan prestasi (Binpres) yang dikomandoi Eng Hian. Taufik menyoroti prestasi salah satu sektor yang selama ini mengkhawatirkan.
"Dan saya yang terakhir juga mengultimatum dengan cepat apa yang dijanjikan Binpres, ada beberapa nomor yang memang sudah lama di sana, memang prestasinya juga tidak ada. Karena di aturan baru kita, kita bisa tidak harus menunggu akhir tahun," kata Taufik Hidayat.
"Jadi ada lagi, tunggu sebentar lagi jadi siapa nanti yang ada yang masuk ada yang keluar. Gitu aja. Jadi kita sama-sama menunggu," imbuh dia.
Namun Taufik enggan menjawab sektor yang dia soroti. Dia hanya menegaskan bahwa mereka yang kemungkinan besar akan terdegradasi adalah para atlet yang sudah lama di Pelatnas PBSI tapi mentok alias tak ada prestasi yang ditorehkan.
"Di situ ada 5 sektor. Nah tebak aja deh yang mana. Kita kan lihat yang mana gitu loh, yang memang sudah lama enggak ada prestasi. Kita sudah kasih kesempatan dari Januari sudah sesuai dan enggak masuk target. Dan kemarin setelah itu sampai tadi pagi saya juga sudah mau (komunikasi) lagi ke Binpres untuk disampaikan ke pelatihnya yang mana gitu," terang Taufik.
"Mungkin kan kita juga yang di bawah kan banyak juga yang menunggu emang mau masuk di dalam pelatnas ini. Jadi ya gak nunggu sampai akhir tahun mesti ada promosi degradasi kayak dulu. Saya rasa itu bagus. Mau buat pelatih, buat pemain juga. Lama-lama buat apa?" jelas peraih emas Olimpiade Athena 2004 ini.
Tag: #pbsi #ultimatum #pelatih #binpres #buntut #seretnya #prestasi #atlet #pelatnas #pastikan #bakal #yang