Warga Amerika Pemakai AI DeepSeek Bisa Dipenjara dan Didenda
Ilustrasi DeepSeek.(TweakTown)
06:12
7 Februari 2025

Warga Amerika Pemakai AI DeepSeek Bisa Dipenjara dan Didenda

- Kemunculan chatbot AI asal China, DeepSeek benar-benar membuat Amerika Serikat (AS) khawatir.

Anggota senat dari Partai Republik, Josh Hawley baru-baru ini mengusulkan Rancangan Undang-undang (UU) baru yang berpotensi memperketat penggunaan DeepSeek dan teknologi AI China lain di AS.

RUU tersebut adalah 'Decoupling America's Artificial Intelligence Capabilities from China Act of 2025' (UU Pemisahan Kemampuan AI Buatan Amerika dan China Tahun 2025).

Dalam RUU itu, disebutkan bahwa 'warga AS dilarang mengembangkan kemampuan AI buatan China dan untuk orang lain'.

Meskipun dalam RUU ini tidak secara langsung menyebut 'DeepSeek', namun usulan ini muncul beberapa pekan setelah DeepSeek kian populer di seluruh dunia, termasuk di AS.

Warga AS yang melanggar, akan terancam bui hingga 20 tahun dan dikenai denda besar. Ketentuan denda yang dibayarkan pun bervariasi.

Apabila pelanggar adalah individu, denda yang dikenakan bisa mencapai 1 juta dollar AS atau sekitar Rp 16,3 miliar. Sementara itu, apabila pelanggar adalah perusahaan, jumlahnya jauh lebih besar, yakni 100 juta dollar AS atau sekitar Rp 1,6 triliun.

Saat ini, RUU tersebut masih dalam proses pembahasan, dan belum ada kepastian kapan akan disahkan. Namun, jika nantinya disetujui, warga Amerika Serikat akan dilarang mengakses DeepSeek serta aplikasi atau media sosial buatan China lainnya.

Ditandai Trump

Kekhawatiran terhadap potensi ancaman yang ditimbulkan DeepSeek tidak hanya datang dari sektor bisnis, tapi juga instansi pemerintahan.

Presiden AS, Donald Trump pun sudah menandai hadirnya DeepSeek sebagai 'peringatan'. Trump mengatakan, pemerintahannya akan turut mengevaluasi dampak AI ini terhadap keamanan nasional negaranya.

Dilansir dari TechCrunch, Kantor Administrasi Kepala DPR AS, telah melarang pegawainya untuk menginstal aplikasi DeepSeek di ponsel, komputer, atau tablet resmi pemerintah.

Oleh karena itu, beberapa badan infrastruktur seperti NASA, Angkatan Laut Amerika Serikat, dan Badan Pertahanan AS (Pentagon), langsung mengambil langkah tegas.  

Langkah serupa turut dilakukan Negara Bagian Texas. Gubernur Texas, Greg Abbot mengatakan pihaknya akan mewanti-wanti aplikasi dan media sosial buatan China.

"Texas tidak akan membiarkan Partai Komunis China menyusup ke infrastruktur penting negara bagian kami, melalui aplikasi AI dan media sosial yang mengumpulkan data," kutip The Independent, sebagaimana dirangkum KompasTekno, Kamis (6/2/2025).

Seberapa berbahaya AI DeepSeek?

Menurut laporan yang dikutip Gizchina, DeepSeek disebut mampu mengumpulkan berbagai informasi sensitif. Mulai dari alamat IP, history percakapan, dokumen file, sampai aktivitas keyboard pengguna. 

Nantinya, data-data tersebut akan disimpan di server yang beroperasi langsung di bawah pemerintahan China. 

Hal inilah yang menimbulkan kekhawatiran global karena bisa meningkatkan risiko kebocoran data atau informasi penting sebuah negara.

Demi keamanan dan perlindungan data privasi, beberapa negara seperti Italia dan Taiwan pun sudah melarang penggunaan chatbot ini.

Sementara itu, negara-negara seperti Jerman, Perancis, Jepang, Korea Selatan, dan India masih mempertimbangkan pembatasan layanan DeepSeek di wilayah mereka.

Editor: Marsha Bremanda

Tag:  #warga #amerika #pemakai #deepseek #bisa #dipenjara #didenda

KOMENTAR