Mengenal Santo Paulus: Dulunya Menganiaya Lalu Bertobat, Sekarang Jadi Pelindung Para Misionaris
Potret wajah Santo Paulus (Dok. stpeterstpaul.ca)
21:45
29 Juni 2025

Mengenal Santo Paulus: Dulunya Menganiaya Lalu Bertobat, Sekarang Jadi Pelindung Para Misionaris

- Minggu (29/6) ini, Gereja Katolik sedunia merayakan Hari Raya Santo Petrus dan Santo Paulus. Saat kebanyakan orang mengetahui siapa itu Santo Petrus, karena ia adalah salah satu dari kedua belas murid Yesus Kristus; tidak banyak orang mengetahui siapa itu Santo Paulus. 

Dilansir dari Ensiklopedia Britannica, Santo Paulus terlahir dengan nama Saulus. Ia berasal dari Tarsus, Silisia, yang sekarang kita kenal dengan Turkiye. Diperkirakan ia lahir tahun 4 Sebelum Masehi. 

Walaupun ia merupakan salah satu penyebar agama kristiani generasi pertama, ia bukanlah pengikut Yesus Kristus. 

Kehidupan Awal

Paulus sejak muda sudah belajar untuk bekerja dengan tangannya. Beranjak dewasa ia menekuni pembuatan dan berjualan tenda, yang terus ia lakukan setelah menjadi Kristen. 

Ia sering melakukan perjalanan dengan peralatannya, dan membangun toko dimana saja ia berada. 

Dilansir dari St Peter and St Paul Coptic Orthodox Church, perlu diketahui bahwa Tarsus adalah kota yang memiliki banyak lembaga ilmu pengetahuan dan pendidikan. 

Kota ini merupakan pusat filsafat stoikisme, yang memiliki pengaruh dalam banyak ungkapan prinsip-prinsip Kristen. 

Dilansir dari Catholic.org, sebelum berpindah agama ia malah memimpin persekusi dan penganiayaan terhadap orang-orang Kristen awal. Bahkan ia merupakan salah satu saksi kematian Santo Stefanus. 

Pada saat itu, ia masih membenci gagasan bahwa Yesus yang disalibkan adalah mesias, serta mempercayai bahwa para pengikut Yesus akan membahayakan agamanya dan politiknya. 

Dilansir dari Biography Online, ia mengalami penglihatan yang sangat kuat hingga ia memutuskan untuk menjadi pengikut agama kristiani. 

Ia bahkan menjadi buta selama tiga hari setelah mendapatkan penglihatan tersebut. Paulus kemudian disembuhkan oleh seorang Kristen, Ananias dari Damaskus.  

Ia dibaptis dan mendapatkan nama Paulus pada umur 33, dan dikisahkan aktif dalam tugasnya sebagai misioner pada usia 40 hingga 50an. 

Dalam misinya, ia berusaha untuk menghentikan penyiksaan-penyiksaan terhadap umat Kristen. 

Perannya dalam Gereja

Karena ia bukanlah tokoh dalam gerakan besar, seperti menjadi murid Yesus, orang-orang pada zaman itu tidak memberikan ia hormat sebanyak yang mereka berikan kepada Petrus dan Yakobus. 

Sehingga ia harus berjuang untuk membangun harga diri dan otoritasnya sendiri. Dan pada saat yang sama ia mendapatkan banyak musuh dan pencela. 

Walaupun begitu, ia berperan besar dalam ajaran Agama Kristiani modern. Dari 27 kitab di Perjanjian Baru, 13 diantaranya merupakan karya Paulus. 

Akan tetapi, hanya 7 dari 13 itu dianggap sebagai karya orisinalnya. Sisanya merupakan hasil tulisan pengikutnya yang menggunakan namanya. 

Sebelum Paulus menjadi misioner, pengikut Yesus Kristus masih terasosiasikan dengan orang-orang Yahudi.

Paulus lah yang menyatakan bahwa semua orang, selain orang Yahudi, dapat menjadi Kristen tanpa perlu masuk ke agama Yahudi terlebih dahulu. 

Lokasi-lokasi tempat Paulus mengajar biasanya tersebar di daerah Mediterania, Damaskus dan Yerusalem. 

Menjadi Martir

Tidak banyak informasi mengenai bagaimana ia ditangkap. Namun, sama seperti Santo Petrus, Paulus ditangkap di Roma dan dijatuhi hukuman pancung oleh Kaisar Nero. 

Santo Paulus sekarang dikenal sebagai pelindung para misionaris, evangelis, penulis, jurnalis, pekerja publik, pembuat tali dan tenda. 

Bersama dengan Santo Petrus, ia dihormati pada tanggal 29 Juni. Namun, tanggal 25 Januari dicatat pula sebagai tanggal mualafnya. 

Editor: Candra Mega Sari

Tag:  #mengenal #santo #paulus #dulunya #menganiaya #lalu #bertobat #sekarang #jadi #pelindung #para #misionaris

KOMENTAR