



Tak Kapok Tragedi Kanjuruhan, Oknum Aremania Berulah Lempari Bus Persik Kediri
Tragedi Kanjuruhan yang menelan korban jiwa 135 orang pada 2022 silam nampaknya tidak membuat oknum Aremania sadar diri.
Betapa tidak, mereka kembali berulah usai Arema FC menjamu Persik Kediri di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Minggu (11/5/2025) petang.
Diduga oknum suporter Aremania melempari bus yang mengangkut pemain Persik saat hendak meninggalkan stadion.
Suara.com turut mendapatkan video singkat yang dikirim dalam Grup Whatsapp Bola Indonesia.
Padahal laga Arema FC melawan Persik merupakan pertandingan perdana tim Singo Edan kembali berkandang di Stadion Kanjuruhan setelah beberapa tahun pasca tragedi.
"Ngamuk. Bus pemain Persik dilempar batu," tulis keterangan video yang diterima.
Dalam video itu, awalnya bus yang membawa pemain tim Macan Putih berjalan meninggalkan stadion.
Namun beberapa saat kemudian, terlihat lemparan batu ke arah bis yang dilakukan oknum suporter Aremania.
Bahkan dari video telrihat sejumlah kaca bus pecah akibat lemparan tersebut.
"Depan bocor di depan bocor. Awas tas," teriak salah satu orang di dalam bus.
Hingga berita ini diunggah, belum ada penjelasan maupun keterangan dari manajemen Arema FC maupun Persik Kediri.
Jalannya Pertandingan
Meski bermain di depan pendukungnya sendiri, Singo Edan gagal menunjukkan dominasi.
Padahal, sejak peluit awal dibunyikan, Arema langsung tampil menekan dan berupaya mengendalikan tempo permainan.
![Diduga oknum suporter Aremania melempari bus yang mengangkut pemain Persik saat hendak meninggalkan Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Minggu (11/5/2025). [Suara.com/istimewa]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/05/11/20588-aremania.jpg)
Namun kenyataan di lapangan menunjukkan sebaliknya. Persik Kediri tampil lebih efektif dalam memanfaatkan peluang.
Gol pertama Persik tercipta pada menit ke-25 melalui sundulan tajam Vava Mario Yagalo yang menyambut umpan matang dari sisi kiri lapangan.
Skema serangan yang dibangun Ze Valente berhasil merobek pertahanan Arema yang tampak lengah dalam menjaga ruang. Gol ini menjadi pembuka dominasi Persik di laga tersebut.
Arema sempat beberapa kali mengancam melalui aksi Dalberto Luan dan Dedik Setiawan, namun ketangguhan kiper Persik, Leonardo Navacchio, membuat peluang-peluang tersebut kandas.
Hingga babak pertama berakhir, Persik tetap unggul 1-0.
Memasuki babak kedua, tekanan justru datang bertubi-tubi bagi Arema. Insiden kartu merah yang diterima John Alfarizi pada menit ke-61 menjadi titik balik.
Pemain senior Arema itu terlibat kontak fisik dengan Ze Valente yang menyebabkan dirinya harus keluar lapangan. Bermain dengan sepuluh pemain menghadirkan tantangan berat bagi pasukan Jose Gomes.
Dengan keunggulan jumlah pemain, Persik Kediri semakin percaya diri dan meningkatkan intensitas serangan.
Gol kedua pun lahir pada menit ke-71 melalui aksi individu Ramiro Fergonzi.
Striker asing tersebut sukses mengecoh dua pemain belakang Arema dan melepaskan tendangan keras yang tak mampu dibendung Lucas Frigeri.
Keadaan makin memburuk bagi Arema di menit ke-81 saat Ze Valente mencatatkan namanya di papan skor.
Setelah tendangan kerasnya sempat membentur tiang, Ze dengan sigap menyambut bola rebound dan mengarahkan ke gawang yang sudah kosong. Skor 3-0 bertahan hingga laga usai.
Kekalahan ini menjadi pukulan telak bagi Arema FC, apalagi terjadi saat bermain di kandang yang baru mereka pakai kembali.
Situasi ini menambah daftar panjang hasil negatif Singo Edan sepanjang musim 2024/2025, yang membuat posisi mereka di klasemen semakin mengkhawatirkan.
Sementara itu, kemenangan telak atas Arema memperkuat posisi Persik Kediri dalam perburuan papan tengah klasemen.
Konsistensi permainan yang ditampilkan skuad asuhan Divaldo Alves menandakan bahwa Persik masih punya ambisi besar untuk mengakhiri musim dengan hasil positif.
Dari segi statistik pertandingan, Arema sebenarnya menciptakan lebih banyak peluang, tetapi kurang efektif dalam penyelesaian akhir.
Tag: #kapok #tragedi #kanjuruhan #oknum #aremania #berulah #lempari #persik #kediri