FIFA Mudah Temukan Dokumen 7 Pemain Naturalisasi Malaysia, FAM Dinilai Tak Teliti
Pemain naturalisasi Timnas Malaysia, Hector Hevel (nomor 13), merayakan gol bersama rekan-rekannya pada laga Kualifikasi Piala Asia 2027 kontra Nepal di Stadion Sultan Ibrahim di Johor pada 25 Maret 2025.(AFP/MOHD RASFAN)
09:52
7 Oktober 2025

FIFA Mudah Temukan Dokumen 7 Pemain Naturalisasi Malaysia, FAM Dinilai Tak Teliti

- FIFA mengaku tak kesulitan menemukan dokumen asli pemain naturalisasi Malaysia yang dipermasalahkan. FAM pun dituding tak teliti dan kurang hati-hati.

Hasil putusan terkait kasus skandal naturalisasi Timnas Malaysia dirilis secara resmi oleh FIFA pada Senin (6/10/2025).

Dalam rilisan itu, FIFA merinci sejumlah temuan mereka perihal kasus naturalisasi yang menyangkut FAM, Federasi Sepak Bola Malaysia.

Seperti diketahui, pada 26 September 2025 silam, FAM dinilai melanggar pasal 22 Pasal 22 Kode Disiplin FIFA (FDC) terkait pemalsuan dokumen.

Kasus dugaan pemalsuan dokumen menyangkut tujuh pemain naturalisasi, yakni Gabriel Felipe Arrocha, Facundo Tomas Garces, dan Rodrigo Julian Holgado.

Nama lain yang terseret adalahImanol Javier Machuca, Joao Vitor Brandao Figueiredo, Jon Irazabal Iraurgui, dan Hector Alejandro Hevel Serrano.

Ketujuh pemain ini mentas ketika Malaysia membabat Vietnam 4-0 dalam laga Kualifikasi Piala Asia 2027 pada Juni silam.

Setelah itu, FIFA mendapatkan komplain yang mempertanyakan asal-asul lima dari tujuh pemain naturalisasi Malaysia yang mentas melawan Vietnam.

"Pada 11 Juni 2025, FIFA menerima pengaduan terkait kelayakan pemain nomor 1, 3, 4, 6, dan 7," demikian bunyi poin ke-19 dalam rilisan putusan FIFA hari Senin (6/10/2025)/

"Secara spesifik, pihak pengadu menyampaikan 'sebuah pengaduan resmi terkait adanya alasan untuk meyakini bahwa sejumlah pemain kelahiran luar negeri tidak memenuhi syarat untuk mewakili Tim Nasional Sepak Bola Malaysia […] kedatangan mereka di Malaysia dan awal mula bermain untuk klub-klub lokal terjadi relatif baru […] Proses naturalisasi serta debut internasional mereka berlangsung dalam rentang waktu yang dipertanyakan, sehingga menimbulkan keraguan serius atas keabsahan proses tersebut'.”

Menindaklanjuti laporan itu, Sekretariat Komite Disiplin FIFA langsung melakukan penyelidikan sesuai dengan Pasal 30 ayat (1) dan Pasal 35 ayat (5) dari Kode Disiplin FIFA (FDC).

Salinan akta kelahiran asli dari kakek-nenek pemain bersangkutan pun bisa didapatkan FIFA.

Dari temuan FIFA, diketahui bahwa tak satu pun dari kakek/nenek pemain naturalisasi terlapor yang lahir di Malaysia.

Hal ini berlawanan dengan dokumen yang diserahkan FAM ke FIFA sebelumnya, yang menyatakan bahwa kakek/nenek ketujuh pemain naturalisasi semuanya lahir di Malaysia.

Sebagai informasi, FIFA mengatur bahwa seorang pemain dapat dinaturalisasi oleh suatu tim nasional jika memiliki riwayat kelahiran dari kakek-neneknya di negara tersebut.

FIFA lantas menyimpulkan dalam poin 22 bahwa dokumen telah "dipalsukan dan bahwa para pemain telah menggunakan dokumen-dokumen ini untuk menghindari dan mengelak dari peraturan FIFA yang relevan agar memenuhi syarat untuk mewakili tim FAM.”

Badan tertinggi sepak bola dunia tersebut menyayangkan tindakan FAM.

"Dengan mempertimbangkan hal tersebut, Komite tidak memiliki keraguan, dan berlawanan dengan pernyataan Para Terlapor mengenai kehati-hatian mereka, fakta bahwa FIFA mampu memperoleh dokumen asli yang relevan tanpa hambatan menunjukkan bahwa FAM dan para pemain tidak menjalankan tingkat ketelitian atau kehati-hatian yang diperlukan," tulis FIFA dalam poin 51.

"Lebih jauh lagi, pengakuan FAM sendiri bahwa mereka dihubungi oleh lembaga eksternal terkait asal-usul para pemain namun gagal memverifikasi secara independen keaslian dokumen tersebut, semakin menegaskan kurangnya kehati-hatian yang semestinya," tulis pernyataan FIFA.

Konsekuensi dari pelanggaran ini, FAM dijatuhi hukuman denda sebesar 350.000 franc Swiss (sekitar Rp 7,3 miiar).

Sementara tujuh pemain naturalisasi bersangkutan dijatuhi denda 2.000 franc Swiss (sekitar Rp 42 juta) dan dilarang melakukan aktivitas sepak bola selama 12 bulan alias setahun.

FAM sudah memberikan pernyataan dan mengajukan banding resmi kepada FIFA.

"FAM menanggapi dengan serius beberapa kesimpulan, terutama tuduhan bahwa para pemain "memperoleh dokumen palsu" atau dengan sengaja berupaya menghindari aturan kelayakan. FAM menekankan bahwa tidak ada bukti yang mendukung tuduhan yang diajukan oleh FIFA ini."

"Semua dokumentasi dan pengajuan terkait kelayakan para pemain telah disiapkan, diverifikasi, dan dikelola sepenuhnya oleh FAM sesuai dengan prosedur yang berlaku. Para pemain selalu bertindak dengan itikad baik, sepenuhnya bergantung pada proses verifikasi dan pendaftaran yang dilakukan oleh FAM."

"FAM berpendapat bahwa penggambaran ini tidak akurat dan tidak adil, dan masalah ini akan diajukan sepenuhnya melalui proses banding resmi."

"FAM tetap berkomitmen untuk membela kepentingan sepak bola nasional, melindungi hak-hak para pemain, dan memastikan proses ini berjalan secara transparan dan sesuai dengan aturan. FAM akan menggunakan semua jalur hukum yang tersedia untuk memperjuangkan kasus ini," demikian pernyataan FAM melalui laman resmi mereka.

Tag:  #fifa #mudah #temukan #dokumen #pemain #naturalisasi #malaysia #dinilai #teliti

KOMENTAR