Benhart Hutabarat, Orang Indonesia Pertama Selesaikan Lomba Renang Perairan Terbuka UltraOceanman
Datang ke Italia Sepekan Lebih Cepat, Bawa 1 Koper Khusus Makanan-Minuman
Bernard Hutabarat satu di antara hanya 30 orang dari seluruh dunia yang boleh ikut UltraOceanman Palermo. Sang istri bertugas jadi handler yang memberikan makanan-minuman dan tak boleh sedetik pun meninggalkan Benhart selama berlomba.
DIMAS RAMADHAN, Jakarta
---
TUBUH Benhart Hutabarat tetap bugar saat tiba di Pantai Mondello, Palermo, Italia, dan mencapai garis finis. Tidak ada rasa capek berlebih. Padahal, tangan dan kaki pria yang akrab disapa DocBen itu terus bergerak untuk berenang sepanjang 25 kilometer (km) di Laut Tirenia.
DocBen pun berhasil menjadi salah satu perenang yang menaklukkan UltraOceanman Palermo 2023. Dia menyelesaikannya dalam waktu 9 jam 27 menit 45 detik sekaligus menahbiskan diri sebagai orang Indonesia pertama yang berhasil menyelesaikan renang di perairan terbuka sepanjang 25 kilometer.
UltraOceanman Palermo 2023 yang dihelat 30 September sampai 1 Oktober merupakan satu dari tiga lomba renang perairan terbuka jarak jauh bergengsi di dunia. Selain di Italia, UltraOceanman juga diadakan di Spanyol dan Portugal.
Perenang yang dapat berpartisipasi juga tak sembarangan. Hanya 30 orang dari berbagai belahan dunia yang boleh ikut serta. DocBen bisa lolos karena sudah pernah ikut Oceanman dengan jarak minimal 10 km sebanyak lima kali.
”Itu (25 km) jarak terjauh saya. Sebelumnya, saya hanya 10 km. Tapi, terus terang pas begitu sampai, saya enggak merasakan capek yang sangat seperti saya berenang 10 km,’’ katanya kepada Jawa Pos seusai menerima rekor Muri (Museum Rekor Dunia Indonesia) sebagai perenang Indonesia pertama yang menyelesaikan lomba renang perairan terbuka UltraOceanman pada 23 Januari lalu.
Dia mengaku sempat merasa bingung karena sudah berjam-jam berenang, tapi tak sampai-sampai. ”Apalagi arusnya di Italia lumayan. Ombak memang nggak terlalu besar, tapi arusnya terus mendorong saya menjauhi rute,’’ terang ayah dua anak itu.
Selain arus, suhu udara dan air di Italia ketika itu juga tantangan berat baginya. Sekitar 18–22 derajat Celsius.
”Saya dipaksa mengenakan pakaian yang hampir tak pernah saya pakai selama latihan,’’ ungkap pria berusia 49 tahun itu. ”Kenapa? Karena kalau saya pakai pakaian itu di Indonesia, panas banget,’’ tambahnya.
Tantangan tidak hanya menghampiri saat berenang. Tapi, juga kapal tim pendukung atau handler yang selalu berada di dekat DocBen. Setiap perenang memang berhak didampingi kapal escort pribadi sebagai tempat makan dan minuman untuk mereka.
Nah, DocBen memercayai sang istri, Priscilla, yang juga seorang dokter sebagai handler. Priscilla pun stand by di kapal untuk memberikan makanan dan minuman kepada suaminya setiap 20 menit.
Handler dan kapal harus mendampingi hingga finis, tidak boleh meninggalkannya sedetik pun. ”Kalau mereka enggak bisa lanjutkan karena misalnya kepanasan atau ingin buang air kecil, saya juga tamat. Jadi, UltraOceanman itu saya dan handler,’’ terangnya.
Namun, semua kendala dan tantangan itu bisa dilewati oleh pemilik sertifikasi pelatih akuatik Indonesia tersebut. Semua berkat persiapan yang matang, termasuk latihan kerasnya selama kurang lebih dua bulan sebelum mengikuti UltraOceanman Palermo 2023.
Dalam sepekan, DocBen berlatih 4–5 kali. Itu dilakukannya setiap pagi dari pukul 6 hingga 8 sebelum mulai bekerja sebagai karyawan di salah satu perusahaan asuransi swasta di Jakarta. Dia berlatih di bawah arahan pelatih Deni Wardeni.
Diakui DocBen, rasa jenuh dan bosan sempat menghampirinya saat masa persiapan. Sebab, dia banyak menghabiskan latihan dengan berenang yang berjarak rata-rata 7 km.
Selain berlatih secara mandiri, DocBen juga sempat mengikuti satu event jarak 10 km di negara tetangga: Oceanman Terengganu Redang di Malaysia pada 27 Agustus 2023, sekitar sebulan sebelum terbang ke Italia.
Selain latihan maksimal, DocBen sengaja datang seminggu lebih cepat ke Italia untuk aklimatisasi. Dia juga membawa peralatan dan kebutuhannya sendiri, termasuk terkait nutrisi dan hidrasi.
’’Saya bawa tiga koper. Nah, satu koper sendiri itu perlengkapan. Sampai orang penginapan nanya isinya, ya isinya adalah makanan dan minuman selama renang 25 km di laut,’’ ungkapnya.
DocBen sadar bahwa dirinya termasuk pemula dalam UltraOceanman 25 km karena sebelumnya paling jauh hanya 10 km. Lantas, apa yang mendorongnya untuk berani? ”Saya punya mimpi ingin menancapkan suatu pencapaian yang bisa membantu perenang open water Indonesia lain belajar dari pengalaman saya,’’ tutur pemilik gelar magister kedokteran yang bekerja di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu. (*/c6/ttg)
Tag: #benhart #hutabarat #orang #indonesia #pertama #selesaikan #lomba #renang #perairan #terbuka #ultraoceanman