Sejarah Baru Tenis Indonesia! Janice Tjen Juarai WTA Perdana Setelah 23 Tahun, Tembus Peringkat 80 Dunia
Janice Tjen berhasil meraih gelar WTA perdananya di WTA 125 Jinan Open 2025. (Dok. Instagram Chris Bint)
00:44
21 Oktober 2025

Sejarah Baru Tenis Indonesia! Janice Tjen Juarai WTA Perdana Setelah 23 Tahun, Tembus Peringkat 80 Dunia

- Petenis putri Indonesia, Janice Tjen terus mencapai ranking WTA tertinggi sepanjang kariernya. Terbaru, atlet berusia 23 tahun itu masuk peringkat 80 dunia sektor tunggal putri berkat keberhasilannya menyabet gelar WTA perdana di WTA 125 Jinan Open 2025.

Janice Tjen berhasil mendapatkan prestasi menggembirakan pada akhir pekan lalu. Dia mampu menjuarai WTA 125 Jinan Open 2025 setelah mengalahkan petenis Hungaria, Anna Bondar lewat duel ketat tiga set 6-4, 4-6, 6-4 dalam laga final di Jinan Olympic Sports Center, Jinan, Sabtu (18/10).

Bagi Janice Tjen, gelar Jinan Open 2025 sangat spesial karena dia berhasil menjadi juara untuk pertama kalinya dalam turnamen WTA. Meski masih berlevel Challenger, tapi koleksi gelarnya kini makin bervariasi setelah sebelumnya dia mengumpulkan total 13 gelar ITF.

"Juara WTA 125 Jinan Setelah menghadapi masa-masa sulit di dalam dan luar lapangan, mengangkat trofi ini membuat semuanya berharga," tulis Janice Tjen dalam akun Instagram resminya, Senin (20/10).

"Gelar ini untukmu, Nek," tambahnya yang mempersembahkan keberhasilannya untuk sang nenek.

Keberhasilan meraih gelar perdana membuat ranking WTA Janice Tjen makin melejit. Posisinya kini naik 18 anak tangga dari yang sebelumnya 98 menjadi ke-80. Ini jadi peringkat tertinggi sepanjang kariernya.

Chris Bint selaku pelatihnya, mengaku bangga dengan pencapaian Janice Tjen. Ia juga terkesima dengan kerja keras yang dilakukan anak didiknya.

"Gelar tunggal WTA pertama untuk Janice Tjen. Sangat bangga dengan komitmenmu terhadap proses ini selama 26 minggu terakhir bekerja sama denganmu," tulis Chris Bint dalam Instagramnya.

"Aku tahu terkadang aku bisa menuntut dengan jam kerja di dalam dan di luar lapangan yang kuminta darimu. Tapi disiplin dan kerja keras yang kau curahkan sambil menikmati prosesnya dan bersenang-senang sungguh luar biasa, dan ini menjadi hadiah karenanya," tambah dia.

Pelatih asal Britania Raya itu pun tak ragu memuji karakter Janice Tjen yang pantang menyerah. Terutama dalam turnamen sebelumnya di WTA 125 Suzhou, di mana Janice saat itu kalah dalam duel tiga set (4-6, 6-1, 6-7) dari Varvara Lepchenko di babak 32 besar.

"Bukti nyata dari karaktermu dan sesuatu yang kusuka adalah bagaimana kau mengerahkan segalanya kemarin saat kalah 7-6 di set ketiga dengan waktu pemulihan 11 jam sambil menghadapi berbagai tantangan dan emosi di luar lapangan. Rasa hormat yang tulus untuk dirimu," ucap Bint.

Membanggakannya lagi, pencapaian Janice Tjen ini mencatatkan sejarah untuk tenis Indonesia. Atlet kelahiran Jakarta itu menjadi petenis Indonesia pertama yang berhasil menjuarai turnamen WTA di sektor tunggal setelah lebih dari dua dekade.

Ya, Indonesia sudah lama tak punya petenis tunggal yang mampu menjadi juara dalam turnamen WTA. Terakhir kali ada atlet Merah Putih yang melakukan itu adalah Angelique Widjaja pada 23 tahun lalu.

Saat itu, Angelique Widjaja sukses menjuarai PTT Pathaya Open 2002, yang merupakan tier lima dari rangkaian turnamen WTA kala itu. Ia jadi juara usai mengalahkan Cho Yoon-jeong asal Korea Selatan.

Selain itu, Janice Tjen juga menjadi petenis tunggal putri Indonesia ketiga yang mampu keluar sebagai juara dalam turnamen WTA. Selain Angelique Widjaja, ada satu legenda lain yang mampu melakukan itu. Dia adalah Yayuk Basuki, legenda tenis Indonesia. Pada masanya dia mampu meraih enam gelar dari delapan final WTA yang dimainkan pada 1991 hingga 1997.

Editor: Hendra Eka

Tag:  #sejarah #baru #tenis #indonesia #janice #tjen #juarai #perdana #setelah #tahun #tembus #peringkat #dunia

KOMENTAR