Jelang Timnas U17 vs Honduras, Kisah Statistik Garuda Asia Lawan Brasil
- Timnas U17 Indonesia menelan kekalahan telak 0-4 dari Brasil U17 pada laga kedua babak penyisihan Grup B Piala Dunia U17 2025 di Lapangan 7 Aspire Zone Doha, Jumat (7/11/2025).
Timnas U17 Indonesia tidak mampu membendung kekuatan juara Piala Dunia 17 empat kali tersebut. Data statistik pertandingan mengungkapkan cerita yang lebih mendalam.
Salah satu contohnya adalah lini serang Indonesia berusaha memberikan perlawanan, namun dihadang pertahanan solid lawan.
Sementara itu, lini pertahanan harus bekerja ekstra keras menahan gempuran tim berjuluk Selecao itu.
1. Tumpul di Babak Pertama, Nihil Tembakan ke Gawang
Fakta paling mencolok dari performa Garuda Muda di laga ini adalah tumpulnya lini serang, terutama di 45 menit pertama.
Timnas U17 Indonesia tercatat tidak mampu melepaskan satu pun tembakan ke arah gawang Brasil sepanjang babak pertama.
Kebuntuan baru pecah di babak kedua;
Tembakan pertama Indonesia baru tercipta pada menit ke-61 melalui usaha Zahaby Gholy, namun bola masih melenceng dari sasaran.
Secara total, Indonesia hanya mampu melepaskan 4 tembakan sepanjang 90 menit.
Pemain Timnas U17 Indonesia Nazriel Alvaro (kiri) berebut bola dengan pemain Timnas Brasil Felipe Morais (kedua kiri) pada laga Grup H Piala Dunia U17 2025 di Lapangan 7 Aspire Zone, Doha, Qatar, Jumat (7/11/2025). ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/fzn/foc.
Dari jumlah tersebut, tiga tendangan tercatat off target dan satu tembakan membentur tiang.
Statistik ini juga menunjukkan bahwa upaya serangan terbagi rata, dengan dua tendangan dilepaskan dari dalam kotak penalti dan dua dari luar kotak penalti.
2. Gempuran Intensif Brasil 15 Tembakan
Berbanding terbalik dengan Indonesia, Brasil tampil sangat agresif dan dominan dalam menyerang.
Dengan catatan melepaskan total 15 tembakan ke gawang Indonesia.
Rinciannya, enam tembakan tepat sasaran yang berbuah empat gol, enam tembakan melenceng, serta tiga tembakan lainnya berhasil diblok oleh pemain Indonesia.
Dominasi lini serang Brasil juga dipertegas dengan statistik pergerakan mereka di area pertahanan Indonesia.
Sembilan dari 15 tembakan tersebut dilakukan dari dalam kotak penalti, yang menunjukkan kemampuan mereka membongkar pertahanan Garuda Asia.
3. Data Defensif, Lini Belakang Bekerja Ekstra Keras
Di balik empat gol yang bersarang di gawang Dafa Al Gasemi, data statistik defensif menunjukkan bahwa lini belakang Indonesia sesungguhnya telah berjuang dengan sangat keras.
Para pemain bertahan dipaksa bekerja tanpa henti menahan gempuran Brasil.
Angka-angka defensif Indonesia sangat tinggi, mencerminkan betapa besarnya tekanan yang mereka terima.
Pemain Timnas U17 Indonesia, Evandra Florasta, berebut bola di udara dengan personel Timnas U17 Brasil Ze Lucas (kiri) pada laga Grup H Piala Dunia U17 2025 di Lapangan 7 Aspire Zone, Doha, Qatar, Jumat (7/11/2025).
Tercatat, lini pertahanan timnas U17 Indonesia melakukan 20 tekel, 13 intersep (potongan umpan), 45 recovery bola, dan 33 sapuan bersih (clearances).
Statistik ini adalah bukti nyata dari upaya keras para bek untuk menghalau serangan lawan, meski pada akhirnya belum cukup untuk membendung kekalahan.
4. Solidnya Pertahanan Brasil Mementahkan Penetrasi
Indonesia bukannya tanpa usaha; tim asuhan pelatih Nova Arianto tercatat berhasil melakukan 34 kali penetrasi ke sepertiga area pertahanan Brasil.
Ini menunjukkan adanya upaya untuk menekan dan masuk ke area berbahaya lawan.
Namun, semua upaya tersebut harus membentur tembok kokoh pertahanan Brasil.
Luis Guedes dkk. tampil sangat solid dan disiplin.
Data menunjukkan pertahanan Brasil juga bekerja aktif dengan mencatatkan 14 kali tekel, 5 intersep, 49 pemulihan bola, dan 18 sapuan bersih.
Tingginya angka recoveries (49) Brasil menunjukkan kemampuan mereka untuk cepat merebut kembali bola sebelum ancaman Indonesia berkembang.
Tag: #jelang #timnas #honduras #kisah #statistik #garuda #asia #lawan #brasil