



Thailand Kalah dari China di Piala Asia U17 2025, Cedera dan Keracunan Makanan Jadi Alasan
- Pelatih tim nasional U17 Thailand, Jadet Meelarp, memberikan tanggapan setelah timnya mengalami kekalahan dari China dan tersingkir di Piala Asia U17 2025.
Timnas U17 Thailand harus menelan kekalahan 0-2 saat menghadapi Timnas U17 China pada pertandingan ketiga Grup A Piala Asia U17 2025 di Okadh Sports Club Stadium pada Rabu (9/10/2025).
Dua gol yang dicetak oleh China berasal dari Bunyamin (56' penalti) dan Jiang Zhiqin (59').
Ini menjadi kekalahan ketiga bagi Thailand setelah mereka juga kalah dari Uzbekistan (1-4) dan Arab Saudi (1-3).
Thailand adalah wakil Asia Tenggara pertama yang terdepak dari turnamen.
Jadet Meelarp mengungkapkan bahwa timnya kalah dalam hal fisik dibandingkan dengan lawan-lawan mereka.
"Pertama-tama, saya ingin meminta maaf kepada seluruh penggemar karena tidak berhasil dalam tim yang selama ini kami bela," ujar Jadet Meelarp, seperti yang dilansir dari THSport.
"Di kompetisi Asia, kami mungkin terlalu percaya diri untuk bermain menyerang melawan mereka, tetapi ternyata kami bertemu dengan tim yang lebih kuat secara fisik."
"Kami harus menerima bahwa dari segi kebugaran, kami mungkin tidak dapat bersaing dengan mereka," tambahnya.
Sang pelatih juga menjelaskan bahwa beberapa pemain tidak bisa tampil karena cedera dan keracunan makanan.
"Ketika tubuh pemain dipukul keras atau menggunakan banyak tenaga, itu membuat sulit untuk menerapkan taktik yang direncanakan untuk mereka mainkan," jelasnya.
"Selain itu, dalam pertandingan ini, pemain bertahan cedera dan mengalami keracunan makanan, jadi kami harus menyesuaikan sistem dan saling memahami."
Jadet menegaskan bahwa timnya kurang profesional dalam persiapan sehingga ia berharap Federasi Sepak Bola Thailand (FAT) dapat memperbaiki hal ini.
"Kami bermain di turnamen Asia ini. Saya yakin para pemain sudah belajar dan tahu potensi mereka, dan mereka masih perlu banyak berkembang," kata Jadet Meelarp.
"Saya ingin FAT, pemerintah, atau lembaga lain menyesuaikan struktur pemain muda kami. Jika tidak, kami tetap tidak bisa bersaing dengan mereka."
Pelatih yang berusia 53 tahun ini menilai liga usia muda di Thailand masih mengandalkan tim sekolah, sedangkan negara lain menggunakan pemain klub profesional.
"Ketika datang ke turnamen ini, kami melihat bahwa setiap tim sangat profesional, baik dari segi persiapan tim maupun hal-hal lainnya. Kami masih jauh tertinggal dari mereka," ujarnya.
Jadet Meelarp juga menyatakan bahwa saat bermain di turnamen ASEAN, timnya masih kompetitif tetapi hal ini berbeda ketika mereka naik tingkat.
"Ketika di level Asia, lawan memberi banyak tekanan, membuat kami kesulitan mengoper bola dan kami takut mengoper bola," jelasnya.
"Jadi kami harus memilih untuk menendang bola jauh dan membiarkannya begitu saja. Pemain kami masih belum bisa bersaing di bawah tekanan."
"Harus kami akui bahwa liga pelajar kami masih menggunakan tim dari sekolah untuk bertanding, tetapi banyak negara menggunakan klub profesional."
"Ini membuat perbedaan dalam kekuatan, stamina, kecepatan bola, pemikiran, dan tubuh masih belum cukup baik, dan kami harus meningkatkan dan memperbaikinya," tutupnya.
Tag: #thailand #kalah #dari #china #piala #asia #2025 #cedera #keracunan #makanan #jadi #alasan