Tai Tzu Ying Putuskan Pensiun karena 'Kalah' Lawan Cedera, Tanda Berakhirnya Era Ratu Bulu Tangkis Dunia Tanpa Mahkota
- Pemain ikonik asal Taiwan, Tai Tzu Ying, terpaksa mengakui kekalahannya melawan cedera dan memutuskan gantung raket setelah lebih dari 14 tahun. Keputusan pensiun itu menandai berakhirnya ratu bulu tangkis tanpa mahkota di level dunia.
Tai Tzu Ying mengumumkan pensiun lewat media sosial Instagram pribadinya. Ia menyampaikan salam perpisahan dengan olahraga yang membesarkan namanya sejak 2011 pada Jumat (7/11) malam.
"Sebuah bab yang indah telah berakhir. Terima kasih, bulu tangkis, untuk segala hal yang telah kau berikan padaku," buka Tai Tzu Ying dalam Instagramnya.
Pebulu tangkis kelahiran Kaohsiung, Taiwan, itu mengakhiri kariernya dengan masalah cedera berkepanjangan pada kedua kakinya. Dia gantung raket dengan kondisi cedera yang dialami dari sebelum Olimpiade, hingga akhirnya menepi setahun pasca pesta olahraga bergengsi di Paris tahun lalu.
"Tahun lalu adalah masa tersulit dalam karierku. Sebelum Olimpiade, aku tidak yakin apakah kakiku yang cedera akan mengizinkanku untuk bertanding, tetapi aku memberikan segalanya. Orang lain tidak menyerah padaku, jadi aku tidak boleh menyerah pada diriku sendiri," tulis Tzu Ying.
"Pada akhirnya, cederaku memaksaku untuk meninggalkan lapangan. Aku tidak bisa mengakhiri karier seperti yang kuharapkan, dan butuh waktu bagiku untuk menerima kenyataan itu," imbuhnya.
Pensiunnya Tai Tzu Ying menimbulkan beragam reaksi dari penggemar hingga rival serta rekan seperjuangannya. Tak sedikit yang terkejut mengingat usianya sebenarnya dianggap masih layak bersaing karena baru 31 tahun.
Sosok Tai Tzu Ying pun sudah menjadi ikon dalam dunia bulu tangkis. Dia adalah pemain dengan atribut dan kapasitas luar biasa. Kecerdasan permainan dan kemampuan teknis seorang Tzu Ying mengundang decak kagum penonton.
Bahkan, Tai Tzu Ying sampai mendapatkan julukan Queen of Deception, ratu bulu tangkis yang kerap melakukan trik pukulan tipuan menggelegar. Kariernya selama lebih dari 14 tahun pun dipenuhi dengan perjalanan fantastis.
Sepanjang kariernya, Tai Tzu Ying pernah mencapai puncak dengan menjadi pemain nomor satu dunia pada 2016 dan 2020. Dia menduduki takhta tertinggi sektor tunggal putri tersebut selama total 258 minggu, dengan 110 pekan di antaranya secara berturut-turut.
Torehan itu melampaui rekor legenda bulu tangkis dunia asal Indonesia, Susy Susanti dengan 181 pekan. Jumlah 214 minggu milik Tai Tzu Ying pun jadi rekor dunia yang belum terpecahkan hingga saat ini.
Selain itu, rentetan gelar Tai Tzu Ying juga melimpah. Dalam rangkaian turnamen BWF saja, dia sudah memainkan 52 pertandingan final. Termasuk 29 turnamen di era BWF World Tour, dengan 17 di antaranya berbuah gelar juara.
Tapi, di balik rekor mentereng itu, Tai Tzu Ying juga dikenal sebagai ratu bulu tangkis dunia tanpa mahkota. Sebab sepanjang kariernya dia belum pernah merasakan gelar juara dunia maupun medali emas olimpiade.
Pencapaian terbaiknya dalam Olimpiade hanya meraih medali perak dalam Olimpiade Tokyo 2020. Saat itu Tzu Ying kalah rubber game 18-21, 21-19, 18-21 dari Chen Yu Fei (Tiongkok), yang juga rivalnya.
Kiprah Tai Tzu Ying di panggung Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis pun mirip. Prestasi paling ciamiknya adalah medali perak pada 2021 di Huelva, Spanyol. Saat itu Tai Tzu Ying kalah dari salah satu rivalnya, Akane Yamaguchi (Jepang) dengan 14-21, 11-21. Tzu Ying juga sempat dapat perunggu pada edisi 2022.
Selain gemilang di lapangan, sosok Tai Tzu Ying juga dikenal punya pencapaian gemilang dalam kehidupan pribadinya. Dia jadi satu dari sedikit atlet yang mampu menyelesaikan pendidikan S3-nya.
Tai Tzu Ying diketahui meraih gelar doktor PhD di bidang Ilmu Keolahragaan (Sports Sciences) dari Universitas Taipei. Ia mampu mendapatkan gelar tersebut pada usia 27 tahun, setelah menyelesaikan studi master sebelumnya di universitas yang sama.
Rentetan prestasi dan catatan di dalam maupun luar lapangan ini menandai Tai Tzu Ying bukanlah atlet sembarangan. Dia termasuk salah satu pebulu tangkis dunia terbaik sepanjang masa meski mengakhiri karier tanpa status juara dunia.
Tag: #ying #putuskan #pensiun #karena #kalah #lawan #cedera #tanda #berakhirnya #ratu #bulu #tangkis #dunia #tanpa #mahkota