Kisah Menarik Bos Facebook Mark Zuckerberg Turun Tangan Benahi Masalah Krusial di UFC Menggunakan Artificial Intelligence
Menurut White, kolaborasi ini dilakukan demi menciptakan sistem peringkat yang lebih akurat dan bebas dari bias, dengan memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan atau AI.
White mengonfirmasi diskusinya dengan Zuckerberg dalam wawancara bersama TNT Sports. Dalam wawancara tersebut, White mengungkapkan Zuckerberg menyetujui gagasan tentang pemanfaatan AI untuk mengatasi keluhan yang sudah lama muncul mengenai sistem peringkat UFC.
White juga menyampaikan pertemuan antara tim UFC dan Zuckerberg terjadi pekan ini untuk membahas detail lebih lanjut.
"Saya benar-benar berdiskusi dengan Mark Zuckerberg tentang AI. Kami berencana membuat perubahan besar untuk sistem peringkat ini menjelang 2025," kata White.
Saat ini, peringkat UFC diatur oleh sekumpulan media yang dipilih oleh pihak UFC sendiri, dan sistem ini sudah berjalan sejak 2013.
Namun, White belakangan mengeluhkan ketidakakuratan dari sistem yang ada, mengkritik langsung bahwa media yang terlibat kurang memahami apa yang seharusnya mereka lakukan.
Dalam beberapa minggu terakhir, White bahkan mengaku sangat frustrasi dengan berbagai ketidakcocokan yang terjadi dalam peringkat para petarung.
“Saya tidak tahan melihat ketidakmampuan ini lagi. Saya tidak bisa membiarkan orang yang saya rasa tidak tahu apa yang mereka lakukan untuk menentukan peringkat para petarung," ujar White dengan nada penuh emosi.
Beberapa keluhan paling menonjol termasuk posisi Max Holloway yang tercatat berada di bawah Justin Gaethje.
Banyak penggemar menganggap posisi ini tidak sesuai dengan prestasi Holloway, yang dianggap sebagai salah satu petarung paling tangguh di divisinya.
Contoh lainnya adalah peringkat Renato Moicano yang tetap berada di posisi yang sama, bahkan setelah mengalahkan Benoît Saint Denis pada September lalu.
Hal ini memicu kritik keras dari penggemar dan White karena dianggap tidak mencerminkan kinerja Moicano secara tepat.
White berkomitmen untuk mengatasi masalah ini dengan serius. Bagi White, bekerja sama dengan Zuckerberg adalah langkah tepat karena Zuckerberg dan tim Meta memiliki teknologi dan sumber daya yang dibutuhkan untuk mengatasi kompleksitas dalam penyusunan peringkat UFC.
Kolaborasi dengan Zuckerberg ini dinilai dapat membawa perubahan positif dalam penyusunan peringkat, yang diharapkan bisa lebih objektif dan transparan bagi petarung dan penggemar.
Zuckerberg sendiri memang dikenal sebagai penggemar MMA dan bahkan pernah terlihat melakukan latihan tinju dan jiu-jitsu, sehingga ketertarikannya terhadap proyek ini bukanlah hal yang mengejutkan.
Pihak UFC berharap kolaborasi ini dapat menghasilkan sistem peringkat yang lebih mendetail dan mempertimbangkan data secara real-time.
Dengan adanya algoritma AI, UFC akan memiliki sistem yang bisa menganalisis statistik, performa, dan perkembangan petarung dengan lebih akurat dan bebas bias.
Banyak penggemar UFC menyambut baik langkah White untuk mereformasi peringkat dengan teknologi modern.
Keterlibatan Zuckerberg sebagai raksasa teknologi juga diharapkan menjadi terobosan besar yang membuat UFC semakin berkembang dan relevan di era digital.
Kolaborasi Zuckerberg dan White ini, jika berhasil, akan membawa UFC menjadi olahraga pertama yang memanfaatkan AI secara langsung dalam menentukan peringkat.
Bagi White, ini merupakan momen penting untuk membawa UFC menuju era baru yang lebih transparan dan objektif.
Tag: #kisah #menarik #facebook #mark #zuckerberg #turun #tangan #benahi #masalah #krusial #menggunakan #artificial #intelligence